Nilai Pangan, Kebutuhan Gizi dan Penilaian Gizi

langsung atau tidak langsung digunakan dalam kegiatan atau proses produksi, penyimpanan, pengangkutan, dan atau peredaran pangan. e. Kewajiban setiap orang yang bertanggung jawab dalam penyelenggaraan kegiatan atau proses produksi, penyimpanan, pengangkutan, dan atau peredaran pangan untuk memenuhi persyaratan sanitasi, keamanan dan atau keselamatan manusia.

2. Bahan Tambahan Pangan

Bahan Tambahan Pangan adalah bahan yang ditambahkan ke dalam pangan untuk mempengaruhi sifat atau bentuk pangan, baik yang mempunyai atau tidak mempunyai gizi, antara lain : bahan pewarna, pengawet, penyedap rasa, anti gumpal, pemucat dan pengental. Ketentuan yang mengatur Bahan Tambahan Pangan adalah : a. Larangan bagi setiap orang yang memproduksi pangan untuk diedarkan, menggunakan bahan apapun sebagai bahan tambahan pangan yang dinyatakan terlarang atau menggunakan bahan tambahan pangan yang melampaui ambang batas maksimal yang ditetapkan. b. Pemerintah berwenang untuk menetapkan bahan yang dilarang dan atau dapat digunakan sebagai bahan tambahan pangan dalam kegiatan atau proses produksi pangan serta ambang batas maksimal penggunaanya. c. Memeriksa terlebih dahulu keamanan dan penggunaan bahan yang akan digunakan sebagai bahan tambahan pangan yang belum diketahui dampaknya bagi kesehatan manusia, dalam kegiatan atau proses produksi pangan.

