Virus Parasit Kapang Bakteri

waktu penanaman, pemeliharaan, penyimpanan pasca panen, pengolahan atau penjualan . Kontaminasi timbul dari kadmium dalam pangan dapat terjadi melalui alat masak atau pengemas yang mengandung logam berbahaya dan mengalami pengikisan permukaan, pewarna tekstil yang digunakan sebagai pewarna pangan serta udara dan air yang tercemar oleh gas dan debu knalpot kendaraan bermotor. Pangan yang tinggi kadar timbalnya antara lain pangan kaleng, kerang-kerangan, dan sayur-mayur yang ditanam di dekat jalan raya. Penggunaan bahan aditif pangan dalam jumlah yang berlebihan ataupun penggunaan bahan aditif non pangan secara sengaja merupakan pemakaian bahan kimia yang tidak benar. Bahan pewarna, pengawet dan pemanis buatan merupakan bahan tambahan pangan yang sering disalahgunakan pemakaiannya. Contoh penggunaan bahan aditif non pangan adalah penggunaan pewarna tekstil untuk pangan.

2.8.2 Bahaya Biologi a. Mikroba

Mikroba lebih sering menyebabkan keracunan pangan dibandingkan bahan kimia termasuk racun alami dan bahan asing cemaran fisik. Sebagian besar mikroba tersebut tidak berbahaya dan bahkan beberapa di antaranya dapat digunakan untuk membuat produk pangan seperti yoghurt dan tempe. Tetapi, banyak juga mikroba yang dapat menyebabkan infeksi pada manusia dan hewan. Pangan menjadi beracun karena tercemar oleh mikroba tertentu dan mikroba tersebut menghasilkan racun yang dapat membahayakan konsumen.

b. Virus

Virus berukuran sangat kecil, tumbuh dan berkembang biak di dalam mahluk hidup. Virus tidak dapat berkembang biak di dalam pangan, tetapi virus dari orang sakit dapat ditularkan ke orang sehat melalui pangan yang terkontaminasi oleh virus tersebut. Sedikit virus yang masuk ke dalam tubuh manusia sudah cukup untuk menyebabkan penyakit. Hal ini menjadi alasan mengapa sanitasi perorangan saat menangani pangan menjadi penting. Ini juga menjadi salah satu alasan mengapa orang yang sakit sebaiknya tidak menangani menyiapkan maupun menyajikan pangan.

c. Parasit

Parasit mengambil makanannya dari organisme inangnya. Beberapa parasit dapat terlihat dengan jelas, sementara yang lain tidak. Jika pangan yang terkontaminasi dengan parasit sampai terkonsumsi, maka yang mengkonsumsi dapat menjadi sakit. Contoh parasit adalah cacing yang terdapat di dalam daging segar. Proses pemasakan yang sempurna dapat membunuh parasit.

d. Kapang

Kapang adalah sejenis jamur. Biasanya, kapang lebih mudah dilihat dengan mata telanjang. Kapang ini ada yang baik dan ada yang jahat. Beberapa kapang baik digunakan untuk produksi pangan seperti tempe dan keju lunak. Walaupun begitu, kapang yang lain dapat menyebabkan kerusakan pada pangan. Beberapa jenis kapang bahkan dapat memproduksi toksin.

e. Bakteri

Bakteri merupakan mikroba sel tunggal yang merupakan salah satu penyebab utama keracunan pangan. Bakteri merupakan mikroorganisme yang dapat hidup dan berkembang dimana-mana. Bakteri dapat hidup di udara, air, tanah maupun tanaman dan hewan. Bahkan kemungkinan bakteri terdapat pada pangan yang akan dikonsumsi. Sebagian besar bakteri yang ada pada pangan hanya membuat pangan menjadi rusak bakteri pembusuk tapi beberapa bakteri yang tumbuh pada pangan juga dapat menyebabkan keracunan pangan bakteri patogen. Jika kondisi lingkungan memungkinkan, bakteri dapat berkembang biak di dalam pangan sampai jumlahnya membahayakan tubuh. Tiga contoh bakteri penyebab keracunan pangan dan dapat menyebabkan timbulnya penyakit adalah E. coli, S. aureus, dan Salmonella. Selain bakterinya, toksin yang dihasilkan mengeluarkan racun dan jika terkontaminasi dalam jumlah besar akan menyebabkan konsumen jadi sakit. Banyak toksin yang tidak dapat dihancurkan ketika pangan dimasak. Contoh toksin bakteri yang sangat mematikan adalah botulin yang dihasilkan oleh Clostridium botulinum. Seberapa besar jumlah bakteri yang dapat menyebabkan konsumen menjadi sakit, sangat tergantung pada jenis bakterinya dan kondisi kesehatan konsumen. Pada beberapa bakteri, dalam jumlah sedikit saja sudah dapat menyebabkan keracunan pangan, namun bakteri lainnya mungkin perlu jumlah besar untuk dapat menyebabkan keracunan pangan. Orang tua, anak- anak, ibu hamil, dan orang yang baru sembuh dari sakit adalah kelompok yang berisiko tinggi terkena keracunan pangan.

2.8. Makanan Jajanan