Pengertian Zakat Produktif Mekanisme Penyaluran zakat produktif
Undang-Undang RI Nomor 38 tahun 1999 tentang Pengelolaan Zakat Bab III pasal 6 dan pasal 7 menyatakan bahwa, lembaga pengelola zakat di Indonesia
terdiri dari dua macam, yaitu Badan Amil Zakat BAZ dan Lembaga Amil Zakat LAZ. Badan Amil Zakat BAZ dibentuk oleh pemerintah, sedangkan
Lembaga Amil Zakat didirikan oleh masyarakat.
5
Amil zakat berhak untuk menghimpun dana zakat, dan mendayagunakan dana tersebut serta melakukan
tugas-tugas lain yang berkaitan dengan zakat. Badan Amil Zakat dan Lembaga Amil Zakat yang ada pada masa kini
juga dianggap memiliki hak sebagaimana ditetapkan di dalam syariat Islam.Oleh karena itu BAZ dan LAZ wajib mengikuti syarat-syarat yang
ditetapkan dalam memberi bagian untuk amil zakat.Amil zakat berhak menerima gaji yang telah ditetapkan dalam syariat Islam, jumlah besaran yang
diterima oleh amil zakat tidak lebih besar dari satu perdelapan dari hasil pungutan harta zakat 12,5.
BAZNAS Kabupaten Tangerang sebagai badan amil zakat di wilayah Kabupaten Tangerang, mempunyai tanggung jawab penuh serta peran penting
dalam pengelolaan, pendistribusian serta pendayagunaan dana zakat di daerah Kabupaten Tangerang.
Diantara tugas-tugas yang diamanahkan kepada amil-amil zakat ada yang berbentuk kuasa, karena ia bekaitan dengan tugas asas dan
5
Didin Hafidhuddin, Zakat Dalam Perekonomian Modern, Jakarta: Gema Insani, 2002, h. 130
kepemimpinan. Yusuf al-Qaradhawi dalam bukunya, Fiqh Zakat,
6
menyatakan bahwa seseorang yang ditunjuk sebagai amil zakat atau pengelola zakat, harus
memiliki persyaratan seperti yang tertera penulis cantumkan pada bab 2. Pengelola dana berguliramil zakat di BAZNAS Kabupaten Tangerang
khususnya sebagai pusat pengelola zakat mempunyai kriteria dalam memilih anggotanya yang mana persyaratannya sebagai berikut:
1. Islam 2. Mengerti dan faham tentang zakat
3. Jujur, Amanah dan bertanggung jawab Bantuan dana ZIS yang diperuntukan bagi masyarakat Kabupaten
Tangerang ini antara lain diberikan kepada kaum dhuafa, guru mengaji, marbot masjid, pembangunan sarana keagamaan, dan beasiswa bagi pelajar
yang kurang mampu. BAZNAS mengehendaki bahwa zakat diberikan ke kaum dhuafa agar
ada peningkatan dalam hal ekonomi.
7
Di mana mereka dapat lebih mengembangkan usahanya menjadi usaha yang lebih maju dari sebelumnya.
Harapannya supaya: 1. Kaum dhuafa tidak lagi meminjam dana pada rentenir yang nantinya akan
mencekik kebutuhan ekonominya.
6
Yusuf al-Qaradhawi, Fiqh Zakat, Muassasah Risalah Risalah, Beirut, 1991, Juz, II, h. 586.
7
Jurnal Zakat “Tangerang Religius Tangerang Berzakat”
2. Adanya perubahan ekonomi artinya dia sudah bisa membiayai kebutuhan hidup sehari-hari seperti biaya sekolah anak, dan keperluan rumah tangga
lainnya. Target yang dibuat BAZNAS belum sepenuhnya tercapai, BAZNAS
berharap dengan adanya program dana bergulir ini, masyarakat miskin akan berkurang, namun hasilnya belum sesuai dengan target yang diinginkan
BAZNAS. Dapat dilihat dari penyaluran dana zakat produktif di BAZNAS Kabupaten Tangerang yang belum maksimal, sebagai berikut:
8
Dari hasil data yang saya dapat diatas bahwa penyaluran zakat produktif belum tersalurkan secara baik, terlihat dari penyalurannya tahun 2014,
mengalami penurunan yang sangat drastis dari tahun sebelumnya. BAZNAS sebagai lembaga pengelola zakat menyalurkan dana zakat produktif kepada
tiap-tiap mustahik yang membutuhkan dana bergulir di tiap Kecamatan.
8
Arsip BAZNAS Kabupaten Tangerang 2011-2014 150000000
90000000 90000000
50000000
2011 2012
2013 2014
Hasil Penyaluran Dana Produktif