harus dirujuk ke fasilitas kesehatan lainnya dan g Mendeteksi secara dini adanya efek samping dan komplikasi pemakaian kontrasepsi serta adanya
penyakit-penyakit dan berusaha mengatasi sesuai dengan kemampuan. Pada prinsipnya penolong persalinan baik yang dilakukan di rumah klien
maupun di sarana kesehatan seperti bidan praktik swasta, klinik, puskesmas dan sarana kesehatan lain harus tetap memperhatikan hal-hal sebagai berikut :
a. Sterilitaspencegahan infeksi.
b. Metode pertolongan persalinan yang sesuai standar pelayanan.
c. Merujuk kasus yang memerlukan tingkat pelayanan lebih tinggi.
Penempatan bidan di desa memungkinkan penanganan dan rujukan hamil berisiko sejak dini, serta identifikasi tempat persalinan yang tepat bagi ibu hamil
sesuai dengan risiko kehamilan yang disandangnya. Bidan yang ditempatkan di desa diharapkan secara bertahap mampu meningkatkan jangkauan persalinan. Diharapkan
pula supaya masyarakat semakin menyadari pentingnya persalinan yang bersih dan aman Meilani, dkk, 2009.
2.2.2. Persalinan yang Ditolong oleh Tenaga Non Kesehatan
Persalinan ada yang ditolong oleh tenaga kesehatan dan ada juga yang ditolong oleh tenaga non kesehatan seperti dukun bayi misalnya di daerah terpencil,
persalinan biasanya ditolong oleh keluarga atau orang lain yang dipercaya dapat menolong persalinan Meilani, dkk, 2009.
Penolong persalinan tenaga non kesehatan atau yang biasa disebut dengan dukun bayi merupakan seorang anggota masyarakat yang pada umumnya adalah
Universitas Sumatera Utara
seorang wanita yang mendapat kepercayaan serta memiliki keterampilan menolong persalinan secara tradisional. Keterampilan tersebut diperoleh secara turun-temurun,
belajar secara praktis atau cara lain yang menjurus ke arah peningkatan keterampilan serta melalui tenaga kesehatan. Dukun bayi juga merupakan seseorang yang dianggap
terampil dan dipercaya oleh masyarakat untuk menolong persalinan dan perawatan
ibu dan anak sesuai kebutuhan masyarakat Meilani, dkk, 2009.
Menurut Depkes 1993, dukun bayi adalah orang yang dianggap terampil dan dipercaya oleh masyarakat untuk menolong persalinan dan perawatan ibu dan anak
sesuai kebutuhan masyarakat.
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa masyarakat sudah mengenal dukun bayi atau dukun beranak sebagai pertolongan persalinan yang diwariskan secara turun
temurun. Dukun bayi yaitu mereka yang memberi pertolongan pada waktu kelahiran atau dalam hal-hal yang berhubungan dengan pertolongan kelahiran, seperti
memandikan bayi, upacara menginjak tanah dan upacara adat serimonial lainnya. Biasanya dukun bayi adalah seorang wanita tua yang sudah berpengalaman
membantu melahirkan dan memimpin upacara yang bersangkut paut dengan kelahiran itu Koentjaraningrat, 1992.
Menurut Koesno 2003 pengertian dukun bayi terlatih adalah seseorang dengan jenis kelamin wanita yang dapat dan mampu membantu persalinan dan
merawat bayi yang telah mendapatkan pelatihan sehingga memiliki pengetahuan dan keterampilan dalam menolong persalinan secara normal, minimal tentang kebersihan
dalam menolong persalinan.
