Pertumbuhan BAL dalam media yang mengandung berbagai ekstrak

57 1. 1 40 1. 9 61 2. 5 53 1. 5 50 1. 6 43 0. 37 0. 6 37 0. 95 0. 200 0. 1 62 0. 3 95 0. 4 79 1. 1 75 1. 19 0. 4 84 0. 5 69 0. 929 1. 8 18 2. 4 82 1. 9 90 1. 5 94 0. 8 60 0. 6 80 0. 8 72 1. 8 92 1. 1 63 0. 3 73 0. 4 30 0. 4 93 1. 20 0. 5 55 0. 5 89 0. 6 10 1. 2 27 0. 6 71 0. 9 71 0. 8 06 0. 5 90 1. 008 0. 2 83 1. 26 0. 247 0.000 0.500 1.000 1.500 2.000 2.500 3.000 L. F1 L. G3 L.c.Rhamnosus L. c. Shirota B. longum B bifidum Jenis BAL P e r tu m bu ha n B A L O D 6 nm Glukosa Oligofruktosa Segar Panggang Kukus Sangrai Drum dried Gambar 25 Pertumbuhan L. casei Rhamnosus pada berbagai fraksi oligosakarida tepung ubi jalar.

2. Pertumbuhan BAL dalam media yang mengandung berbagai ekstrak

kasar oligosakarida tepung olahan ubi jalar. Dari pengujian pertumbuhan BAL dapat dilihat bahwa hampir keseluruhan BAL uji mempunyai nilai absorbansi yang tinggi pada glukosa Gambar 26. Glukosa merupakan gula monosakarida yang tidak berikatan dengan gugus lainnya dan tidak memiliki ikatan glikosidik sehingga mudah untuk dimetabolisme oleh BAL. Menurut Lu et al. 2001, glukosa merupakan sumber energi yang lebih disukai dibandingkan dengan fruktosa dan sumber karbon lainnya oleh sebagian besar mikroorganisme. Gambar 26 Pertumbuhan berbagai BAL dalam media yang mengandung berbagai ekstrak kasar oligosakarida tepung olahan ubi jalar. Pertumbuhan BAL pada media yang mengandung oligofruktosa sebagai sumber gula memiliki nilai absorbansi yang rendah. Hal ini disebabkan oligofruktosa mempunyai gugus yang kompleks dibandingkan 58 glukosa, sehingga BAL membutuhkan waktu yang lebih lama dalam mencerna oligofruktosa dan menyebabkan pertumbuhan BAL pada oligofruktosa menjadi lambat. Secara keseluruhan, BAL mampu tumbuh dan memanfaatkan ekstrak kasar oligosakarida tepung olahan ubi jalar Gambar 26, data lengkap pada Lampiran 34-39. Pertumbuhan BAL tertinggi dijumpai pada media yang mengandung ekstrak kasar oligosakarida tepung panggang ubi jalar diikuti ekstrak kasar oligosakarida tepung kukus, drum dried dan sangrai ubi jalar. Hal ini disebabkan tepung kukus dan drum dried ubi jalar lebih banyak mengandung oligosakarida dibandingkan tepung ubi jalar panggang. Berdasarkan hasil identifikasi HPLC Tabel 15, total kandungan rafinosa dan maltotriosa pada ekstrak kasar oligosakarida tepung kukus ubi jalar adalah 0.34 dan pada ekstrak kasar oligosakarida tepung drum dried ubi jalar adalah 0.23. Sementara itu, total kandungan rafinosa dan maltotriosa pada ekstrak kasar oligosakarida tepung panggang ubi jalar adalah 0.13. Hal ini menunjukkan bahwa BAL tumbuh lebih lambat pada media yang lebih banyak mengandung oligosakarida. Pertumbuhan BAL pada ekstrak kasar oligosakarida tepung sangrai ubi jalar paling lambat dibandingkan pertumbuhan BAL pada ekstrak kasar oligosakarida tepung olahan lainnya. Hal ini disebabkan proses sangrai paling banyak menghasilkan senyawa furan dari reaksi Maillard. Komponen yang dihasilkan dari proses Maillard adalah furan seperti hidroksimetilfurfural HMF dan hidroksiasetilfuran HAF, furanoses seperti hidroksidimetilfuranone HDF dan dihidroksidimetilfuranone DDF, pirone seperti maltol dari disakarida dan hidroksimaltol dari monosakarida Anonim 2007. Pada reaksi Maillard terjadi proses pengurangan air pada bahan pangan dehydrated dan dengan adanya protein menghasilkan reaksi pencoklatan browning dan aroma Belitz dan Grosch 1999. Reaksi Maillard menyebabkan pengurangan kualitas nutrisi dan memungkinkan terbentuknya senyawa toksik Wong 1989. 59 B. longum tumbuh lebih baik pada glukosa, ekstrak kasar oligosakarida tepung segar, panggang dan kukus ubi jalar dibandingkan B. bifidum Gambar 26. Bielecka et al. 2001 melaporkan bahwa pertumbuhan B. longum pada media berbasis MRS masing-masing dengan sumber gula laktosa, fruktooligosakarida dan oligofruktosa dengan konsentrasi 5 lebih baik dibandingkan B. bifidum. Ballongue 2004 menyebutkan bahwa B. longum mampu memfermentasi lebih banyak gula dibandingkan B. bifidum. Ekstrak kasar oligosakarida tepung segar dan olahan ubi jalar dapat dimanfaatkan BAL sebagai sumber pertumbuhannya BAL. Hal ini menunjukkan bahwa tepung segar dan olahan ubi jalar memiliki potensi prebiotik untuk mendukung pertumbuhan BAL. Dari ke-enam jenis BAL yang digunakan, L. casei Rhamnosus merupakan BAL yang paling mampu memanfaatkan ekstrak kasar oligosakarida tepung segar dan olahan ubi jalar dibandingkan BAL yang lainnya. Oleh karena itu, L. casei Rhamnosus merupakan BAL yang digunakan untuk tahap selanjutnya.

E. KOMPETISI BAL DENGAN PATOGEN DALAM MEDIA YANG