Analisis Teknis Efisiensi BAMUIS BNI Tahun 2009

62 inefisiensinya sebesar 0. Tidak ada faktor yang menyebabkan terjadinya inefisiensi. Sedangkan pada Rumah Zakat, inefisiensi terjadi tiga tahun berturut- turut. Pada tahun 2009 Rumah Zakat mengalami inefisiensi sebesar 3,94, tahun 2010 angka inefisiensi semakin besar yaitu 6,86, dan pada tahun 2011 inefisiensi menjadi 4,48. Rata-rata inefisiensi selama tiga tahun adalah 5,91, seperti yang tertera pada tabel di bawah ini: Tabel 4.3 Tingkat Infisiensi 3 LAZNAS Tahun PKPU Rumah Zakat BAMUIS BNI 2009 3,94 2010 6,86 2011 4,48 Mean 5,91 Inefisiensi ini bisa disebabkan oleh pemborosan biaya yang atau tidak seimbangnya jumlah dana-dana dalam beberapa variabel yang diolah untuk menghitung tingkat efisiensi. 4 Sesuai dengan penjelasan sebelumnya pada tabel efisinsi teknis lihat tabel 4.2.a sampai tabel 4.2.c, seluruh variabel input dan satu variabel output dari Rumah Zakat tidak sesuai target perhitungan efisiensi DEA. Variabel yang menyebabkan terjadinya inefisiensi tersebut di antaranya penerimaan dana zakat, biaya operasional, gaji karyawan yang melebihi target efisiensi dan aktiva tetap yang masih kurang dari target efisiensi maksimal. 4 Indah Susilowati, dkk., Modul Perkuliahan: “Pengukuran Efisiensi Melalu Data Envelopment Analysis DEA”, Semarang: FEUNDIP, 2004, h.7. 63

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis tingkat efisiensi Lembaga Amil Zakat menggunakan metode Data Enveloment Analysis DEA periode 2009-2011 dengan pendekatan intermediasi dalam menentukan variabel input dan output, maka kesimpulan dari penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Dalam periode 2009-2011 tingkat efisiensi LAZ PKPU dan BAMUIS BNI mencapai 100 atau senilai dengan 1. Hal ini menunjukkan bahwa PKPU dan BAMUIS BNI sudah efisien secara maksimal di setiap tahunnya. Angka pada to gain 0,0 menunjukkan Target efisiensi sudah sesuai dengan kondisi aktual dan memperoleh achieved 100. Pada Rumah Zakat, terjadi tingkat efisiensi yang fluktuatif setiap tahunnya. Di tahun 2009 Rumah Zakat mencapai tingkat efisiensi sebesar 96,06 dengan inefisiensi 3,94, sedangkan tahun 2010 mencapai tingkat efisiensi 93,14 dengan inefisiensi 6,86, dan tahun 2011 mencapai efisiensi 95,52 dengan inefisiensi 4,48. Sedangkan tingkat efisiensi rata-rata tahunannya sebesar 94,09 dan inefisiensi rata-rata 5,91. 2. Inefisiensi tidak terjadi pada PKPU dan BAMUIS selama peride 3 tahun 2009-2011, karena nilai efisiensi kedua lembaga ini mencapai angka relatif maksimal. Sedangkan pada Rumah Zakat, inefisiensi terjadi setiap tahunnya.