Identifikasi oligosakarida tepung olahan ubi jalar dengan kromatografi kertas dan HPLC. Pertumbuhan BAL pada ekstrak kasar oligosakarida tepung olahan ubi Jalar.

37

b. Identifikasi oligosakarida tepung olahan ubi jalar dengan kromatografi kertas dan HPLC.

Kandungan oligosakarida tepung olahan ubi jalar yang telah diekstraksi dengan etanol 70 selanjutnya dianalisis dengan kromatografi kertas dan HPLC. Metode dapat dilihat pada metode analisis kromatografi kertas dan analisis HPLC. 4. Pengaruh Metode Isolasi dan Proses Pengolahan terhadap Kemampuan Ekstrak untuk Mendukung Pertumbuhan BAL a. Pertumbuhan BAL pada fraksi oligosakarida hasil isolasi. Fraksi oligosakarida hasil isolasi dengan eluen etanol 30 diuji kemampuannya dalam mendukung pertumbuhan BAL secara in vitro. Fraksi dengan komponen oligosakarida yang sama dikelompokkan masing-masing pertiga fraksi yaitu fraksi A fraksi 18-20, fraksi B fraksi 21-23, fraksi C fraksi 24-26, fraksi D fraksi 27-29, fraksi E fraksi 30- 32, fraksi F fraksi 33-35 dan fraksi G fraksi 36-38. Fraksi yang telah dikelompokkan ini dianalisa Total Padatan Terlarut TPT nya. BAL yang digunakan adalah L. casei Rhamnosus. Sebagai media pertumbuhan, sebanyak 0.9 ml fraksi dengan TPT 5 di masukkan ke dalam 9 ml media berbasis MRS Hidaka 1986. Kemudian 0.1 ml L. casei Rhamnosus diinokulasikan ke dalam media pertumbuhan sehingga jumlah pengujian awal L. casei Rhamnosus adalah 10 7 CFUml. Pertumbuhan L. casei Rhamnosus dihitung secara kuantitatif pada 0 jam, 24 jam dan 48 jam dalam media MRSA dengan metode agar tuang. Sebagai pembanding fraksi oligosakarida diganti dengan glukosa dan oligofruktosa. Sebagai kontrol digunakan etanol 30, air dan ekstrak kasar oligosakarida dari tepung segar ubi jalar.

b. Pertumbuhan BAL pada ekstrak kasar oligosakarida tepung olahan ubi Jalar.

Ekstrak kasar oligosakarida tepung olahan ubi jalar diuji efektivitasnya dalam mendukung pertumbuhan BAL. BAL yang digunakan adalah L. casei Shirota, L. casei Rhamnosus, Lactobacills F1, Lactobacillus G3, B. bifidum dan B. longum. Sebagai media pertumbuhan 38 adalah media berbasis MRS dengan ekstrak kasar oligosakarida tepung olahan ubi jalar sebagai sumber gula. Sebagai pembanding digunakan ekstrak kasar oligosakarida dari tepung segar ubi jalar dan dua standar gula yaitu glukosa dan oligofruktosa. Ekstrak kasar oligosakarida tepung olahan ubi jalar dipersiapkan dengan TPT 5 dan standar gula dengan konsentrasi 5. Ekstrak kasar oligosakarida tepung olahan ubi jalar dan standar gula disterilkan dengan membran filter 0.22 μm. Sebanyak 1 ml ekstrak kasar oligosakarida dan standar masing-masing dimasukkan ke dalam dua tabung berisi 9 ml media berbasis MRS sehingga diperoleh kandungan ekstrak kasar oligosakarida 0.5 dan konsentrasi gula standar 0.5 dalam media pengujian. BAL diinokulasikan masing-masing 0.1 ml ke dalam dua tabung media pengujian. Lactobacillus diinkubasi secara aerob dan Bifidobacterium diinkubasi secara anaerob pada suhu 37 o C. Pertumbuhan BAL dihitung dengan mengukur absorbansi pada panjang gelombang λ 600 nm pada 0 jam dan 48 jam. BAL dengan pertumbuhan terbaik pada ekstrak ekstrak kasar oligosakarida tepung olahan ubi jalar dipilih untuk pengujian selanjutnya.

5. Kompetisi BAL dan Bakteri Patogen dalam Media yang Mengandung