, merupakan bab terakhir yang berisi tentang kesimpulan yang

18 seseorang adalah amanah dari allah. Dengan demikian, zakat adalah suatu kewajiban yang diperintahkan oleh Allah SWT. Ini dapat dilihat dari dalil-dalil baik dalam Al-Quran maupun Hadits, di antaranya: 1 Surat At-Taubah ayat 103                    “Ambillah zakat dari sebagian harta mereka, dengan zakat itu kamu membersihkan dan mensucikan mereka dan mendoalah untuk mereka. Sesungguhnya doa kamu itu menjadi ketenteraman jiwa bagi mereka. dan Allah Maha mendengar lagi Maha mengetahui. ” QS. At-Taubah 9: 103 2 Surat Adz-Dzariyat ayat 19       “Dan pada harta-harta mereka ada hak untuk orang miskin yang meminta dan orang miskin yang tidak mendapat bagian.” QS. Adz-Dzariyat 51: 19 3 Surat Al-Baqarah ayat 43         “ Dan dirikanlah shalat, tunaikanlah zakat dan ruku’lah beserta orang- orang yang rukuk .” QS. Al-Baqarah 2: 43 4 Hadits Nabi SAW ع ْن ا ْب ن ع م ر ر ض ي ها ع ْ م ا ,ا َّ ر س ْ ل ها ص َّ ها ى ع ّْي س َّم ق لا ب ي ْلاا ْس ّ ما ع خ ىّ ْم س ش : دا ا ّْ ل ا ا ل ا َل ها ا , ا َّ م ح َم د ع ا ْد ر س ْل , اق ما َّلا ّا , اْي ت ءا َّلا كا , ح ِّ ْلا ْي ت , ص ْم ر م ض ّا م . َتف ق ع ّْي Dari Ibnu Umar RA, bahwa Rasulullah SAW bersabda: “Islam itu dibangun dengan lima rukun pilar utama yaitu; persaksian bahwa tiada ada sesembahan yang benar kecuali Allah dan bahwa Muhammad adalah Rasulullah, mendirikan shalat, menunaikan zakat, haji ke baitullah, dan 19 puasa Ramadhan.” HR. Bukhari Muslim 7

b. Hukum Positif

Di Indonesia, pada awalnya pengelolaan zakat diatur berdasarkan Undang-undang Nomor 38 Tahun 1999 tentang Pengelolaan Zakat dengan Keputusan Menteri Agama KMA Nomor 581 Tahun 1999 tentang Pelaksanaan UU No. 38 Tahun 1999 dan Keputusan Dirjen Bimbingan Masyarakat Islam dan Urusan Haji Nomor D29 Tahun 2000 tentang Pedoman Teknis Pengelolaan Zakat. 8 Namun, UU No. 38 Tahun 1999 dianggap belum mampu menjawab permasalahan pengelolaan zakat sehingga pemerintah merevisi UU tersebut menjadi Undang-undang Nomor 232011. Dalam implementasinya, hasil revisi UU tersebut mengalami banyak kontroversi karena terdapat pasal yang multitafsir dan dianggap menghambat kinerja dan peran lembaga-lembaga pengelola zakat yang telah ada. 9 Kemudian, pada 31 Oktober 2013, Makhkamah Konstitusi MK mengabulkan gugatan uji materi UU Nomor 232011 tentang Pengelolaan Zakat.ada tiga pasal yang diubah, yakni pasal 18, pasal 38, dan pasal 41. 10 Menurut MK, beberapa syarat yang harus dipenuhi oleh lembaga yang bergerak di bidang penyaluran dan atau pendayagunaan zakat adalah: 7 M. Nashiruddin Al-Albani, Riyadhus Shalihin Jilid 2, Surabaya: Duta Ilmu, 2004, h. 324. 8 Kuntarno Aflah, ed., Zakat dan Peran Negara, Jakarta: Forum Zakat, 2006, h.80. 9 Anis Rosyidah, “Implementasi UU No. 23 tahun 2011 Terhadap Legalitas Pengelolaan Zakat oleh Lembaga Amil Zakat ”, Skripsi S1 Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Brawijaya Malang, 2012, h.3 10 Eri Sudewo, “LAZ Pun Siuman”, Republika, 4 November 2013, h.6.