14
C. RANCANGAN PERCOBAAN
1. Rancangan Percobaan Penelitian 1 Penentuan Umur Panen
Rancangan percobaan yang digunakan pada penelitian 1 adalah rancangan acak kelompok faktorial. Faktor yang diamati adalah umur panen dan bagian batang talas dengan
kelompoknya adalah ulangan. Faktor umur panen yang diamati ada empat yaitu umur panen 6 bulan, 8 bulan, 10 bulan, dan 12 bulan. Sedangkan faktor bagian batang yang diamati ada tiga
adalah batang bagian ujung, tengah, dan pangkal. Model linier dari rancangan percobaan untuk penelitian 1 adalah sebagai berikut :
Y
ijk
= µ + α
i
+ β
j
+ αβ
ij
+ ρ
k
+ ε
ijk
Keterangan : i = 1,2,3,4,;
j = 1,2,3; k = 1,2
Y
ijk
= nilai pengamatan pada faktor umur taraf ke-i, faktor bagian batang taraf ke-j, kelompok ke-k
µ = rataan umum
α
i
= pengaruh utama faktor umur ke-i β
j
= pengaruh utama faktor bagian batang ke-j ρ
k
= pengaruh aditif dari kelompok dan diasumsikan tidak berinteraksi dengan perlakuan
ε
ijk
= galat percobaan Hipotesis :
a. Pengaruh faktor umur panen A
H : α
1
= … = α
i
= 0 faktor umur tidak berpengaruh terhadap respon yang diamati H
1
: paling sedikit ada satu i dimana α
i
≠ 0 b.
Pengaruh faktor bagian batang B H
: β
1
= … = β
j
= 0 faktor batang tidak berpengaruh terhadap respon yang diamati H
1
: paling sedikit ada satu j dimana β
j
≠ 0 c.
Pengaruh interaksi faktor A dengan faktor B H
: αβ
11
= αβ
12
= … = αβ
ab
= 0 interaksi dari faktor A dengan faktor B tidak berpengaruh terhadap respon yang diamati
H
1
: paling sedikit ada sepasang i,j dimana αβ
ij
≠ 0 d.
Pengaruh pengelompokkan H
: ρ
1
= … = ρ
k
= 0 blok tidak berpengaruh terhadap respon yang diamati H
1
: paling sedikit ada satu k dimana ρ
k
≠ 0
2. Rancangan Percobaan Penelitian 2 Reduksi Oksalat
Rancangan percobaan yang digunakan untuk reduksi oksalat pada perendaman talas dalam larutan NaCl adalah rancangan petak terpisah split plot. Faktor yang dipelajari adalah
konsentrasi larutan yang digunakan α yang disebut dengan petak utama dan waktu perendaman β yang disebut dengan anak petak. Faktor konsentrasi larutan α memiliki dua
taraf yaitu 5 dan 10. Sedangkan faktor waktu perendaman β memiliki memiliki lima taraf yaitu 30, 60, 90, 120, dan 150 menit. Perlakuan dilakukan dengan dua kali ulangan. Model
linier rancangan petak terpisah untuk reduksi oksalat adalah sebagai berikut :
15 Y
ijk
= µ + α
i
+ δ
ik
+ β
j
+ αβ
ij
+ ε
ijk
Keterangan : i = 1,2,3,4,5;
j = 1,2; k = 1,2
Y
ijk
= nilai pengamatan pada faktor α taraf ke-i, faktor β taraf ke-j, dan ulangan ke-k µ
= rataan umum α
i
= pengaruh utama faktor α ke-i β
j
= pengaruh utama faktor β ke-j αβ
ij
= komponen interakasi dari faktor α dan faktor β δ
ik
= galat percobaan dari petak utama ε
ijk
= galat percobaan dari anak petak Hipotesis :
a. Pengaruh petak utama faktor konsentrasi NaCl A
H : α
1
= … = α
i
= 0 faktor konsentrasi larutan tidak berpengaruh terhadap respon
yang diamati H
1
: paling sedikit ada satu i dimana α
i
≠ 0 b.
Pengaruh anak petak faktor waktu perendaman B H
: β
1
= … = β
j
= 0 faktor waktu perendaman tidak berpengaruh terhadap respon
yang diamati H
1
: paling sedikit ada satu j dimana β
j
≠ 0 c.
Pengaruh interaksi faktor konsentrasi larutan yang digunakan dan waktu perendaman αβ
ij
H : αβ
11
= αβ
12
= … = αβ
ij
= 0 interaksi dari faktor A dengan faktor B tidak
berpengaruh terhadap respon yang diamati H
1
: paling sedikit ada sepasang i,j dimana αβ
ij
≠ 0
16
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
A. KARAKTERISASI TALAS
Penelitian ini diawali dengan karakterisasi talas Banten yang meliputi penampakan fisik tanaman talas. Talas yang diamati adalah talas yang telah dikelompokkan berdasarkan umur
panen. Umur panen talas yang diamati adalah 6 bulan, 8 bulan, 10 bulan, dan 12 bulan. Talas Banten ini berasal dari daerah Gunung Karang, Desa Juhut, Kabupaten Pandeglang. Habitat
penanaman talas Banten ditunjukkan pada Gambar 7.
Gambar 7. Habitat talas Banten di daerah Juhut, Pandeglang
Talas Banten mempunyai keunikan yaitu mempunyai batang yang terdapat di dalam tanah. Batang yang tertanam di bawah tanah merupakan cormus yang berpati dan besar Minantyorini
dan Hanarida, 2002. Cormus yang terdapat pada talas Banten bentuknya memanjang dan mempunyai kecenderungan bertambah panjang setiap pertambahan umur tanaman. Cormus talas
Banten mempunyai bentuk yang bercabang seperti yang ditunjukkan pada Gambar 1. Cabang dari cormus
diduga merupakan umbi talas Banten. Umbi talas Banten berukuran kecil bila dibandingkan dengan batang cormus talas tersebut. Bentuknya seperti tandan yang menempel
pada cormus. Penampakan cormus talas Banten ditunjukkan pada Gambar 9 sedangkan penampakan umbi talas Banten pada Gambar 10.
Gambar 8. Penampakan talas Banten