Model Pengukuran Efisiensi Teknis

48 sedangkan kendala untuk semua LAZ yaitu output yang dibobot dikurangi jumlah input yang dibobot harus kurang atau sama dengan 0. Hal ini berarti bahwa semua LAZ akan berada atau di bawah referensi kinerja frontier yang merupakan garis lurus yang memotong sumbu origin. 18 Beberapa program linier ditransformasikan ke dalam program ordinary liniear secara primal atau dual, sebagai berikut: Maksimumkan E s = ∑ + V Fungsi batasan atau kendala: ∑ - ∑ r ≤ 0 : r = 1, … N ∑ = 1 D imana Ui dan Vj ≥ 0 Dan U o merupakan penggal yang dapat bernilai positif atau negatif. 19 Penelitian ini menggunkan model constan return to scale yang berorientasi input. Sebagaimana telah dijelaskan di atas, bahwa dalam perhitungan tingkat efisiensi, peneliti menggunakan perangkat lunak WDEA, dengan demikian peneliti tidak perlu melakukan perhitungan secara manual. 18 Ibid 19 Sutawijaya A.dan Lestari E. P., “Efisiensi Teknik Perbankan Indonesia Pasca Krisis Ekonomi: Sebuah Studi Empiris Penerapan Model DEA”, Jurnal Ekonomi Pembangunan, Vol.10, No.1. 49

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

A. Analisis Tingkat Efisiensi Lembaga Amil Zakat

Suatu LAZ dikatakan memiliki kinerja yang tinggi apabila dapat meningkatkan efisiensinya dengan penggunaan variabel-variabel yang sesuai untuk memberikan hasil yang maksimal. Perhitungan efisiensi teknik LAZ dengan analisis DEA ini menggunakan pendekatan intermediasi untuk menentukan variabel input dan outputnya. Yang termasuk variabel input, yaitu penerimaan dana zakat, biaya operasional, dan gaji karyawan. Variabel outputnya meliputi penyaluran dana zakat, aktiva tetap, dan aktiva lancar. Adapun perhitungan dan penjabaran dengan analisis DEA dibagi menjadi tiga jenis LAZNAS, yaitu PKPU, Rumah Zakat, dan BAMUIS BNI. Berikut ini adalah tingkat efisiensi tiga LAZNAS dari hasil olah data DEA: Tabel 4.1 Tingkat Efisiensi 3 LAZNAS Tahun PKPU Rumah Zakat BAMUIS BNI 2009 100 96,06 100 2010 100 93,14 100 2011 100 95,52 100 Mean 100 94,09 100 50 Dalam perhitungan DEA, suatu periode yang menjadi frontier sudah efisien diasumsikan efisien bila bernilai 100, sedangkan yang inefisien bernilai antara 0 sampai dengan 100. Di samping itu terdapat pula angka aktual dan angka target. Angka aktual adalah angka input-output yang dimiliki, sedangkan angka target adalah angka yang disarankan oleh perhitungan DEA supaya input- output tersebut menjadi efisien. Sedangkan to gain dan to achieved adalah persentase dalam penambahan angka agar mencapai target yang dihasilkan oleh perhitungan DEA. 1

