Lokasi dan Waktu Penelitian

3.2. Deskripsi Alat Tangkap Tuna Longline

Rawai tuna atau tuna longline merupakan alat penangkap ikan tuna yang paling efektif. Rawai tuna merupakan rangkaian sejumlah pancing yang dioperasikan sekaligus. Satu tuna longline biasanya mengoperasikan 1000-2000 mata pancing untuk sekali turun. Rawai tuna umumnya dioperasikan di laut lepas atau mencapai perairan samudera. Alat tangkap ini bersifat pasif, yaitu menanti umpan dimakan oleh ikan sasaran. Setelah pancing diturunkan ke perairan, lalu mesin kapal dimatikan, sehingga kapal dan alat tangkap akan hanyut mengikuti arus atau disebut drifting. Drifting berlangsung selama kurang lebih 4-5 jam. Selanjutnya mata pancing diangkat kembali ke atas kapal. Rawai tuna ini merupakan alat tangkap yang ramah lingkungan karena bersifat selektif terhadap jenis ikan yang ditangkap. Desain dan konstruksi tuna longlinerawai tuna di Benoa pada dasarnya dibedakan menjadi 2 sistem yaitu sistem arranger dan non arranger blong dan basket. Satu unit longline terdiri dari pelampung float, tali pelampung float line, tali utama main line dengan sejumlah tali cabang branch line yang berpancing hook Gambar 9. Bahan tali utama dan tali cabang dapat terbuat dari bahan polyamide PA atau nylon monofilamen atau bahan polyethilene PE. Dalam satu pelampung digunakan 7-17 mata pancing dengan jenis umpan yang berbeda. Umpan yang digunakan terdiri dari umpan hidup seperti bandeng dan umpan mati seperti lemuru, belo, layang, cumi dan tongkol. Keterangan : 1. Main line; 2. Buoy float line;3. Branch line; 4. Hook wire; 5. Hook and bait; 6. Buoy float Gambar 9. Setting alat tangkap tuna longline di perairan Konfigurasi pancing pada satu pelampung disesuaikan dengan kedalaman perairan yang akan dijangkau oleh pancing. Jangkauan kedalaman pancing yang terdalam adalah 450 m. Setelah semua persiapan telah dilakukan dan telah tiba di fishing ground yang telah ditentukan, maka dilakukan setting yang diawali dengan penurunan pelampung bendera dan penebaran tali utama. Selanjutnya melakukan penebaran pancing yang telah dipasangi umpan. Rata-rata waktu yang dipergunakan untuk melepas pancing 0,6 menit pancing. Pelepasan pancing dilakukan menurut garis yang menyerong atau tegak lurus terhadap arus. Waktu melepas pancing biasanya waktu tengah malam, sehingga pancing telah terpasang waktu pagi saat ikan sedang aktif mencari mangsa. Namun, pengoperasian juga dapat dilakukan pada siang hari. Penarikan alat tangkap dilakukan setelah berada di dalam air selama 3-6 jam. Penarikan dilakukan dengan menggunakan line hauler yang diatur kecepatannya. Masing-masing anak buah kapal telah mengetahui tugasnya sehingga alat penangkap dapat diatur dengan rapi. Lamanya penarikan alat tangkap sangat ditentukan oleh banyaknya hasil tangkapan dan faktor cuaca. Penarikan biasanya memakan waktu 3 menit pancing.