30 dan parsial negatif. Semakin besar molekul maka semakin banyak atom yang
mengganggu terikatnya H+ dari gula dengan gugus sulfoksida yang parsial negatif. Hal ini mengakibatkan molekul gula yang besar akan turun terlebih
dahulu dari kolom. Pada molekul gula yang kecil, halangan gangguan atom molekul lain tidak terlalu banyak sehingga atom H+ gula akan terikat baik
pada matriks sulfoksida.
3. Pemekatan
Metode lain untuk mendapatkan oligosakarida adalah dengan pemekatan pada kondisi tertentu seperti dengan penguapan pada kondisi vakum dengan
suhu rendah atau kering beku. Teknik ini berguna untuk pemekatan larutan dari senyawa biologi yang sensitif pada suhu tinggi atau mudah terhidrolisis
pada larutan air. Tahapan berikutnya adalah dengan pemurnian dan isolasi akhir oligosakarida dengan menggunakan senyawa organik berberat molekul
rendah metanol, etanol dan propil alkohol; keton aseton dan butanon.
4. Membran Ultrafiltrasi
Kim et al.
2003 melaporkan bahwa oligosakarida dapat dimurnikan dengan membran ultrafiltrasi. Membran ultrafiltrasi digunakan untuk
memisahkan oligosakarida dari polisakarida dan protein berdasarkan berat molekul, dengan tekanan rendah pada kisaran 10-100psi.
III. METODOLOGI
A. BAHAN DAN ALAT
Bahan baku yang digunakan adalah ubi jalar varietas Sukuh yang berasal dari the International Center Potato CIP, Ciapus-Bogor. Kultur BAL yang
digunakan adalah Lactobacillus casei Shirota L. casei Shirota, L. casei Rhamnosus, Lactobacilus galur Fl dan G3, Bifidobacterium longum dan B.
bifidum . Bakteri patogen yang digunakan adalah Escherichia coli, Salmonella sp
dan Bacillus cereus. Bahan-bahan untuk ekstraksi adalah air air demineralisasi dan etanol 70.
Bahan untuk isolasi oligosakarida adalah kromatografi kolom Dowex 50WX4 H
+
, 200-400 mesh dan etanol 30. Bahan untuk analisis oligosakarida adalah etil asetat, 2-propanol, etanol, difenilamin, anilin, asam ortofosfat dan Pb-asetat
jenuh. Standar yang digunakan adalah fruktosa SIGMA, glukosa MERCK, sukrosa FLUKA, maltosa MERCK, rafinosa SIGMA, maltotriosa FLUKA,
stakiosa SIGMA, oligofruktosa ORAFTI dan inulin MERCK. Bahan-bahan yang digunakan pada analisis mikrobiologi adalah Nutrient Broth NB OXOID,
Nutrient Agar NA DIFCO, de Mann Rogosa Broth MRSB OXOID, de
Mann Rogosa Agar MRSA OXOID, media berbasis MRS komposisi pada
Lampiran 1, Eosine Methylene Blue Agar EMBA MERCK, gliserol 2, H
2
SO
4
0.05 M, KOH 0.05 N, NaCl 0.85, aquades dan spirtus. Alat-alat yang digunakan dalam pembuatan tepung ubi jalar meliputi oven
pengering 60
o
C, slicer, willey mill dan ayakan 60 mesh. Peralatan mengolah tepung ubi jalar meliputi oven panggang 180
o
C, drum dryer. Peralatan ekstraksi dan analisis ekstrak kasar oligosakarida meliputi magnetic stirer, plate stirer,
evaporator vakum, sentrifus, refraktometer, kertas Whatman No. 1, chamber kromatografi kertas, kertas saring dan botol semprot. Peralatan fraksinasi
oligosakarida meliputi kolom kromatografi, tabung pelarut dan fraction collector. Peralatan analisis mikrobiologi meliputi ANOXOMAT
TM
, laminar hood ,
refrigerator, spektrofotometer, pH meter, membran filter 0.2
μ m Millipore, micropippette
100-1000 μ m, tips 100-1000 μ m, syringe dan alat laboratorium
berbahan gelas.