Makanan Ikan Tuna Mata Besar Thunnus obesus
juga sesuai dengan ketersediaan makanan. Sepanjang hari ikan tuna cenderung menyelam ke bawah dan malam hari naik ke permukaan untuk makan dan ke tengah
untuk menghindari kompetisi makanan. Menurut Calkins, 1980 kebiasaan makan ikan tuna mata besar adalah oportunistik dalam semua tahap hidupnya selama siang
dan malam dengan mangsanya krustase, cephalopod dan ikan.
2.4. Aspek Reproduksi Ikan Tuna Mata Besar Thunnus obesus 2.4.1. Seksualitas
Kajian reproduksi ikan membutuhkan pengetahuan mengenai perkembangan gonad pada individu ikan. Metode yang biasa digunakan adalah berdasarkan tampilan
morfologi gonad secara visual. Metode ini memang lebih cepat tetapi kurang akurat. Metode histologi dapat digunakan untuk mendapatkan analisis yang lebih rinci
mengenai pola perkembangan oosit dan spermatosit yang akan menyokong definisi perkembangan gonad.
Tuna seperti semua scombrid lainnya adalah heteroseksual yaitu jenis kelaminnya terpisah jantan dan betina dan tidak ada ciri morfologis eksternal untuk
melihat perbedaan kelamin. Ikan jantan diidentifikasi oleh keberadaan testes dan ikan betina oleh kehadiran ovari dalam gonad. Fertilisasi telur eksternal dan mengambil
tempat di air setelah dilepaskan oleh ikan betina. Masa hidup ikan tuna mata besar 12 tahun, perlahan mencapai laju
pertumbuhan moderate dan matang pada umur 3-4 tahun FL:110 cm dan W: 30 kg. Ikan tuna mata besar dapat mencapai berat hingga 180 kg pada usia 8 tahun atau lebih
tua. Kematian alami dan ukuran stok rendah. Ikan tuna merupakan multiple atau batch spawner
, benih gametnya langsung masuk ke laut untuk fertilisasi. Ikan tuna merupakan pemijah berlimpah dan memijah tergantung spesiesnya yang mungkin
memijah beberapa kali sepanjang musim pemijahan. Ikan tuna betina diklasifikasikan matang atau aktif secara seksual ketika isi ovarinya penuh dengan kuning telur. Ikan
tuna jantan diklasifikasikan matang seksual jika terdapat sperma pada kantung sperma.