Metode Penelitian Biologi Reproduksi Ikan Tuna Mata Besar (Thunnus obesus) di Perairan samudera Hindia

dilakukan melalui pengamatan secara makroskopis dan mikroskopis. Pengamatan secara makroskopis mengacu pada kriteria menurut Schaefer dan Orange 1956 Lampiran 3 dan pengamatan secara mikroskopis melalui metode histologi Lampiran 4. Pengamatan terhadap preparat gonad meliputi status kematangan gonad, perkembangan dan ukuran oocyte. Pengamatan, pengukuran dan penghitungan dilaksanakan terhadap seluruh oocyte yang terdapat dalam preparat. 4. Penentuan Fekunditas dan Pengukuran Diameter Telur. Untuk menentukan fekunditas dan pengukuran diameter telur maka telur diambil dari gonad dengan mengambil contoh dari tiga bagian gonad yaitu bagian anterior, median dan posterior, masing-masing sebanyak 100 butir, lalu dengan menggunakan mikrometer okuler dan objektif dihitung jumlah telurnya dan diukur diameter telurnya dengan perbesaran 4 x 10 kali. Penentuan fekunditas hanya dilakukan terhadap gonad yang telah matang secara histologis TKG IV. 3.4. Analisa Data 3.4.1. Pertumbuhan 3.4.1.1. Hubungan panjang –berat Hubungan panjang - berat dianalisa dengan model persamaan Hile dalam Effendie 1997 sebagai berikut : W = a L b dimana : W = berat ikan gram L = panjang ikan cm a dan b = konstanta. Dari persamaan tersebut dapat diketahui pola pertumbuhan panjang dan berat ikan tersebut. Nilai b yang diperoleh digunakan untuk menentukan pola pertumbuhan dengan kriteria : a. b =3 , pertumbuhan isometrik, yaitu pola pertumbuhan panjang sama dengan pola pertumbuhan berat atau b. b ≠ 3 , pertumbuhan allometrik, pola pertumbuhan panjang tidak sama dengan pola pertumbuhan berat Jika b 3 maka pola pertumbuhannya allometrik positif, artinya pertambahan berat lebih dominan daripada pertambahan berat Jika b 3 maka pola pertumbuhannya allometrik negatif, artinya pertambahan panjang lebih dominan daripada pertambahan berat. Kesimpulan dari nilai b yang diperoleh ditentukan dengan menggunakan uji-t pada selang kepercayaan 95 α = 0,05 Stell and Torrie 1989

3.4.1.1. Faktor Kondisi

Kondisi ikan dinyatakan dalam angka yang dihitung sesuai dengan rumus yang dikemukakan Goddard 1996, yaitu : Kt = 10 2 WL 3 dimana : Kt = faktor kondisi W = bobot rata-rata ikan gram L = Panjang rata-rata ikan cm 3.4.2. Aspek Reproduksi 3.4.2.1. Indeks Kematangan Gonad Untuk menentukan Indeks Kematangan Gonad IKG menggunakan rumus menurut Effendi 1997 : IKG = 100 x W Wg dimana: W = berat ikan gram Wg = berat gonad gram