MIKROBIOTA USUS TINJAUAN PUSTAKA

14

C. MIKROBIOTA USUS

Mikrobiota usus sangat penting untuk kesehatan. Pada usus manusia, terdapat sekitar 500 spesies bakteri dengan populasi sebesar 10 14 dengan berat keseluruhannya dapat mencapai 1-2 kg. Mikrobiota yang diisolasi dari feses anak- anak dan dewasa berbeda jenis dan jumlahnya Tabel 2. Perbedaan jenis dan jumlah bakteri pada saluran pencernaan manusia dipengaruhi oleh faktor fisik, kimia dan mekanisme biologis Ballongue 2004. Jumlah mikrobiota pada bagian saluran pencernaan manusia berbeda-beda Tabel 3. Jumlah mikrobiota pada lambung adalah yang paling kecil dibandingkan pada usus. Bakteri pada ileum terdiri dari E. coli dan bakteri anaerob seperti Clostridium, Fusobacterium dan Bacteroides 10 6 CFUml. Pada usus besar terdapat banyak jenis dan jumlah bakteri, baik Gram-positif dan Gram- negatif Ballongue 2004. Tabel 2 Mikrobiota pada feses manusia dengan berbagai kelompok usia a Grup bakteri Bayi, 1-4 hari Bayi, 5-90 hari Anak- anak, 4-6 tahun Dewasa, 20-64 tahun Dewasa 65-86 tahun Total mikroba 10.1 10.5 10.8 10.8 10.5 Bakteri obligat aerob atau anareobik fakultatif Enterobacteria 9.3 8.8 8.0 8.2 7.8 Streptococcus 8.5 8.1 7.8 7.7 8.2 Staphylococcus 6.2 6.8 4.0 4.4 4.3 Lactobacillus 6.4 7.3 7.0 6.7 8.0 Kamir 3.5 4.0 4.2 3.7 4.6 Bakteri anaerobik Bacteroides 8.6 8.2 10.4 10.3 10.0 Bifidobacteria 9.3 9.9 10.1 9.8 9.4 Peptococcus 0 9.0 8.2 8.9 7.7 C. perfringens 5.9 6.9 5.7 4.8 6.6 Eubacteria 0 9.7 9.9 9.9 9.5 Veillonellae 5.6 6.3 5.2 4.8 6.1 a log CFU per gram saluran pencernaan Sumber : Ballongue 2004 15 Tabel 3 Mikrobiota pada saluran pencernaan manusia a Lambung Ileum Jejenum Usus besar Total mikroba 0-10 3 0-10 5 10 3 -10 7 10 11 -10 12 Bakteri obligat aerob atau anareobik fakultatif Enterobacteria 0-10 2 0-10 3 10 2 -10 5 10 4 -10 10 Streptococcus 0-10 3 0-10 4 10 2 -10 5 10 5 -10 10 Staphylococcus 0-10 2 0-10 3 10 2 -10 5 10 4 -10 7 Lactobacillus 0-10 3 0-10 4 10 2 -10 5 10 6 -10 10 Fongy 0-10 2 0-10 2 10 2 -10 5 10 2 -10 6 Bakteri anaerobik Bacteroides Jarang 0-10 2 10 3 -10 6 10 10 -10 12 Bifidobacteria Jarang 0-10 3 10 3 -10 7 10 8 -10 12 Peptococcus Jarang 0-10 3 10 3 -10 4 10 8 -10 12 Clostridium Jarang Jarang 10 3 -10 4 10 6 -10 11 Fusobacterium Jarang Jarang Jarang 10 9 -10 10 Eubacteria Jarang Jarang 10 3 -10 5 10 9 -10 12 Veillonellae Jarang 0-10 2 10 3 -10 4 10 3 -10 4 a CFU per gram saluran pencernaan Sumber : Ballongue 2004 Peranan mikrobiota usus berdasarkan aktivitasnya dapat dibagi menjadi dua, yaitu aktivitas yang menguntungkan dan aktivitas yang merugikan. Bifidobacteria , Lactobacillus sp., dan Eubacteria memiliki aktivitas yang menguntungkan sedangkan Clostridium perfringens, Veillonellae sp. dan Proteus sp. memiliki aktivitas yang merugikan. Bakteri yang memiliki sifat menguntungkan dan merugikan adalah Bacteroides, Streptococcus