Uang jajan siswa sekolah contoh

Gambar 4 Jenis pekerjaan orang tua iswa. Dari 192 siswa yang disurvei pada sekolah contoh 17.20 pekerjaan orang tuanya adalah pegawai negeri, 19.30 pegawai swasta, 21.40 wiraswasta, dan 42.20 lain- lain ibu rumah tangga, buruh, sopir, tukang ojek, kuli . Dari hasil survai diketahui jumlah jenis pekerjaan orang tua siswa yang paling banyak adalah dari lain- lain, hal ini menunjukkan bahwa kebanyakan tingkat ekonomi orang tua siswa di sekolah contoh adalah menengah ke bawah. Hasil survei mengenai uang jajan yang diberikan oleh orangtua kepada siswa SDN sangat bervariasi, hasil survei lapangan tentang besarnya uang jajan yang diterima oleh siswa disajikan pada Gambar 5.

4.2.2. Uang jajan siswa sekolah contoh

Gambar 5 Uang jajan siswa SDN contoh di wilayah Kecamatan Johar Baru 8.85 24.47 42.19 24.47 5 10 15 20 25 30 35 40 45 1000 1000-2500 2500-5000 5000 uang jajan persentase Dari 192 siswa terlihat persentase uang jajan siswa yang Rp. 1000 adalah 8.85 , persentase uang jajan Rp. 1000 – Rp.2500 adalah 24.47 , persentase uang jajan Rp. 2500 - Rp.5000 adalah 42.19 sedangkan persentase uang jajan Rp. 5000 adalah 24.47 . Persentase tertinggi 42.19 dengan jumlah uang jajan Rp. 2500 - Rp.5000. Persentase terbesar uang jajan siswa berkisar antara Rp. 2500 - Rp. 5000. Umumnya uang jajan siswa SDN contoh berkisar antara Rp. 2500 – Rp. 5000. Hasil monitoring dan verifikasi Badan POM terhadap profil keamanan PJAS Tahun 2008 di beberapa Propinsi dan Kabupaten kota, menunjukkan besaran uang saku siswa berkisar antara Rp. 2600 – Rp. 4000. Dapat dilihat betapa kecilnya uang saku siswa yang diberikan oleh orang tua mereka, bagaimana kualitas jajanan yang mereka beli dan konsumsi dengan uang saku yang sedemikian kecil. Kondisi uang jajan sangat mempengaruhi jenis dan kualitas jajanan yang dikonsumsi oleh siswa BPOM, 2009. Jumlah uang jajan pada sekolah kriteria A dapat dilihat pada Tabel 2. Tabel 2 Jumlah uang jajan di sekolah kriteria A Sekolah Kriteria sekolah Jumlah Responden Uang jajan Rp 1000 1000- 2500 2500- 5000 5000 1 SDN 01 Johar Baru A 35 2 15 18 2 SDN 09 Mardani A 35 1 10 19 5 3 SDN 29 Johar Baru A 28 1 8 14 5 Untuk sekolah dengan kriteria A mayoritas siswa memiliki uang jajan berkisar antara Rp. 2500 – Rp. 5000, kecuali untuk SDN 01 Johar Baru mayoritas uang jajan mereka diatas Rp. 5000,- . Dari pengamatan penulis terhadap SDN 01 Johar Baru, sekolah tersebut adalah sekolah teladan dan siswanya berasal dari keluarga yang mampu, sekolah memiliki bangunan yang bagus, sebuah alun alun dipojok sekolah untuk aktifitas kesenian serta dilengkapi dengan kantin yang cukup permanen. sudah sewajarnya kalau uang jajannya juga tinggi. Uang jajan untuk sekolah kriteria B dapat dilihat pada Tabel 3. Tabel 3 Jumlah uang jajan di sekolah kriteria B Sekolah Kriteria sekolah Jumlah Responden Uang jajan Rp 1000 1000- 2500 2500- 5000 5000 1 SDN 01 Tanah Tinggi B 35 3 8 13 11 2 SDN 21 Johar Baru B 26 11 10 5 3 SDN 17 Tanah Tinggi B 33 1 9 15 8 Dari Tabel 3 dapat dilihat bahwa mayoritas uang jajan di sekolah kriteria B berkisar antara Rp. 2.500 – Rp. 5.000, kecuali untuk SD 21 Johar baru kebanyakan siswa memiliki uang jajan Rp. 1000. Beda dengan sekolah kriteria A uang jajan siswa ada yang mayoritas Rp. 5000 . Hal ini menunjukkan bahwa uang jajan yang diberikan kepada siswa tergantung dari kondisi ekonomi dari masing-masing siswa yang ada di 6 SDN. Uang jajan yang diberikan dimaksudkan agar siswa dapat menggunakannya sesuai kebutuhan, hal ini menunjukkan tidak meratanya siswa SDN mendapat uang jajan dari orang tuanya. Hasil survei di lapangan mengenai hubungan antara uang jajan dengan frekuensi jajan menunjukkan bahwa tinggi rendahnya frekuensi jajan dipengaruhi oleh jumlah uang jajan yang diterima oleh siswa. Korelasi antara uang jajan dengan frekuensi jajan dapat dilihat pada Gambar 6 . 2 2.2 2.6 2.7 0.5 1 1.5 2 2.5 3 1000 1000-2500 2500-5000 5000 Uang jajan Rp Rata-rata frekuensi jajan Gambar 6 Hubungan antara uang jajan dengan frekuensi jajan Dari Gambar 6 dapat dilihat uang jajan terendah siswa adalah Rp. 1000,- rata-rata frekuensi jajannya 2 kali, sedangkan uang jajan tertinggi adalah Rp. 5000,- rata-rata frekuensi jajannya 2,7 kali. Semakin banyak jumlah uang jajan semakin tinggi frekuensi jajan. Karena harga makanan jajanan sangat bervariasi antara yang satu dengan lainnya, frekuensi jajanpun akan berbeda pula. Pendapat siswa tentang perlunya disebarkan media promosi di sekolah, disajikan pada Gambar 7.

4.2.3 Pendapat siswa tentang media promosi