Perkembangan Ovarium Perkembangan Gonad

Lapisan protein zona radiata dihasilkan dari plasma darah dan disimpan pada lapisan ini. Saat yang sama maka oosit diisi oleh protein kuning telur lipovitellin, phosvitin yang diturunkan dari vitelogenin Vtg. Kedua protein telur yaitu protein zona radiata dan protein vitelogenin merupakan protein yang penting dalam pembentukan kematangan telur, kedua protein ini disintesa di liver dengan pengaturan dari endokrin melalui axis hypothalamus-pituitary-gonad-liver Arukwe et al. 2003. Ikan rata-rata memiliki ukuran dan jumlah telur yang besar bila dibandingkan dengan hewan lain. Hal ini berkaitan dengan strategi ikan dalam menjaga kelangsungan hidup generasi selanjutnya. Proses pembentukan, perkembangan dan maturasi dari gamet betina yang disebut sebagai proses oogenesis merupakan suatu proses yang berkaitan dengan sistem hormon dalam tubuh yang dipengaruhi oleh faktor lingkungan. Perkembangan oosit dalam ovarium melewati beberapa tahapan, secara umum dalam kelompok ikan teleost ada 4 tahapan yaitu perkembangan sel primer, cortical alveoli atau pembentukan kuning telur, proses vitelogenesis dan pematangan. Oosit dalam tahapan perkembangan sel primer tidak mengandung kuning telur. Pada tahapan Cortical alveoli ditandai dengan pembentukan protein telur dalam sitoplasma yang menandai akan bekembangnya telur pada tahap selanjutnya. Dengan perkembangan oosit maka cortical alveoli akan berkembang dalam bentuk dan ukuran dengan melepaskan isinya dalam membran perivitelin di dalam membran telur selama proses pembentukan telur. Pada ikan yang memiliki lipid globule juga akan terkumpul pada tahapan ini dalam sitoplasma. Tahapan vitelogenesis ditandai dengan adanya kuning telur dalam sitoplasma oosit. Oosit berkembang akibat adanya akumulasi kuning telur dalam sitoplasma. Vitelogenesis akan berkembang secara penuh dan kemudian mengalami maturasi dan ovulasi karena adanya pengaruh hormonal. Tahapan pematangan telur ditandai dengan migrasinya inti sel ke daerah lubang mikrofil animal pole. Ketika nukleus telah bermigrasi maka tahapan pembelahan meiosis pertama terjadi. Tahapan hidrasi akan terjadi saat pematangan akhir ketika mendekati proses ovulasi yang terjadi dengan adanya uptake cairan oleh oosit. Setelah terjadi ovulasi maka selanjutnya akan terjadi proses pembelahan meiosis kedua dan oosit telah menjadi telur secara sempurna dan siap untuk dibuahi Murua dan Kraus 2003. Secara histologis perkembangan telur mengalami beberapa tahapan yaitu : 1. Fase previtelogenik merupakan fase pertumbuhan telur yang berjalan lambat dengan hanya terjadi sedikit perubahan sitoplasma. Nukleus yang mengandung satu nukleolus kemudian berkembang dan terbentuk ribonukleus yang mengandung inti dari telur Balbiani’s vitelline body. 2. Fase vitelogenik ditandai dengan pertumbuhan yang cepat dan terjadinya penyimpanan sebagian besar kuning telur dalam ooplasma. Saat akhir proses vitelogenik atau saat awal dari maturasi akhir, germinal vesicle nukleus yang saat awal berada di tengah bergerak ke arah tepi mendekati mikrofil.

2.4.3. Musim Pemijahan Ikan Tuna Mata Besar Thunnus obesus

Masa pemijahan ikan tuna di wilayah Pasifik terjadi sepanjang tahun di perairan tropis dan musiman pada lintang tinggi di perairan dengan suhu di atas 24°C, idealnya mendekati 26 o C Kume 1967; Miyabe 1994. Kemudian Hisada 1979 menambahkan bahwa ikan tuna mata besar memerlukan kedalaman di lapisan tercampur sedikitnya 50 m dengan suhu permukaan laut kurang dari 24°C. Kume 1967 mencatat bahwa ada hubungan antara kematangan ikan tuna mata besar pada suhu permukaan laut di bawah 23°C hingga 24°C, yang mewakili batas rendah aktivitas pemijahan. Pada umumnya, ikan tuna mata besar diyakini memijah sepanjang tahun di daerah tropis 10°N – 10 o S dan selama bulan musim panas di lintang tinggi Collette dan Nauen 1983. Sebuah studi oleh McPherson 1991 di perairan Australia timur mendukung konsep ini yang menyatakan bahwa pemijahan ikan tuna mata besar di ekuator berlangsung sepanjang tahun dengan musim pemijahan di daerah utara Australia. Di Samudera Pasifik ukuran minimum pertama matang kali seksual untuk ikan tuna mata besar sekitar 100 cm. Di Pasifik bagian barat ikan betina 50 bereproduksi dengan ukuran pertama matang seksual adalah 135 cm dan ukuran minimum matang seksual pada ukuran 102 cm Schaefer et al. 2005. Sementara itu Nootmorn 2004 menyatakan bahwa aktivitas pemijahan ikan tuna mata besar di Samudera Hindia yaitu dari bulan Desember hingga bulan Januari dan bulan Juni. Ukuran yang matang 50 untuk betina dan jantan diperkirakan pada panjang 88,08 dan 86,85 cm FL. Rasio kelamin bervariasi setiap bulan dengan selang kelas ikan tuna ukuran kecil 85-115 cm FL lebih banyak ikan betina, sedangkan ikan tuna ukuran besar 125-155cm FL terdiri dari ikan jantan

2.4.4. Waktu Pemijahan Ikan Tuna Mata Besar Thunnus obesus

Ikan tuna mata besar merupakan serial spawner, dapat mengulang pemijahan secara harian atau mendekati interval harian selama periode pemijahan yang panjang Nikaido et al. 1991. Pemijahan terjadi menjelang sore atau malam di dekat permukaan McPherson 1991. Diperkirakan dari pukul 18.00 hingga tengah malam, menyimpan telur harian Matsumoto dan Miyabe 2002. Puncak pemijahan pada malam hari sekitar pukul 19.00 hingga pukul 24.00, dengan batch fekunditas jutaan telur setiap periode pemijahan.

2.4.5. Potensi Reproduksi Ikan Tuna Mata Besar Thunnus obesus

Pada spesies ikan jumlah oosit fekunditas, perkembangan oosit dan tipe pemijahan yang berbeda-beda antar spesies merupakan strategi reproduksi yang dipengaruhi oleh faktor lingkungan dan gen. Tiap spesies ikan memiliki strategi reproduksi yang berbeda-beda. Hal ini sangat berhubungan dengan sistem pemijahan, jumlah partner, habitat dan waktu pemijahan. Strategi reproduksi yang dilakukan oleh ikan bertujuan untuk memaksimalkan kelangsungan hidup dari keturunannya yang berhubungan dengan ketersediaan energi dan umur induknya. Pada kebanyakan spesies ikan yang hidup di laut jenis strategi yang dikembangkan meliputi tipe pemijahan iteroparous yaitu pemijahan dilakukan lebih dari satu kali ovulasi, gonochoristic yang menggambarkan bahwa antara ikan jantan dan betina terpisah organ kelaminnya dan proses terjadinya pemijahan di luar tubuh induknya tanpa adanya penjagaan oleh induk non parental care