2.7. Nilai Pangan, Kebutuhan Gizi dan Penilaian Gizi

Orang mengkosumsi zat gizi yang terkandung dalam pangan untuk memberikan energi kepada tubuh, mengatur proses-proses tubuh, untuk pertumbuhan dan membantu memperbaiki jaringan- jaringan tubuh. Beberapa zat gizi mungkin menggantikan zat gizi lainnya, tetapi umumnya mempunyai fungsi yang jelas di dalam tubuh. Sejumlah penduduk tidak cukup makan sementara penduduk lainnya mempunyai cukup pangan yang beragam untuk menyediakan zat-zat gizi yang diperlukan oleh tubuh. Bila kondisi seperti itu berlangsung lama, maka gizi kurang akan timbul. Jumlah penderita gizi kurang makin bertambah di banyak negara sedang berkembang. Oleh karena itu, ahli pertanian perlu mempelajari lebih banyak tentang gizi, tanda-tanda gizi kurang, dan menanam tanaman pangan yang akan dapat dikonsumsi penduduk untuk meningkatkan status gizinya. Melalui mereka, petani dapat belajar bagaimana memproduksikan tanaman pangan yang lebih cukup untuk memenuhi kebutuhan gizi penduduk. Pangan menyediakan unsur-unsur kimia tubuh yang dikenal sebagai zat gizi. Pada gilirannya, zat gizi tersebut menyediakan tenaga bagi tubuh, mengatur proses dalam tubuh dan membuat lancarnya pertumbuhan serta memperbaiki jaringan tubuh. Beberapa di antara zat gizi yang disediakan oleh pangan tersebut disebut zat gizi esensial, mengingat kenyataan bahwa unsur-unsur tersebut tidak dapat dibentuk dalam tubuh, setidak-tidaknya dalam jumlah yang diperlukan untuk pertumbuhan dan kesehatan yang normal. Ada beberapa zat gizi lainnya yang digunakan tubuh dikenal sebagai zat gizi tidak esensial. Bahan tersebut juga berasal dari unsur-unsur kimia yang disediakan pangan atau hasil pemecahan yang disintesa menjadi zat gizi di dalam tubuh. Jadi zat gizi esensial yang disediakan untuk tubuh yang dihasilkan dalam pangan, umumnya adalah zat gizi yang tidak dibentuk dalam tubuh dari unsur-unsur kimia yang disediakan pangan. Kalau pangan dipilih secara bijaksana dan seseorang memakannya dengan cukup, maka pangan tersebut, menyediakan semua zat gizi yang diperlukan tubuh dalam perbandingan yang diinginkan agar bertugas dengan baik. Jika pangan yang mengandung zat gizi esensial tidak dikonsumsi sebagaimana yang diperlukan, akan timbul kekurangan zat-zat gizi tersebut. Semua zat gizi esensial diperlukan untuk memperoleh dan memelihara kesehatan yang baik. Karena itu, pengetahuan terapan tentang kandungan zat gizi dalam pangan yang umum dapat diperoleh penduduk di suatu tempat adalah penting guna merencanakan, menanam, menyiapkan dan mengkonsumsi makanan seimbang. Para ahli pertanian perlu mengetahui informasi tersebut atau harus mengetahui di mana memperoleh pangan guna membantu petani dalam suatu rencana bagi masyarakat mengenai tanaman pangan, ternak dan lain sumber pangan dan membantu mereka menyediakan sejumlah pangan yang beragam yang diperlukan untuk memenuhi kebutuhan gizi seluruh keluarga petani. Zat gizi dibagi dalam enam kelas utama, yaitu 1. Karbohidrat, 2.lemak, 3 protein, 4. Vitamin, 5 mineral dan 6. air. Kecuali air, setiap golongan zat gizi terbentuk dari berbagai unsur yang berlainan, beberapa diantaranya dinyatakan sebagai zat gizi esensial, air sudah barang tentu juga penting DEPKES, 2006. Makanan yang mencukupi zat gizi adalah yang berisi semua zat gizi yang penting dalam jumlah yang cukup untuk memenuhi kebutuhan tubuh. Walaupun tubuh manusia memerlukan ke semua enam golongan zat gizi yang penting dalam seluruh hidupnya, namun tubuh tersebut memerlukan beberapa diantaranya dalam jumlah yang berbeda-beda pada berbagai tahap perkembangannya. Pertumbuhan fisik meliputi perubahan dalam keseimbangan tubuh dan di samping itu mempengaruhi kemampuan otot dan kesanggupan mental. Pertumbuhan dan perkembangan terdiri dari serangkaian perubahan yang pelik, dimulai dengan pembuahan indung telur dan melanjut selama seluruh hidupnya. Penilaian status gizi adalah makanan melalui proses pencernaan dalam tubuh dipecah menjadi zat gizi. Zat gizi kemudian diserap ke dalam aliran darah yang mengangkutnya ke berbagai bagian tubuh. Beberapa diantaranya dengan segera digunakan untuk memenuhi kebutuhan tubuh. Zat gizi yang tidak diperlukan setelah diserap segera disimpan dalam tubuh untuk penggunaan dikemudian hari. Jika tubuh kelebihan zat gizi yang diperlukan, baik dari pangan yang dimakan sebelumnya pada hari itu, atau dari kelebihan zat gizi yang telah disimpan dalam tubuh, zat gizi tersebut digunakan untuk memelihara susunan tubuh dan fungsi yang normal. Keadaan tubuh demikian berhubungan dengan status gizi dan kesehatan yang memuaskan. Akan tetapi, karena satu dan lain alasan, sebagian penduduk dunia untuk waktu tertentu tidak mempunyai cukup persediaan zat gizi dalam tubuhnya untuk memelihara fungsi tubuh dengan cara memadai. Jika keadaan yang demikian berlanjut sangat lama, akan terjadi kurang gizi. Penilaian status gizi kemudian menjadi berguna. Penilaian tersebut dapat dipakai sebagai landasan untuk pengembangan program masyarakat dan nasional dalam membantu mengatasi kurang gizi, menyediakan jumlah dan jenis pangan yang diperlukan dan umumnya mendukung kesehatan penduduk. Beberapa masyarakat dari negara memonitor status gizi sub-kelompok tertentu secara berkala guna menentukan apakah upaya untuk memperbaiki status gizi efektif. Program pengamatan yang demikian dinamakan kewaspadaan gizi. Penilaian tersebut biasanya memberikan kejelasan tentang keadaan gizi seluruh penduduk dan beberapa sub-kelompok penduduk didalamnya, untuk menentukan atau menaksir status gizi seseorang.

2.8. Berbagai Jenis Bahaya pada Pangan