Fekunditas Ikan Tuna Mata Besar Thunnus obesus.

beberapa kali dalam satu tahun, fekunditas adalah rataan jumlah telur setiap kali pemijahan. Jumlah telur per satuan panjang atau bobot dinamakan fekunditas relatif. Fekunditas pada ovari secara morfologis dapat dideteksi pada telur yang telah matang gonad IV. Hasil perhitungan fekunditas dari 2 individu ikan tuna mata besar dengan panjang 141 cm FL dengan bobot 54 kg adalah 10.360.317 butir dan ikan tuna mata besar dengan panjang cagak 136 cm FL dan bobot 47 kg memiliki fekunditas 8.163.715 butir. Menurut Nikaido et al. 1991 fekunditas tuna bigeye dapat meningkat secara dramatis dengan pertambahan panjang tubuh dengan perkiraan batch fekunditas bigeye berkisar sekitar 1.000.000-5.000.000 butir telur setiap periode pemijahan dengan ukuran ikan berkisar dari 120-180 cm. Kemudian menurut Yuen, 1955 untuk tuna mata besar di Pasifik barat dengan ukuran 40-100 cm memiliki rata-rata batch fekunditas berkisar 2.668.000-6.300.000 butir telur. Selanjutnya Sun et al. 2006 menambahkan batch fekunditas untuk tuna mata besar di Pasifik barat adalah 845.000-11.848.000 butir telur dengan ukuran ikan berkisar 100- 180 cm. Jika dibandingkan dengan ikan tuna lainnya jumlah telur yang matang dalam penelitian ini hampir sama dengan ikan tuna sirip kuning atau madidihang Thunnus albacares, seperti yang diungkapkan oleh June 1953 bahwa jumlah telur matang ikan madidihang berkisar antara 2.000.000-8.000.000 butir telur. Sementara itu menurut Joseph 1963 jumlah telur matang ikan madidihang yang berukuran panjang 80-150 cm sebanyak 1.140.000-6.560.000 butir telur. Itano 2000 menambahkan bahwa jumlah telur yang matang dari ikan madidihang yang tertangkap di perairan Hawaii untuk setiap periode pemijahan adalah 425.000 – 10.612.000 butir telur.

4.2.4.4. Pola Sebaran Diameter Telur Ikan Tuna Mata Besar Thunnus obesus.

Pada spesies ikan jumlah oosit fekunditas, perkembangan oosit dan tipe pemijahan yang berbeda-beda antar spesies merupakan strategi reproduksi yang dipengaruhi oleh faktor lingkungan dan gen. Tiap spesies ikan memiliki strategi reproduksi yang berbeda-beda. Hal ini sangat berhubungan dengan sistem pemijahan, jumlah partner, habitat dan waktu pemijahan. Strategi reproduksi yang dilakukan oleh ikan tujuannya adalah untuk memaksimalkan kelangsungan hidup dari keturunannya yang berhubungan dengan ketersediaan energi dan umur induknya. Dari Gambar 21 terlihat bahwa pola sebaran diameter telur memiliki lebih dari satu kelompok yang berbeda satu dengan kelompok lainnya tetapi memperlihatkan proses berkesinambungan. Berdasarkan perhitungan telur pada gonad bagian anterior, median dan posterior juga terlihat adanya kondisi yang sama Lampiran 8b, 8c dan 8d. Hal ini mengindikasikan bahwa pola pemijahan ikan tuna mata besar berlangsung dalam waktu yang panjang atau telur yang dikeluarkan sebagian- sebagian partial spawning Effendi 2002. Kemudian berdasarkan pengamatan histologi gonad ikan tuna mata besar juga terlihat bahwa ukuran diameter oocyte sangat bervariasi dalam suatu gonad; hal ini menunjukkan ikan tuna mata besar mempunyai pemijahan berganda multiple spawner atau pemijahan sepanjang tahun. Hal ini didasarkan pada perkembangan diameter telur menurut Murua dan Kraus, 2003 bahwa tipe perkembangan oosit pada ikan tuna mata besar termasuk ke dalam tipe perkembangan asynchronous, yaitu oosit dari setiap tahap perkembangan dan berbagai ukuran diameter ada dalam telur dan tidak ditandai dengan populasi yang dominan. Ketika proses pematangan terjadi maka akan tampak adanya perbedaan ukuran diameter telur terutama telur tahap hidrasi dan pengumpulan kuning telur. Biasanya terjadi pada spesies yang memiliki musim pemijahan relatif panjangberlanjut. Berdasarkan jumlah fekunditas yang tinggi, pola sebaran diameter telur yang telur yang heterogen dan kompisisi oosit yang asinkron, maka ikan tuna mata besar diduga mempunyai strategi pemijahan yang periodik periodic strategists yaitu ikan dengan ukuran besar, memiliki fekunditas yang tinggi, tidak mengasuh anaknya non parental care , dan memiliki waktu pemijahan yang panjang Paugy 2002.