Peraturan BAZNAS Kabupaten Tangerang mulai berlaku sejak tanggal ditetapkannya yaitu pada tanggal 13 Oktober 2014. Namun kenyataannya ketika
penulis meminta izin untuk penelitian Februari 2016, dikatakan bahwa di BAZNAS Kabupaten Tangerang untuk laporan tahun 2015 sedang dalam proses
pembuatan, dan hingga saat ini Mei 2016 belum ada bentuk laporan keuangan 2015.
1. Pengertian Zakat Produktif
Zakat produktif menurut BAZNAS Kabupaten Tangerang adalah zakat yang telah diprogramkan untuk kepentingan kaum dhuafa, yaitu menyisihkan
sebagian zakat yang diperoleh dari pungutan dana infaq dan sedekah dari masyarakat untuk kegiatan ekonomi terutama untuk kegiatan usaha para kaum
dhuafa,
2
yang mana program zakat produktif ini sudah berjalan sekitar 6 tahun.
Dana zakat produktif yang ada di BAZNAS Kabupaten Tangerang diambil dari hasil infaq dan sedekah dari masyarakat, kemudian dikelola dan
dikembangkan menjadi dana bergulir zakat produktif, yang tujuannya membantu dalam bentuk modal kepada para mustahik, supaya mustahik dapat
meningkatkan kehidupan ekonominya, dan merubah status mustahik menjadi muzakki.
3
2. Mekanisme Penyaluran zakat produktif
2
Wawancara dengan Bu khaeroyaroh, Tim Ekonomi Zakat Dana Bergulir, 17 Mei 2016
3
Wawancara dengan Bu Khaeroyaroh, Tim Ekonomi Zakat Dana Bergulir, 17 Mei 2016
Adapun mekanisme penyaluran bantuan dana bergulir di BAZNAS Kabupaten Tangerang sebagai berikut:
a. Mustahik mengajukan berkas permohonan kepada UPZ Kecamatan setempat. Berkas dilengkapi dengan dokumen-dokumen sebagai berikut:
1 Foto copy KTP dan KK 2 Surat Keterangan Usaha dari Keluarahan setempat
3 Foto usaha mustahik b. Berkas permohonan mustahik dikirim ke BAZNAS Kabupaten Tangerang
melalui UPZ Kecamatn dengan jumlah maksimal 7 mustahik. c. BAZNAS Kabupaten Tangerang melakukan penyeleksian berkas yang
telah diajukan UPZ Kecamatan. d. Berkas yang lulus dalam tahap penyeleksian akan diberikan dana pinjaman
modal bergulir melalui UPZ Kecamatan. Ketika penulis melakukan penelitian ke BAZNAS Kabupaten
Tangerang prosedur peminjaman dana bergulir sangat mudah. Hanya perlu memberikan Foto copy KTP ke UPZ Kecamatan setempat, kemudian UPZ
melaporkannya ke kantor BAZNAS, setelah itu dana pinjaman dapat cair secara bertahap mulai dari 500.000-seterusnya. Setelah itu mustahik dapat
mengembalikan dana bergulir itu dengan cara mencicilnya. Memang tidak bisa dihindari pengembalian dana zakat ini tetap terjadi
kendala, dari hasil penelitian penulis bahwa 55 Kecamatan yang menerima dana bergulir mengalami kemacetan dalam hal pengembalian dana bergulir
ini. Dengan alasan beragam, misalnya: tidak disiplin mencicil pinjaman, tidak rutin mengikuti pengajian bulanan, menganggap zakat produktif tidak perlu
diklembalikan, tidak jujur dan amanah, dan sebagian lagi gagal usaha karena belum berpengalaman.
3. Pendistribusian dan pendayagunaan zakat produktif
Dalam pendistribusian dana zakat, BAZNAS Kabupaten Tangerang mempunyai 22 program pemberdayaan ekonomi yang dibahas pada bab 3,
salah satu yang termasuk program pemberdayaan ekonomi yang bersifat produktif di BAZNAS Kabupaten Tangerang, yaitu:
Program yang berbentuk kegiatan berupa Bantuan Modal Bergulir dan Keterampilan Usaha, dana tersebut dipinjamkan untuk usaha, yang cara
pengembaliannya dicicil antara 5-10 bulan tanpa adanya bungariba, dengan jumlah anggaran pada tahun 2014 mencapai Rp.50.000.000, dan anggaran
tahun 2013 adalah Rp.98.000.000, adapun cara mendistribusikanya melalui 2 cara, yaitu:
4
a. Melalui Kecamatan, terdapat 29 Kecamatan di BANZAS Kabupaten Tangerang, yang mana setiap Kecamatan diberikan dana yang kemudian
ditunjuklah bagian KESOS Kesejahteraan Sosial atau Ketua UPZ
4
Wawancara pribadi dengan Ibu Khoeroyaroh, Tim Ekonomi Zakat Dana Bergulir, 17 Mei 2016
Kecamatan itu sebagai kordinator untuk memberikan dana itu kepada 7 orang anggota yang memiliki usaha.
Namun ketika penulis melakukan penelitian pada tahun 2016, dana bergulir yang ada di BAZNAS Kabupaten Tangerang mengalami kemacetan di
beberapa Kecamatan. Sehingga dari 29 Kecamatan yang ada hanya 13 Kecamatan yang mampu menjalankan perputaran dana bergulir tersebut.
b. Melalui lembaga majlis ta’lim, setiap lembaga majlis ta’lim yang terkoordinir oleh BAZNAS Kabupaten Tangerang dikucurkan dana sebesar
Rp.2.000.000. yang kemudian ditunjuklah guru ngaji dari majlis ta’lim itu sebagai kordinator untuk memberikan dana itu kepada 4 orang anggota
yang mana masing-masing orang mendapatkan Rp.500.000. untuk dipinjamkan bagi yang memiliki usaha yang nantinya cara pembayarannya
dicicil perbulan murni tidak ada riba jangka waktunya 5-10 bulan tergantung kesanggupannya dengan tujuan supaya mengajinya tambah
rajin, selanjutnya guru ngaji itu juga yang bertanggung jawab melaporkan bagaimana perkembangan pembayaran cicilannya apakah lancar atau
macet. Usaha yang dijalankan oleh anggota majlis ta’lim diantaranya adalah pedagang gado-gado, nasi uduk, warung kopirokok gorengan dan
lain-lain. Yang dimaksud dengan pengelola zakat atau Amil zakat ialah orang atau
individu yang bertugas melakukan pekerjaan yang berkaitan dengan penghimpunan, pengelolaan, pencatatan, dan pendayagunaan dana zakat.