Berdasarkan uraian di atas, dapat diketahui bahwa kegiatan pelatihan sudah lama tidak dilakukan di wilayah kerja puskesmas ini. Kegiatan terkait kemitraan
pertolongan persalinan yang dilakukan hanya berupa sosialisasi kepada perwakilan dari bidan desa, dukun bayi dan kader.
4.3.5.2. Persepsi Informan tentang Kendala yang Dihadapi dalam Kegiatan PelatihanPembinaan
Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 3 informan yang diwawancarai, ketiganya memberikan jawaban yang berbeda ketika ditanyakan tentang kendala yang
dihadapi dalam kegiatan pelatihanpembinaan. Ada 1 informan menyatakan ada kendala yang dihadapi saat melakukan himbauansosialisai kemitraan pertolongan
persalinan dan 2 informan menyatakan tidak ada kendala yang dihadapi dalam kegiatan himbauansosialisasi. Hal tersebut dapat dilihat pada Tabel 4.20.
Tabel 4.20. Matriks Pernyataan Informan tentang Kendala yang Dihadapi dalam Kegiatan PelatihanPembinaan
Informan Stakeholders
Pernyataan
1 Kepala Puskesmas Kota
Datar “Kendalanya, ya kalau kita mengundang
kader, bidan desa dan dukun bayi, ya butuh biaya, nanti kita ngasih uang
transportnya. Tapikan besarnya anggaran itu terbatas, jadi kita cuma
memanggil perkawilan dari kader, bidan desa dan dukun bayi”
2 Kepala Desa
“Kayaknya gak ada” 3
Bidan Koordinator Puskesmas Kota Datar
“Tidak ada masalah”
Berdasarkan uraian di atas, dapat diketahui bahwa kendala yang dihadapi dalam pengadaan sosialisasi kemitraan pertolongan persalinan kepada perwakilan
dari bidan desa, dukun bayi dan kader adalah masalah biaya operasional.
Universitas Sumatera Utara
4.3.5.3. Persepsi Informan tentang Upaya Penanggulangan terhadap Kendala yang Dihadapi dalam Kegiatan PelatihanPembinaan
Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 3 informan yang diwawancarai dimana 1 informan yang memberikan jawaban ada kendala yang dihadapi dalam
kegiatan himbauansosialisasi, menyatakan bahwa tidak ada upaya penanggulangan terhadap kendala yang dihadapi dalam kegiatan himbauansosialisasi kemitraan
pertolongan persalinan. Hal tersebut dapat dilihat dari Tabel 4.21.
Tabel 4.21. Matriks Pernyataan Informan tentang Upaya Penanggulangan terhadap Kendala yang Dihadapi dalam Kegiatan Pelatihan
Pembinaan
Informan Stakeholders
Pernyataan
1 Kepala Puskesmas Kota
Datar “Belum ada upaya yang dilakukan
dilakukan untuk menanggulanginya”
Berdasarkan uraian di atas, dapat diketahui bahwa Kepala Puskesmas Kota Datar selaku pihak yang memiliki kewenangan penuh di bidang kesehatan untuk
wilayah kerjanya, belum melakukan upaya pengendalian terhadap kendala yang
dialami sosialisasi kemitraan pertolongan persalinan.
4.3.6. Persepsi Informan tentang PengawasanSupervisi dalam Pelaksanaan
Kemitraan Pertolongan Persalinan 4.3.6.1. Persepsi Informan tentang Pengawasan yang telah Dilakukan dalam
Pelaksanan Kemitraan Pertolongan Persalinan
Hasil Penelitian menunjukkan bahwa dari 3 informan yang diwawancarai, semuanya memberikan jawaban yang sama ketika ditanyakan tentang pengawasan
supervisi yang telah dilakukan dalam pelaksanaan kemitraan persalinan. Ketiganya menyatakan telah melakukan pengawasansupervisi dalam pelaksanaan kemitraan
pertolongan persalinan. Hal tersebut dapat dilihat dari Tabel 4.22.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.22. Matriks Pernyataan Informan tentang PengawasanSupervisi yang telah Dilakukan dalam Pelaksanaan Kemitraan Persalinan
Informan Stakeholders
Pernyataan
1 Kepala Puskesmas
Kota Datar “Kalau saya lebih kepada staf saya,
misalnya kepada bidan desanya. Kita lihat apakah sudah ada register tentang jumlah
ibu hamil, register tentang jumlah bayi yang ada di wilayah kerja dia, gitu”
2 Kepala Desa
“Pengawasan kepada kader-kader aja gitu” 3
Bidan Koordinator Puskesmas Kota Datar
“Ya ada pengawasan. Saya cek laporan mereka terkait jumlah ibu hamil, jumlah ibu
yang melahirkan, dll”
Berdasarkan uraian di atas, dapat diketahui bahwa informan telah mengetahui fungsinya sebagai pengawassupervisi dalam pelaksanaan kemitraan pertolongan
persalinan.
4.3.6.2. Persepsi Informan tentang Kendala yang Dihadapi dalam