Objek Penelitian METODE PENELITIAN

37 Lembaga Amil Zakat yang termasuk ke dalam 18 LAZNAS yang disahkan pemerintah untuk melakukan pengelolaan dana zakat di indonesia. Mengingat banyaknya LAZ yang berkembang di Indonesia beberapa tahun ini, maka penulis hanya meneliti 3 LAZ saja. Pertimbangannya adalah bahwa 3 LAZ yang diteliti sudah resmi masuk ke dalam LAZNAS yang dikukuhkan pemerintah sehingga tidak terbentur masalah hukum dalam menjalankan aktivitasnya. Pertimbangan lain adalah melihat dari klasifikasi lembaga pembentuk LAZ tersebut. Peneliti ingin mengetahui apakah ada perbedaan efisiensi dari masing-masing lembaga yang berbeda latar belakang pembentuknya, misalnya BAMUIS BNI dari golongan lembaga bisnis perbankan, PKPU dari golongan lembaga sosial masyarakat, dan Rumah Zakat dari golongan yayasan. Selain itu, tiga lembaga yang diteliti ini sudah masuk dalam kategori LAZ besar dan berpredikat baik serta dikenal masyarakat di indonesia sehingga dapat mewakili lembaga-lembaga lain di bawahnya. Tiga lembaga ini juga memiliki laporan keuangan tahunan sesuai periode yang dibutuhkan penulis sehingga memudahkan dalam proses pengolahan data.

D. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini berupa desk riset yang dikenal juga dengan studi kepustakaan dokumentasi dan observasi. Dalam teknik desk riset, peneliti memperoleh data dengan cara melihat laporan keuangan Lembaga Amil Zakat, baik itu datang langsung kelembaga 38 maupun dengan mengunjungi website-nya. Selain itu, dalam teknik ini juga dilakukan perolehan data dengan cara membaca berbagai sumber seperti buku, jurnal, dan karya ilmiah lainnya yang berkaitan dengan efisiensi Lembaga Amil Zakat. Sedangkan dalam teknik observasi, peneliti mendatangi Lembaga-lembaga Amil Zakat yang laporan keuangannya tidak dipublikasikan secara lengkap ke dalam website.

E. Identifikasi Variabel Input dan Output

Dalam mendefinisikan hubungan input output dalam tingkah laku dari institusi keuangan, penelitian ini menggunakan metode pendekatan intermediasi. Metode ini digunakan baik pada pendekatan paramatrik maupun nonparametrik. Pendekatan intermediasi memandang sebuah lembaga keuangan sebagai media intermediatory untuk merubah dan mentransfer aset-aset finansial dari unit- unit surplus menjadi unit-unit defisit. 1 Khusus untuk lembaga nirlaba seperti lembaga zakat, pendekatan intermediasi melihat sebuah LAZ sebagai media intermediatory antara muzakki dengan mustahiq, LAZ yang berperan sebagai amil berfungsi untuk menyalurkan dana yang diperoleh dari muzakki agar sampai ke tangan mustahiq, baik dalam bentuk konsumtif maupun produktif. Adapun pertimbangan mengenai pendekatan intermediasi adalah sebagai berikut: 1. Bahwa dengan menggunakan intermediary approach maka evaluasi terhadap 1 Muliaman D. Hadad, “Analisis Efisiensi Industri Perbankan Indonesia: Penggunaan Metode Nonparametrik Data Envelopment Analysis DEA”, Desember 2003, hal. 3.