bidan desa dan dukun bayi dalam kemitraan pertolongan persalinan, tidak ada yang membaginya.
4.3.4.3. Persepsi Informan tentang Kendala yang Dihadapi dalam Pembagian
Tugas dalam Kemitraan Pertolongan Persalinan
Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 6 informan yang diwawancarai, keenamnya memberikan jawaban yang sama ketika ditanyakan tentang kendala yang
dihadapi dalam pembagian tugas dalam kemitraan pertolongan persalinan. Seluruh informan menyatakan bahwa tidak ada kendala yang dihadapi dalam pembagian tugas
kemitraan pertolongan persalinan. Hal tersebut dapat dilihat pada Tabel 4.18.
Tabel 4.18. Matriks Pernyataan Informan tentang Kendala yang Dihadapi dalam Pembagian Tugas dalam Kemitraan Pertolongan
Persalinan
Informan Stakeholders
Pernyataan
1 Bidan Staf Puskesmas
“Kalo kendala saya rasa gak ada” 2
Bidan Desa “Gak ada kendala”
3 Kader
“Gak ada kendala” 4
Kader “Gak ada kendala”
5 Dukun Bayi
“Gak ada kendala, enak-enak aja” 6
Dukun Bayi “Gak ada kendala”
Berdasarkan uraian di atas, dapat diketahui bahwa tidak ada kendala yang dihadapi informan dalam pembagian tugas kemitraan pertolongan persalinan.
4.3.5. Persepsi Informan tentang Tindakan PelatihanPembinaan dalam Kemitraan Pertolongan Persalinan
4.3.5.1. Persepsi Informan tentang PelatihanPembinaan dalam Kemitraan Pertolongan Persalinan
Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 9 informan yang diwawancarai, semuanya memberikan jawaban yang sama ketika ditanyakan tentang
pelatihanpembinaan dalam kemitraan pertolongan persalinan. Semuanya menyatakan
Universitas Sumatera Utara
bahwa tidak ada pelatihan yang dilakukan hanya sebatas himbauansosialisasi saja. Hal tersebut dapat dilihat pada Tabel 4.19.
Tabel 4.19. Matriks Pernyataan Informan tentang Tindakan Pelatihan Pembinaan dalam Kemitraan Pertolongan Persalinan
Informan Stakeholders
Pernyataan
1 Kepala Puskesmas Kota
Datar “Kalo untuk pelatihan secara formal gak
pernah ya, dulu memang sudah pernah ada pelatihan, sudah lama sekali,
persisnya saya kurang tau. Yang baru kami lakukan itu semacam sosialisasi
bulan 12 Tahun 2010, itu dananya dari Bantuan Operasional Kesehatan BOK”
2 Kepala Desa
“Kami melakukan pengarahan kepada kader, sekali dalam setahun”
3 Bidan Koordinator
Puskesmas Kota Datar “Kalo pelatihan untuk dukun, yang
sekarang-sekarang ini belum ada, cuma sebelumnya sudah pernah dilakukan,
udah lama, sekitar 15 tahun yang lalu”
4 Bidan Staf Puskesmas Kota
Datar “Kalo untuk pelatihan dukun bayi, udah
lama sekali dilakukan. Yang saya tau sampai saat ini belum pernah lagi dibuat
pelatihan dukun bayi atau dukun bayi terlatih”
5 Bidan Desa
“Selama saya disini belum ada saya liat pelatihan dukun bayi”
6 Kader
“Bulan 12 kemaren kami dikumpulkan, gak ada pelatihan, cuma dikasi arahan-
arahan aja”
7 Kader
“Gak ada yang namanya pelatihan, kami cuma dikumpulkan aja di puskesmas,
terus kepala puskesmasnya ngasih pengarahan, sekitar bulan 12 kemarin
la”
8 Dukun Bayi
“Gak pernah dilatih. Aku memang keturunan katanya, dari nenek moyang
dulu, jadi gak pernah belajar”
9 Dukun Bayi
“Dulu pernah ada pelatihan, uda lama, sekitar 15 tahun yang lalu. Dulu
dipanggil ke puskesmas dukun-dukun bayinya, tapi gak semua, sebagian aja”
Universitas Sumatera Utara
Berdasarkan uraian di atas, dapat diketahui bahwa kegiatan pelatihan sudah lama tidak dilakukan di wilayah kerja puskesmas ini. Kegiatan terkait kemitraan
pertolongan persalinan yang dilakukan hanya berupa sosialisasi kepada perwakilan dari bidan desa, dukun bayi dan kader.
4.3.5.2. Persepsi Informan tentang Kendala yang Dihadapi dalam Kegiatan PelatihanPembinaan