1. PKPU Pos Keadilan Peduli Umat

Berdasarkan tabel di atas, dapat dilihat bahwa tingkat efisiensi PKPU mencapai 100 atau senilai dengan 1. Hal ini menunjukkan bahwa PKPU sudah efisien secara relatif di setiap tahunnya. Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Novi Nurul Aini pada periode 2008-2009, hasil penelitian menunjukan PKPU mencapai tingkat efisiensi maksimal baik di tahun 2008 maupun tahun 2009. 2 Sedangkan menurut penelitian yang dilakukan Tatang Iskandar pada periode 2004-2008, tingkat efisiensi rata-rata PKPU sebesar 94,6 dengan kata lain, PKPU mengalami inefisiensi sebesar 5,6 atau terjadi pemboroan biaya senilai tersebut. 3 1 Indah Susilowati, dkk., Modul Perkuliahan: “Pengukuran Efisiensi Melalu Data Envelopment Analysis DEA”, Semarang: FEUNDIP, 2004, h.4. 2 Novi Nurul Aini, “Efisiensi Lembaga Zakat Nasional Menggunakan Metode Data Envelopment Analysis ”, Skripsi Fakultas Ekonomi Universitas Airlangga, 2012. 3 Tatang Iskandar, “Analisis Efsiensi Kinerja Keuangan Pada LAZ PKPU Yogyakarta”, Skripsi Fakutas Syariah UIN Kalijaga Yogyakarta, 2009. 51 Dari hasil semua penelitian yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa PKPU mengalami peningkatan kinerja keuangan dari tahun ke tahun sehingga dapat mencapai efisiensi relatif sempurna dan mampu mempertahankan tingkat efisiensinya hingga tahun 2011. Pengukuran efisiensi dilakukan dengan memasukkan input dan output ke dalam software DEA untuk diolah menjadi nilai-nilai efisiensi. Berikut ini data dari laporan keuangan PKPU yang dijadikan variabel input: Tabel 4.1.1 Variabel Input-Output PKPU Variabel Input Periode Penerimaan Zakat Biaya Operasional Gaji Karyawan 2009 18.012.865.219 2.315.411.110 4.513.813.758 2010 21.296.152.511 5.117.230.665 5.115.026.546 2011 25.600.714.036 10.457.067.701 4.735.570.314 Variabel Output Periode Penyaluran Zakat Aktiva Tetap Aktiva Lancar 2009 10.677.395.412 18.108.933.623 23.292.227.065 2010 17.895.359.093 18.264.426.075 24.622.874.027 2011 22.074.368.900 17.913.874.572 25.217.917.777 Setelah variabel input dan output ini diolah ke dalam DEA, maka dapat diketahui target efisiensinya, yaitu sebagai berikut:

a. Analisis Teknis Efisiensi LAZ PKPU Tahun 2009

Tabel 4.1.a Targets for Units Annual 2009 Eficiency 100 Radial Variabel Actual Target To Gain To Achieved Penerimaan 18013 18013 0,0 100 Operasional 2315 2315 0,0 100 52 Gaji Kary. 4514 4514 0,0 100 Penyaluran 10677 10677 0,0 100 Akt. Tetap 18109 18109 0,0 100 Akt. Lancar 23292 23292 0,0 100 Tabel ini membuktikan penjelasan sebelumnya bahwa PKPU sudah sefisien secara relatif maksimal. Dengan kata lain, PKPU sudah mencapai target dan achieved 100 di semua variabel input dan outputnya. Dalam hal ini, pengelolaan dana zakat di PKPU periode 2009 sudah sangat baik.

b. Analisis Teknis Efisiensi LAZ PKPU Tahun 2010

Tabel 4.1.b Targets for Units Annual 2010 Eficiency 100 Radial Variabel Actual Target To Gain To Achieved Penerimaan 21296 21296 0,0 100 Operasional 5117 5117 0,0 100 Gaji Kary. 5115 5115 0,0 100 Penyaluran 17895 17895 0,0 100 Akt. Tetap 18264 18264 0,0 100 Akt. Lancar 24623 24623 0,0 100 Tidak berbeda dari tahun sebelumnya, pada tabel ini juga dibuktikan bahwa PKPU sudah sefisien secara relatif maksimal. Dengan kata lain, PKPU sudah mencapai target dan achieved 100 di semua variabel input dan outputnya. Dalam hal ini, pengelolaan dana zakat di PKPU periode 2010 juga sudah sangat baik. Hal ini juga terlihat dari peningkatan jumlah penerimaan dan penyaluran dana zakat dari tahun sebelumnya yang hanya sebesar 18.013 dan 10.677 juta rupiah. Artinya, PKPU telah menerima dan menyalurkan dana zakat lebih banyak lagi.