Sumber-sumber zakat secara Terperinci

Niat berdagang atau niat memperjualbelikan komoditas tertentu ini merupakan syarat yang sangat penting. Hal ini sebagaimana dikemukakan dalam hadits riwayat Abu Dawud dari Samrah bin Jundab di atas. 2 Mencapai Nishab Nishab dari zakat harta perdagangan adalah sama dengan nishab dari zakat emas dan perak, yaitu senilai dua puluh misqal atau dua puluh dinar emas atau dua ratus dirham perak 3 Telah Berlaku Satu Tahun c Hasil Pertaian Tanaman dan Buah-buahan Tanaman, tumbuhan, buah-buahan, dan hasil pertanian lainnya yang telah memenuhi persyaratan wajib zakat, harus dikeluarkan zakatnya. Pada umumnya tanaman yang diairi air hujan atau sungai wajib dikeluarkan zakatnya sepersepuluh dan yang diairi dengan disirami, maka zakatnya lima persen dari sepersepuluh . Adapun syarat utama dari zakat pertanian adalah telah mencapai nishab, yaitu limaausaq. d Barang Temuan dan Barang Tambang Yang menjadi dasar diwajibkannya zakat pada barang temuan dan barang tambang dengan disertai perbedaan pendapat ulama dalam menentukan besar zakatnya.

5. Golongan-golongan yang berhak menerima zakat

Allah telah berfirman dalam surat At-Taubah: 60 yang berbunyi: ُت ﺎ َﻗ َﺪ ﱠﺼ ﻟ ا ﺎ َﻤ ﱠﻧ ِإ ﻢُﮭُﺑﻮُﻠُﻗ ِﺔَﻔﱠﻟَﺆُﻤْﻟاَو ﺎَﮭْﯿَﻠَﻋ َ ﻦﯿِﻠِﻣﺎَﻌْﻟاَو ِﻦﯿِﻛﺎَﺴَﻤْﻟاَو ِءاَﺮَﻘُﻔْﻠِﻟ ِب ﺎ َﻗ ﱢ ﺮ ﻟ ا ﻲ ِﻓ َ و ُﱠ ﷲَو ِ ﱠ ﷲ َ ﻦِﻣ ًﺔَﻀﯾِﺮَﻓ ِﻞﯿِﺒﱠﺴﻟا ِﻦْﺑِاَو ِ ﱠ ﷲ ِﻞﯿِﺒَﺳ ﻲِﻓَو َ ﻦﯿِﻣِرﺎَﻐْﻟاَو ٌﻤﯿِﻠَﻋ ٌﻢﯿِﻜَﺤ : ﺔ ﺑ ﻮ ﺘ ﻟ ا ٦ ٠ “Sesungguhnya harta zakat itu, hanyalah untuk orang-orang fakir, orang- orang miskin, pengurus-pengurus zakat, para mu’allaf yang dibujuk hatinya, untuk memerdekakan budak, orang-orang yang berutang, untuk jalan Allah, dan orang-orang yang sedang dalam perjalanan, sebagai suatu ketetapan yang diwajibkan Allah. Dan Allah lagi Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana.”QS. At-Taubah: 60. Dalam surat at-Taubah: 60 tersebut dikemukakan bahwa zakat hanya dibagikan ke delapam golongan, salah satu golongan yang berhak menerima zakat mustahik zakat adalah orang-orang yang bertugas mengurus urusan zakat ‘amalina ‘alaiha. a Fakir Adalah orang yang amat sengsara hidupnya, tidak memiliki harta dan tenaga untuk memenuhi kebutuhan hidup.Mereka yang hampir tidak memiliki apa-apa sehingga tidak mampu memenuhi kebutuhan pokok hidup. Imam Asy-Syaukani dalam konteks zakat fitrah disebutkan bahwa:”barang siapa yang tidak mendapatkan sisa dari makanannya untuk malam hari raya dan siangnya maka tidak berkewajiban membayar zakat, namun sebaliknya jika ia memiliki sisa dari makanan pokok hari ini maka ia harus mengeluarkannya. Begitu juga dalam konteks zakat mal mereka termasuk pada level tidak mampu. b Miskin Mereka yang memiliki harta namun tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan dasar untuk hidup dan keluarganya.Terhadap orang ini sedikit berbeda dengan keadaan si fakir, berdasarkan pandangan kebutuhan dasar hidup yang barangkali telah terpenuhi namun bila disandarkan pada tempat tinggal, yang tidak layak huni atau bila disandarkan pada belum terpenuhi layaknya ornag normal dan pakaian yang compang- camping.Maka terhadap orang ini juga masih membutuhkan perhatian zakat. c Amil Pengurus Zakat atau Amil adalah mereka yang diberi tugas untuk mengumpulkan dan membagi zakat.Orang ini adalah petugas, panitia, pegurus yang diangkat secara khusus baik oleh masyarakat maupun pemerintah.Terhadap pembagian zakat fitrah bagian amil masih dapat diberlakukan namun tidak dapat berlaku untuk staf yang dibebankan atas gaji yang dibayar oleh pemerintah karena orang ini telah memperoleh hak pada setiap bulannya.Dilihat berdasarkan sistem Islam pada masa Rasulullah, maka keberadaan amil memperoleh hak dari zakat karena negara yang dipimpin Rasulullah sendiri tidak memberi upah atau gaji secara utuh namun diambil berdasarkan harta zakat. d Muallaf Muallaf sebagaimana yang didefinisikan adalah mereka yang baru masuk Islam dan membutuhkan bantuan untuk menyesuaikan diri dengan keadaan barunya artinya masih lemah dalam hal pemahaman tentang islam dan masih lemah juga dalam sendi-sendi lain dalam lingkungan islam. Didasari pada kondisi umat islam yang sudah kuat, maka sahabat tidak memberikan zakat lagi kepada kafir sebagaimana yang diberikan oleh rasul. Pada saat itu Uyainah menghadap Abu Bakar siddiq, selanjutnya abu bakar siddiq menyuruh mereka untuk menghadap Umar Bin Khattab, ketika mereka telah menyampaikan maksud tersebut maka umar berkata “sesungguhnya Rasulullahtelah bersikap halus kepada kalian ketika itu kaum muslimin masih sedikit, namun hari ini Allah telah memuliakan umat Islam maka bekerjalah kalian serta ikutilah pada petunjuk Tuhan kalian, layaknya muslim lainnya bekerja, maka barang siapa yang ingin tetap kafir maka keputusan hari ini seperti yang aku putuskan”. e Hamba Sahaya Hamba sahay atau budak yang ingin memerdekakan dirinya termasuk juga melepaskan orang muslim yang ditawan oleh orang-orang kafir. Budak ini di dalam perkembangan kebahasaan ini dinisbahkan kepada golongan atau bangsa yang sedang membebaskan diri dari eksploitasi pihak lain. Jika dipahami penawanan ini termasuk dalam proses penawanan penjara oleh