Tabel 4.22. Matriks Pernyataan Informan tentang PengawasanSupervisi yang telah Dilakukan dalam Pelaksanaan Kemitraan Persalinan
Informan Stakeholders
Pernyataan
1 Kepala Puskesmas
Kota Datar “Kalau saya lebih kepada staf saya,
misalnya kepada bidan desanya. Kita lihat apakah sudah ada register tentang jumlah
ibu hamil, register tentang jumlah bayi yang ada di wilayah kerja dia, gitu”
2 Kepala Desa
“Pengawasan kepada kader-kader aja gitu” 3
Bidan Koordinator Puskesmas Kota Datar
“Ya ada pengawasan. Saya cek laporan mereka terkait jumlah ibu hamil, jumlah ibu
yang melahirkan, dll”
Berdasarkan uraian di atas, dapat diketahui bahwa informan telah mengetahui fungsinya sebagai pengawassupervisi dalam pelaksanaan kemitraan pertolongan
persalinan.
4.3.6.2. Persepsi Informan tentang Kendala yang Dihadapi dalam
PengawasanSupervisi Kemitraan Pertolongan Persalinan
Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 3 informan yang diwawancarai, seluruh informan memberikan jawaban yang sama ketika ditanyakan tentang kendala
yang dihadapi dalam pengawasansupervisi pelaksanaan kemitraan persalinan. Ketiganya menyatakan bahwa tidak ada kendala yang dihadapi dalam
pengawasansupervisi pelaksanaan kemitraan pertolongan persalinan. Hal tersebut dapat dilihat pada Tabel 4.23.
Tabel 4.23. Matriks Pernyataan Informan tentang Kendala yang Dihadapi dalam PengawasanSupervisi Pelaksanaan Kemitraan
Pertolongan Persalinan
Informan Stakeholders
Pernyataan
1 Kepala Puskesmas Kota
Datar “Kalau untuk pengawasan, saya kira
tidak ada kendala” 2
Kepala Desa “Gak ada”
3 Bidan Koordinator
Puskesmas Kota Datar “Setahu saya tidak ada kendala”
Universitas Sumatera Utara
Berdasarkan uraian di atas, dapat diketahui bahwa tidak ada kendala yang dihadapi informan dalam pengawasansupervisi kemitraan pertolongan persalinan.
4.3.7. Persepsi Informan tentang ManfaatKeuntungan yang Dirasakan dari Pelaksanaan Kemitraan Pertolongan Persalinan
Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 9 informan yang diwawancarai, seluruh informan merasakan manfaat ketika ditanyakan tentang manfaatkeuntungan
yang dirasakan dari pelaksanaan kemitraan pertolongan persalinan, manfaat yang dirasakan yaitu kemitraan pertolongan persalinan mampu menekan Angka Kematian
Ibu AKI, mencegah infeksi, tugas yang dikerjakan lebih ringan dan rasa aman. Hal tersebut dapat dilihat pada Tabel 4.24.
Tabel 4.24. Matriks Pernyataan Informan tentang ManfaatKeuntungan yang Dirasakan dari Pelaksanaan Kemitraan Pertolongan Persalinan
Informan Stakeholders
Pernyataan
1 Kepala Puskesmas Kota
Datar “Paling enggak menekan AKI. Kemudian
kita bisa memantau jumlah ibu hamil” 2
Kepala Desa “Yang saya rasakan, kalau bidan desa dan
dukun bayi sudah mau bekerja sama dan masyarakatpun sudah tidak ada masalah,
masyarakat terlayani, rasanya kita bangga”
3 Bidan Koordinator
Puskesmas Kota Datar “Manfaatnya terutama untuk menekan
AKI. Biasakan kalau ada kelainan persalinan, si dukun cepat manggil kita,
kita bisa cepat-cepat merujuk. Ya, ibu hamil bisa mendapat pelayanan yang
standar la”
4 Bidan Staf Puskesmas
Kota Datar “Saya senang aja bermitra dengan dukun,
misalnya gini, kalo saya sibuk ya tinggal saya suruh aja dukunnya yang mandikan
bayinya”
5 Bidan Desa
“Manfaatnya untuk menekan AKI, mencegah infeksi”
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.24. Lanjutan
6 Kader
“Si ibu tadi yang ditolongnya sehat, gak kayak kemarin ada ibu ditolong dukun
bayi, anaknya yang lahir sesak nafas kerna tertelan air ketuban”
7 Kader
“Sekarang dukun sama bidan udah join, jadi uda lumayan, gak kayak dulu, dukun
selalu sendiri”
8 Dukun Bayi
“Enak, ringan gitu. Kerjaan cepat siap” 9
Dukun Bayi “Sebenarnya aku merasa lebih aman
sama bidan. Bidan kan ada sekolahnya, aku enggak”
Berdasarkan uraian di atas, dapat diketahui bahwa seluruh informan merasakan manfaat dari pelaksanaan kemitraan pertolongan persalinan, diantaranya:
menekan AKI, mencegah komplikasi kehamilan dan persalinan dan meringankan beban kerja antara dukun bayi dan bidan desa dalam memandikan bayi.
4.3.8. Pernyataan Informan tentang Saran terhadap Pelaksanaan Kemitraan Pertolongan Persalinan