sp., Escherichia coli serta Enterococcus Yuguchi et al. 1992. Rao 2001 melaporkan bahwa konsumsi sukrosa 5ghari selama 3 minggu tidak berpengaruh pada jumlah bakteri feses manusia sehat, sedangkan konsumsi oligofruktosa 5ghari selama 11 hari meningkatkan bifidobakteria mendekati 1 siklus log. Bila konsumsi oligofruktosa dilanjutkan selama 10 hari, jumlah bifidobakteria cenderung tetap. Bifidobakteria terus mengalami penurunan secara perlahan setelah konsumsi oligofruktosa dihentikan Tabel 4. 16 Tabel 4 Pengaruh konsumsi sukrosa dan oligofruktosa terhadap mikrobiota feses manusia log CFUg Pengukuran Sukrosa 21 hari Oligofruktosa 11 hari Oligofruktosa 21 hari Pasca oligofruktosa Total anaerob Total aerob Bifidobakteria Bacteroides Koliform 9.97 ± 0.27 8.3 ± 0.52 8.85 ± 0.45 9.75 ± 0.4 6.72 ± 1.34 10.60 ± 0.22 8.32 ± 0.85 9.8 ± 0.40 10.41 ± 0.29 5.99 ± 1.17 10.55 ± 0.17 8.86 ± 0.8 9.77 ± 0.24 10.15 ± 0.28 6.93 ± 2.21 10.10 ± 0.32 8.33 ± 0.38 9.11 ± 0.35 9.76 ± 0.14 6.53 ± 0.33 Sumber: Rao 2001 Menne et al. 2000 melaporkan bahwa secara umum pemberian oligofruktosa chicory sebanyak 8 ghari tidak berpengaruh nyata terhadap total anaerob, laktobasili, Bacteroides, koliform atau C. perfringens, namun berpengaruh nyata dalam meningkatkan bifidobakteria feses manusia. Pengukuran dilakukan selama 7 minggu, dengan kontrol tanpa penambahan oligofruktosa selama 2 minggu, perlakuan 1 pemberian oligofruktosa chicory selama 2 minggu dan perlakuan 2 pemberian makanan masakan rumah yang biasa mereka makan dan ditambahkan 8 gramhari oligofruktosa chicory selama 3 minggu. Pengukuran terhadap pH feses menunjukkan pada akhir perlakuan 1 dan 2 terjadi penurunan pH hingga 1 unit dibandingkan dengan pH kontrol akhir Tabel 5. Tabel 5 Pengaruh konsumsi oligofruktosa chicory 8 ghari log CFUg terhadap mikrobiota usus manusia. Masa pemberian Bakteri Kontrol 2 minggu Perlakuan 1 2 minggu Perlakuan 2 3 minggu Total anaerob 10.3 ± 0.6 10.1 ± 0.5 10.4 ± 0.4 Bifidobakteria 8.6 ± 0.5 9.6 ± 0.3 9.4 ± 0.6 Laktobasili 5.7 ± 1.0 6.0 ± 1.5 6.4 ± 0.7 Bacteroides 8.9 ± 0.2 8.8 ± 0.2 9.2 ± 0.7 Koliform 7.0 ± 1.3 6.6 ± 1.6 6.5 ± 1.2 C. perfringens 3.5 ± 1.2 3.2 ± 1.0 3.2 ± 0.8 berbeda signifikan sebelum perlakuan Sumber : Menne et al. 2000 Suryadjaya 2005 melaporkan pemberian campuran L. casei Rhamnosus 6.5 x 10 8 log CFU dan ekstrak oligosakarida ubi jalar varietas Sukuh sinbiotik menurunkan E. coli pada feses tikus sebesar 3.77 log CFUml pada hari ke-10. 17 Kelompok sinbiotik paling efektif menurunkan jumlah E. coli di dalam saluran pencernaan tikus percobaan. Pada kelompok prebiotik yang hanya diberi ekstrak oligosakarida juga terjadi penurunan E. coli sebesar 2.35 log CFUml pada hari ke-10. Hal ini menunjukkan bahwa ekstrak oligosakarida dari ubi jalar dapat dicerna oleh BAL di usus sehingga populasi BAL meningkat dan dapat bersaing dengan E. coli.

D. PROBIOTIK