Kurangnya Kesadaran Masyarakat Tidak adanya agunanJamimnan untuk mengembalikan uang

73

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dipaparkan pada bab sebelumnya tentang peran pengelola zakat dalam penyaluran dana zakat produktif, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut: 1. Manajemen pengelolaan dana zakat belum berjalan dengan baik, karena sistem manajemennya tidak tersusun rapih. Baik dari persyaratan pengajuan peminjaman dana bergulir maupun pengelolaan dana zakat tersebut. Sehingga dana zakat yang terkumpul dalam proses penyalurannya kurang baik. Hal ini dapat terlihat dari pengelolaan dana produktif dimana lembaga hanya mampu mengelola 45 dari dana zakat saja dan 55 mengalami kemacetan. 2. Pendistribusian zakat produktif di BAZNAS Kabupaten Tangerang terbagi dalam dua katergori yaitu dana bergulir dan keterampilan usaha bagi wirausaha. Namun hingga saat ini yang masih berjalan hanya dana bergulir untuk membantu usaha-usaha kecil. 3. Kendala yang dihadapi BAZNAS Kabupaten Tangerang yaitu: pertama kurangnya kesadaran masyarakat, kedua tidak ada agunanjaminan untuk mengembalikan uang, ketiga tidak ada sanksi, keempat jarak tempuh dan kelima kurangnya SDM sebagai pengelola zakat amil zakat.

B. Saran-saran

1. Dalam pengelolaan dana produktif harus ada manajemen khusus dalam pengelolaan dananya, ada persyaratan khusus bagi pengelola dana zakat produktif, sehingga dana produktif dapat tersalurkan dengan baik. 2. BAZNAS Kabupaten Tangerang secara konsisten harus terus menjadikan lembaga terdepan sebagai pusat pengelola zakat yang amanah dan professional. Selain itu program dana bergulir di BAZNAS harusnya menjadi program prioritas agar masyarakat dapat merasakan dampak positif yang dibuat oleh BAZNAS. Agar masyarakat semakin percaya dengan lembaga BAZNAS Kabupaten Tangerang sebagai pengelola zakat yang amanah, dan makin banyak masyarakat yang berzakat, berinfaq dan bershadaqah di lembaga ini.