Persepsi Informan tentang Pencatatan Jumlah Persalinan yang Ditolong

kesadarannya untuk bermitra dan juga berdasarkan keyakinannya bahwa dia dapat menanganinya sendiri dengan ilmu yang diyakininya berasal dari Yang Maha Esa.

4.3.3.6. Persepsi Informan tentang Pencatatan Jumlah Persalinan yang Ditolong

Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 2 informan yang diwawancarai, keduanya memberikan jawaban yang berbeda ketika ditanyakan tentang pencatatan jumlah persalinan yang ditolong. Ada 1 informan yang menyatakan tidak pernah mencatat jumlah persalinan yang ditolong, 1 informan lainya menyatakan pernah mencatat jumlah persalinan yang ditolong. Hal tersebut dapat dilihat pada Tabel 4.13. Tabel 4.13. Matriks Pernyataan Informan tentang Pencatatan Jumlah Persalinan yang Ditolong Informan Stakeholders Pernyataan 1 Dukun Bayi “Udah 16 tahun saya menolong persalinan, gak pernah saya catat” 2 Dukun Bayi “Dulu pernah kucatat, tapi hilang. Sekarang gak pernah lagi. Bidan sekarang juga gak pernah nyuruh” Berdasarkan uraian di atas, dapat diketahui bahwa kurangnya pengetahuan dan tidak adanya pembagian tugas yang jelas dalam kemitraan pertolongan persalinan mengakibatkan dukun bayi tidak mencatat jumlah persalinan yang ditolongnya. 4.3.3.7. Persepsi Informan tentang Pelaporan Jumlah Persalinan yang Ditolong ke Tenaga Kesehatan PuskesmasBidan Desa Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 2 informan yang diwawancarai, yang mana 1 dari informan yang menyatakan sudah pernah mencatat jumlah persalinan yang ditolongnya mengakui bahwa informan tidak pernah melaporkan Universitas Sumatera Utara jumlah persalinan yang mereka tolong ke tenaga kesehatan, baik itu kepada puskesmas ataupun bidan desa. Hal tersebut dapat dilihat pada Tabel 4.14. Tabel 4.14. Matriks Pernyataan Informan tentang Pelaporan Jumlah Persalinan yang Ditolong ke Tenaga Kesehatan PuskesmasBidan Desa Informan Stakeholders Pernyataan 1 Dukun Bayi “Dulu pas aku nyatat persalinan yang kutolong, gak pernah kulaporkan, gak pernah juga diminta bidannya” Berdasarkan uraian di atas, dapat diketahui bahwa kurangnya pengawasan bidan desa dan tidak adanya pembagian tugas yang jelas dalam kemitraan pertolongan persalinan mengakibatkan dukun bayi tidak menjalankan tugas yang seharusnya dilakukan. 4.3.3.8. Persepsi Informan tentang Rujukan Persalinan ke Bidan Desa dan Uang Transport yang Diperoleh Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 3 informan yang diwawancarai, ketiganya memberikan jawaban yang berbeda ketika ditanyakan tentang rujukan persalinan ke bidan desa dan uang transport yang diperoleh. Ada 1 informan yang menyatakan tidak pernah menerima rujukan persalinan, 1 informan menyatakan tidak pernah merujuk persalinan dan 1 informan menyatakan pernah merujuk persalinan tetapi tidak mendapat uang transport. Hal tersebut dapat dilihat pada Tabel 4.15. Tabel 4.15. Matriks Pernyataan Informan tentang Rujukan Persalinan ke Bidan Desa dan Uang Transport yang Diperoleh Informan Stakeholders Pernyataan 1 Bidan Desa “Selama saya jadi bidan desa disini belum pernah ada dukun yang merujuk persalinan ke saya” 2 Dukun Bayi “Kalo uda pendarahan, saya suruh ke bidan. Gak ada dikasih uang transport” 3 Dukun Bayi “Aku gak pernah merujuk ke bidan desa, kalo anaknya lahir malang, aku sendiri aja yang nolong” Universitas Sumatera Utara Berdasarkan uraian di atas, dapat diketahui bahwa masih ada dukun bayi yang tidak melakukan rujukan kepada bidan desa saat menangani persalinan yang tidak aman. 4.3.4. Persepsi Informan tentang Kesepakatan dalam Pelaksanaan Program Kemitraan Pertolongan Persalinan 4.3.4.1. Persepsi Informan tentang Pembagian Tugas dalam Program Kemitraan Pertolongan Persalinan Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 6 informan yang diwawancarai, keenamnya memberikan jawaban yang sama ketika ditanyakan tentang pembagian tugas dalam kemitraan pertolongan persalinan. Seluruh informan menyatakan bahwa tidak ada pembagian tugas yang jelas antara bidan dengan dukun bayi saat bermitra dalam menolong persalinan. Hal tersebut dapat dilihat pada Tabel 4.16. Tabel 4.16. Matriks Pernyataan Informan tentang Pembagian Tugas dalam Program Kemitraan Pertolongan Persalinan Informan Stakeholders Pernyataan 1 Bidan Staf Puskesmas Kota Datar “Kebetulan untuk desa saya ini kemitraan udah berjalan lumayan baik. Sejak dulu uda saya tekankan, dukun bayi bisanya cuma menemani, dia tidak bertindak apa- apa dan alhamdulilah mereka nurut” 2 Bidan Desa “Yang saya tau, sejauh ini belum ada pembagian tugas. Cuma kalo dukun dan bidan ada, uda inisiatif sendiri apa yang mau dikerjakan. Si dukun pun jadinya mengurut-urut aja” 3 Kader “Ya tugas saya, kalo disuruh bilang ke ibu-ibu hamil supaya bersalin sama bidan, ya saya kerjakan” 4 Kader “Apa ya? Paling saya cuma mencatat jumlah ibu hamil pas posyandu” Universitas Sumatera Utara Tabel 4.16. Lanjutan 5 Dukun Bayi “Kalo saya sama bidan yang nolong, ya paling saya mengurut, mendorong dari atas. Biasanya saya yang nyuci baju ibu itu. Ngasih air tawar juga” 6 Dukun Bayi “Kalo menolong persalinan berdua sama bidan, aku di atas aja, bidannya yang dibawah” Berdasarkan uraian di atas, dapat diketahui bahwa tidak adanya pembagian tugas yang jelas dalam kemitraan pertolongan. Tugas yang dijalankan masing-masing orang berdasarkan atas inisiatif dan kebiasaan yang mereka lakukan. 4.3.4.2. Persepsi Informan tentang Siapa yang Membagi Tugas dalam Kemitraan Pertolongan Persalinan Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 6 informan yang diwawancarai, beberapa memberikan jawaban yang berbeda ketiga ditanyakan tentang siapa yang membagi tugas dalam kemitraan pertolongan persalinan. Ada 4 informan yang menyatakan tidak ada yang membagi tugas dalam kemitraan pertolongan persalinan dan 2 informan kader menyatakan bidan desa yang membagi tugasnya dalam kemitraan pertolongan persalinan. Hal tersebut dapat dilihat pada Tabel 4.17. Tabel 4.17. Matriks Pernyataan Informan tentang Siapa yang Membagi Tugas dalam Kemitraan Pertolongan Persalinan Informan Stakeholders Pernyataan 1 Bidan Staf Puskesmas “Gak ada” 2 Bidan Desa “Gak ada pastinya” 3 Kader “Bidan desa” 4 Kader “Bidan desa” 5 Dukun Bayi “Gak ada” 6 Dukun Bayi “Gak ada” Berdasarkan uraian di atas, dapat diketahui bahwa tugas kader dalam kemitraan pertolongan persalinan diberitahu oleh bidan desa, sedangkan untuk tugas Universitas Sumatera Utara bidan desa dan dukun bayi dalam kemitraan pertolongan persalinan, tidak ada yang membaginya. 4.3.4.3. Persepsi Informan tentang Kendala yang Dihadapi dalam Pembagian Tugas dalam Kemitraan Pertolongan Persalinan Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 6 informan yang diwawancarai, keenamnya memberikan jawaban yang sama ketika ditanyakan tentang kendala yang dihadapi dalam pembagian tugas dalam kemitraan pertolongan persalinan. Seluruh informan menyatakan bahwa tidak ada kendala yang dihadapi dalam pembagian tugas kemitraan pertolongan persalinan. Hal tersebut dapat dilihat pada Tabel 4.18. Tabel 4.18. Matriks Pernyataan Informan tentang Kendala yang Dihadapi dalam Pembagian Tugas dalam Kemitraan Pertolongan Persalinan Informan Stakeholders Pernyataan 1 Bidan Staf Puskesmas “Kalo kendala saya rasa gak ada” 2 Bidan Desa “Gak ada kendala” 3 Kader “Gak ada kendala” 4 Kader “Gak ada kendala” 5 Dukun Bayi “Gak ada kendala, enak-enak aja” 6 Dukun Bayi “Gak ada kendala” Berdasarkan uraian di atas, dapat diketahui bahwa tidak ada kendala yang dihadapi informan dalam pembagian tugas kemitraan pertolongan persalinan.

