Hubungan Panjang dan Berat Ikan Tuna Mata Besar Thunnus obesus
4.1.3.Faktor Kondisi Ikan Tuna Mata Besar Thunnus obesus
Gambar 14 menggambarkan hubungan antara faktor kondisi dengan ukuran dari ikan tuna mata besar T.obesus di Samudera Hindia. Gambar tersebut
memperlihatkan adanya fluktuasi faktor kondisi rata-rata pada setiap selang ukuran. Faktor kondisi rata-rata pada selang kelas 108-115 cm yaitu 2,016. Nilai ini lebih
besar dibandingkan faktor kondisi rata-rata pada ukuran 116-122 cm yaitu 1,922. Selanjutnya faktor kondisi rata-rata meningkat lagi pada selang ukuran 124-131 cm
dengan nilai 2,003. Kemudian terjadi penurunan pada selang ukuran 132-139 cm dan 140-147 cm dengan nilai masing-masing 1,915 dan 1,921. Faktor kondisi rata-rata
yang tertinggi adalah 2,038 terjadi pada ukuran 148-155 cm.
1,840 1,860
1,880 1,900
1,920 1,940
1,960 1,980
2,000 2,020
2,040 2,060
108-115 116-123
124-131 132-139
140-147 148-155
Selang kelas panjang cm F
a k
tor K o
nd is
i R
a ta
-r a
ta
10000 20000
30000 40000
50000 60000
70000 80000
Be ra
t Ra ta
- ra
ta g
Faktor kondisi Berat rata-rata g
Gambar 14. Hubungan antara faktor kondisi dengan ukuran ikan tuna mata besar T. obesus
di Samudera Hindia Maret-Oktober 2008 ; N=42. Hubungan antara faktor kondisi dengan TKG dari ikan tuna mata besar
T.obesus dapat dilihat pada Gambar 15. Dari gambar tersebut terlihat bahwa nilai rata-rata faktor kondisi paling tinggi terjadi pada TKG II yaitu 1,980, selanjutnya
nilai tertinggi kedua terjadi pada TKG I yaitu 1,940 dan yang paling rendah adalah pada TKG IV yaitu 1,897.
1,840 1,860
1,880 1,900
1,920 1,940
1,960 1,980
2,000
I II
IV TKG
Fa k
tor K
ond is
i R a
ta -r
a ta
38000 40000
42000 44000
46000 48000
50000 52000
Ber a
t r a
ta-r ata
g
Faktor kondisi Berat rata-rata g
Gambar 15 Hubungan antara faktor kondisi dengan TKG ikan tuna mata besar T. obesus
di Samudera Hindia Maret-Oktober 2008 ; N=42.
4.1.4. Aspek Reproduksi 4.1.4.1. Perkembangan Gonad Ikan Tuna Mata Besar Thunnus obesus
Struktur Anatomis dan Histologis
Ikan tuna mata besar seperti hewan vertebrata lainnya, bereproduksi secara seksual, telur dan spermatozoa dibentuk dalam individu yang terpisah. Ikan ini
memiliki sepasang ovarium gonad yang hampir seimbang dalam ukuran yang terdiri atas lobus kanan dan lobus kiri. Berdasarkan hasil pengamatan gonad secara anatomis
yang mengacu pada Schaefer dan Orange 1956 dan secara histologis terlihat bahwa selama penelitian ikan tuna mata besar betina mempunyai TKG I, TKG II dan TKG
IV Gambar 16. Dari 42 contoh gonad yang diamati, ternyata hanya ditemukan 2 ekor ikan tuna mata besar yang mencapai TKG IV dan tidak ditemukan TKG III.
TKG Struktur Anatomis
Struktur Histologis
I
II
IV
Keterangan : Og = Oogonium; N= Nucleus; MN=Migration Nucleus Y= Yolk; EY = Early Yolk; AY = Advance Yolk; Od = Oil droplet.
Gambar 16. Struktur Anatomis dan Histologis Gonad Ikan Tuna Mata Besar Thunnus obesus HE x 40, bar = 100 µm.