9 karena fermentasi dapat mendekomposisikan kalsium oksalat menjadi asam karboksilat yang
kemudian terdehidrasi menjadi alkohol. Perlakuan kimia juga dapat dilakukan untuk menghilangkan kalsium oksalat. Penghilangan
kalsium oksalat dapat dihilangkan dengan cara melarutkan kalsium oksalat dalam asam kuat sehingga mendekomposisi kalsium oksalat menjadi asam oksalat. Asam klorida dapat bereaksi
secara sempurna dengan kalsium oksalat, disamping asam kuat lainnya seperti asam sulfat Schumm, 1978. Reaksi antara asam klorida dengan kalsium oksalat akan menghasilkan endapan
kalsium klorida dan asam oksalat yang dapat dinyatakan dengan persamaan reaksi sebagai berikut: 2 HCl
l
+ CaC
2
O
4 s
CaCl
2 s
+ H
2
C
2
O
4 l
Reaksi tersebut tergolong reaksi metatesis, yaitu reaksi yang berlangsung antara asam dan garam. Reaksi metatesis ditandai dengan terbentuknya endapan, gas atau zat yang langsung terurai
menjadi gas Schumm, 1978. Perendaman dalam larutan garam NaCl banyak dilakukan untuk mengurangi efek gatal pada talas. Garam terbentuk dari hasil reaksi asam dan basa yang terdiri
dari ion positif kation dan ion negatif anion, sehingga membentuk senyawa netral tanpa muatan. NaCl akan terionisasi di dalam air menjadi ion Na
+
dan Cl
-
yang akan berikatan dengan kalsium oksalat membentuk natrium oksalat dan endapan kalsium diklorida yang larut dalam air
dengan reaksi sebagai berikut: CaC
2
O
4
+ 2 NaCl →
Na
2
C
2
O
4
+ CaCl
2
E. PENELITIAN TERDAHULU
Penelitian reduksi oksalat yang dilakukan Onayemi dan Nwigwe 1987, menunjukkan bahwa perendaman menggunakan asam sitrat dengan konsentrasi 0.1 dan lama perendaman 3
jam mampu menurunkan kadar oksalat umbi hingga 80, akan tetapi waktu perendaman yang terlalu lama dinilai kurang efisien disamping dapat mengurangi tingkat kesukaan konsumen
terhadap produk karena rasa masam dari asam sitrat yang menimbulkan penyimpangan cita rasa. Penelitian yang berkaitan dengan talas telah dilakukan oleh Kurdi 2002 yang mereduksi
oksalat dengan menggunkan asam klorida. Pada penelitiannya, Kurdi merendam irisan talas pada HCl dengan konsentrasi 0.05; 0.15; dan 0.25 selama 2; 4; dan 6 menit. Hasil optimum yang
didapat pada penelitian Kurdi adalah perendaman HCl dengan konsentrasi 0.25 selama 4 menit. Perendaman talas dengan asam klorida menyebabkan kalsium oksalat bereaksi dengan asam.
Konsentrasi yang tinggi mempunyai jumlah partikel yang lebih banyak sehingga mempunyai kemampuan lebih banyak untuk mereduksi oksalat pada talas. Akan tetapi persen reduksi oksalat
yang diteliti oleh Kurdi 2002 tidak cukup tinggi, yaitu 32 sehingga oksalat tidak direduksi secara optimal.
Perendaman dalam larutan NaCl dilakukan oleh Prabowo 2010 pada umbi porang, dimana umbi porang dengan talas masih satu keluarga dalam suku talas-talasan Araceae. Perendaman
irisan umbi porang dilakukan secara berulang hingga lima kali pada larutan NaCl 4.5 dengan nilai efisiensi hampir 40. Nilai efisiensi tersebut dinilai masih rendah karena tidak mampu
mereduksi sebagian besar kalsium oksalat dari irisan umbi. Mayasari 2010 menggunakan larutan asam dan larutan garam untuk mereduksi
kandungan oksalat yang ada di dalam talas. Mayasari menggunakan talas Bogor sebagai bahan penelitiannya. Larutan asam yang digunakan adalah asam sitrat dan asam klorida sedangkan
10 larutan garam yang digunakan adalah NaCl. Konsentrasi larutan asam sitrat dan asam klorida yang
digunakan adalah 0.1; 0.3; dan 0.5 M dengan lama perendaman 5 dan 10 menit. Sedangkan konsentrasi larutan garam NaCl yang digunakan adalah 5; 7.5; dan 10 dengan lama perendaman
30 dan 60 menit. Hasil optimum yang didapat oleh penelitian Mayasari 2010 adalah perendaman larutan garam NaCl 10 selama 60 menit dapat mereduksi oksalat sebesar 93.62.
Wahyudi 2010 melakukan reduksi oksalat talas dengan menggunakan perendaman air hangat dengan suhu yang digunakan adalah 40 dan 50°C dengan lama perendaman adalah 1; 2; 3;
dan 4 jam. Hasil yang terbaik yang didapat oleh Wahyudi 2010 adalah perendaman talas dengan air hangat suhu 40°C dengan lama perendaman selama 4 jam. Dengan metode perendaman talas
dengan air hangat suhu 40°C dengan lama perendaman selama 4 jam dapat mereduksi oksalat sebanyak 81.96.
11
III. BAHAN DAN METODE