4.3.5. Persepsi Informan tentang Tindakan PelatihanPembinaan dalam Kemitraan Pertolongan Persalinan

Dokumen yang terkait

perilaku bidan dalam penatalaksanaan pencegahan infeksi pada pertolongan persalinan diwilayah kerja puskesmas hamparan perak kabupaten deli serdang medan tahun 2014

0 41 81

Budaya Masyarakat Dalam Pemanfaatan Jampersal Di Wilayah Kerja Puskesmas Kota Datar Kecamatan Hamparan Perak Kabupaten Deli Serdang

0 0 16

Budaya Masyarakat Dalam Pemanfaatan Jampersal Di Wilayah Kerja Puskesmas Kota Datar Kecamatan Hamparan Perak Kabupaten Deli Serdang

0 0 2

Budaya Masyarakat Dalam Pemanfaatan Jampersal Di Wilayah Kerja Puskesmas Kota Datar Kecamatan Hamparan Perak Kabupaten Deli Serdang

0 0 10

Budaya Masyarakat Dalam Pemanfaatan Jampersal Di Wilayah Kerja Puskesmas Kota Datar Kecamatan Hamparan Perak Kabupaten Deli Serdang

0 0 33

Budaya Masyarakat Dalam Pemanfaatan Jampersal Di Wilayah Kerja Puskesmas Kota Datar Kecamatan Hamparan Perak Kabupaten Deli Serdang

0 0 2

Budaya Masyarakat Dalam Pemanfaatan Jampersal Di Wilayah Kerja Puskesmas Kota Datar Kecamatan Hamparan Perak Kabupaten Deli Serdang

0 0 1

Cover perilaku bidan dalam pencegahan infeksi pada pertolongan persalinan diwilayah kerja puskesmas hamparan perak kabupaten deli serdang medan tahun 2014

0 0 14

Abstract perilaku bidan dalam pencegahan infeksi pada pertolongan persalinan diwilayah kerja puskesmas hamparan perak kabupaten deli serdang medan tahun 2014

0 0 2

Appendix perilaku bidan dalam pencegahan infeksi pada pertolongan persalinan diwilayah kerja puskesmas hamparan perak kabupaten deli serdang medan tahun 2014

0 0 14