Universitas Sumatera Utara
Baik di desa maupun di perkotaan , dukun termasuk tipe pemimpin informal
karena pada umumnya mereka memiliki kekuasaan dan wewenang yang disegani oleh masyarakat sekelilingnya. Wewenang yang dimilikinya terutama adalah
wewenang karismatis. Secara teoritis, wewenang dapat dibedakan atas wewenang tradisional, wewenang rasionil dan wewenang karismatis. Dukun dianggap sebagai
orang yang memiliki wewenang karismatis, yaitu kemampuan atau wibawa yang khusus yang terdapat dalam dirinya. Wibawa tadi dimiliki tanpa dipelajari, tetapi ada
dengan sendirinya dan merupakan anugerah dari Tuhan Adimihardja, 2005. Dukun bayi merupakan sosok yang sangat dipercaya di kalangan masyarakat.
Mereka memberikan pelayanan khususnya bagi ibu hamil sampai nifas secara sabar. Diakui oleh masyarakat bahwa mereka memiliki tarif pelayanan yang jauh lebih
murah dibandingkan dengan bidan. Umumnya masyarakat merasa nyaman dan tenang bila persalinannya ditolong oleh dukun bayi atau lebih dikenal dengan bidan
kampung, akan tetapi ilmu kebidanan yang dimiliki dukun bayi tersebut sangat terbatas karena didapatkan secara turun-temurun atau tidak berkembang Meilani,
dkk, 2009. Peran dukun bayi terlatih ini tidak jauh dengan bidan dalam kehidupan
masyarakat, yang membedakan hanya latar belakang dan jenis pendidikan formal yang pernah diperoleh. Disamping itu, dukun bayi berada langsung di bawah
pengawasan Pimpinan Puskesmas atau Bidan Koordinator di Puskesmas, dengan demikian seluruh tugas dan kegiatan yang dilakukannya langsung dilaporkan dan
Universitas Sumatera Utara
dipertanggungjawabkan kepada Pimpinan Puskesmas atau Bidan Koordinator di Puskemas Koesno, 2003.
Suparlan 1991, mengatakan bahwa dukun mempunyai ciri-ciri, yaitu: a.
Pada umumnya terdiri dari orang biasa. b.
Pendidikan tidak melebihi pendidikan orang biasa, umumnya buta huruf. c.
Pekerjaan sebagai dukun umumnya bukan untuk tujuan mencari uang tetapi karena ‘panggilan’ atau melalui mimpi-mimpi dengan tujuan untuk menolong
sesama. d.
Di samping menjadi dukun, mereka mempunyai pekerjaan lainnya yang tetap, misalnya petani atau buruh kecil, sehingga dapat dikatakan bahwa pekerjaan
dukun merupakan pekerjaan sambilan. e.
Ongkos yang harus dibayar tidak ditentukan, tetapi menurut kemampuan dari masing-masing orang yang ditolong, sehingga besar kecil uang yang diterima
tidak sama setiap waktunya. f.
Umumnya dihormati dalam masyarakat atau umumnya merupakan tokoh yang berpengaruh, misalnya kedudukan dukun bayi dalam masyarakat.
Menurut Nadjib 2007, perilaku dan kondisi lingkungan merupakan faktor utama penyebab masalah kesehatan, baru kemudian faktor pelayanan kesehatan.
Karena itu perlu ada upaya serius untuk mengubah perilaku dan budaya masyarakat. Contohnya, AKI akan sulit turun kalau budaya dan perilaku tidak berubah, meski
sudah ada bidan di desa dan asuransi kesehatan untuk masyarakat miskin askeskin, pemanfaatannya bergantung pada banyak faktor.
Universitas Sumatera Utara
Pada lembaga kesehatan pemerintah, dukun hanya sebagai pembantu bidan namun sebenarnya perannya tidak terbatas disitu saja. Dukun bayi merawat badan ibu
hamil dengan memanfaatkan keahliannya mulai dari memeriksa posisi bayi di dalam perut dan yang paling penting adalah peranannya dalam upacara syukuran kelahiran.
Tidak hanya kepada ibu hamil tetapi juga terhadap keluarga, keberadaan dukun membawa peran yang berarti dalam mempertahankan kepercayaan dan budaya
kehidupan sosial Cholil, 2003.
2.3. Making Pregnancy Safer MPS