Analisis Teknis Efisiensi BAMUIS BNI Tahun 2010

63

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis tingkat efisiensi Lembaga Amil Zakat menggunakan metode Data Enveloment Analysis DEA periode 2009-2011 dengan pendekatan intermediasi dalam menentukan variabel input dan output, maka kesimpulan dari penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Dalam periode 2009-2011 tingkat efisiensi LAZ PKPU dan BAMUIS BNI mencapai 100 atau senilai dengan 1. Hal ini menunjukkan bahwa PKPU dan BAMUIS BNI sudah efisien secara maksimal di setiap tahunnya. Angka pada to gain 0,0 menunjukkan Target efisiensi sudah sesuai dengan kondisi aktual dan memperoleh achieved 100. Pada Rumah Zakat, terjadi tingkat efisiensi yang fluktuatif setiap tahunnya. Di tahun 2009 Rumah Zakat mencapai tingkat efisiensi sebesar 96,06 dengan inefisiensi 3,94, sedangkan tahun 2010 mencapai tingkat efisiensi 93,14 dengan inefisiensi 6,86, dan tahun 2011 mencapai efisiensi 95,52 dengan inefisiensi 4,48. Sedangkan tingkat efisiensi rata-rata tahunannya sebesar 94,09 dan inefisiensi rata-rata 5,91. 2. Inefisiensi tidak terjadi pada PKPU dan BAMUIS selama peride 3 tahun 2009-2011, karena nilai efisiensi kedua lembaga ini mencapai angka relatif maksimal. Sedangkan pada Rumah Zakat, inefisiensi terjadi setiap tahunnya. 64 Hal ini menunjukkan adanya pemborosan biaya senilai inefisiensi tersebut, atau terjadi ketidakseimbangan jumlah dana antar beberapa variabel yang diukur tingkat efisiensinya. Ketiga variabel input inefisien karena tidak sesuai dengan target perhitungan efisiensi DEA, yaitu penerimaan dana zakat, biaya operasional, dan gaji karyawan. Sedangkan variabel output yang inefisien adalah aktiva tetap. Inefisiensi ini bisa diatasi dengan menetapkan target sesuai besaran yang ditetapkan pada perhitungan efisiensi DEA.

B. Saran-saran

Berdasarkan kesimpulan di atas, berikut ini adalah saran-saran yang dapat peneliti sampaikan.Bagi Lembaga Amil Zakat Indonesia dan Para Praktisi Zakat: 1. Lembaga Amil Zakat diharapkan memperhatikan tingkat efisiensi lembaga zakat saat ini. Bagi yang sudah efisien, diharapkan dapat mempertahankan tingkat efisiensinya hinga tahun-tahun mendatang. Sedangkan bagi lembaga amil zakat yang belum efisien, hendaknya memperhatikan faktor-faktor apa saja yang menjadi penyebab inefisiensi, sehingga dapat memperbaiki tingkat efisiensi pada tahun berikutnya dan meningkatkan kinerjanya hingga lebih baik lagi. 2. Lembaga Amil Zakat diharapkan lebih transparan lagi dalam mempublikasikan laporan keuangannya, tidak hanya untuk meningkatkan kepercayaan muzakki, tetapi juga untuk keperluan di bidang pendidikan dalam hal ini penelitian. Karena pada dasarnya penelitian yang dilakukan bukan sekedar mengkritisi tetapi lebih bersifat membangun demi