e. Karakteristik nilai atau internalisasi nilai, yaitu keterpaduan semua sistem nilai
yang dimiliki seseorang yang memengaruhi pola kepribadian dan tingkah laku termasuk keseluruhan nilai dan karakteristiknya.
2.1.2. Objek Persepsi
Pembentukan persepsi merupakan proses pengamatan, maka objek yang diamati dapat dibedakan atas dua bentuk, yaitu :
a. Manusia, termasuk di dalamnya kehidupan sosial dan nilai-nilai kultural.
b. Benda-benda mati, seperti bangku dan meja.
Persepsi yang menggunakan manusia sebagai objeknya disebut persepsi interpersonal, sedangkan yang menggunakan benda-benda mati sebagai objeknya
disebut persepsi objek Rakhmat, 2005.
2.2. Penolong Persalinan
2.2.1. Persalinan yang Ditolong oleh Tenaga Kesehatan
Tenaga kesehatan yang memberikan pertolongan persalinan kepada masyarakat yaitu:
1. Dokter spesialis kebidanan
Dokter spesialis kebidanan adalah tenaga kesehatan yang memiliki latar belakang pendidikan terakhir dokter spesialis kebidanan dan kandunganobstetri
ginekologi.
2. Dokter umum
Universitas Sumatera Utara
Dokter umum adalah tenaga kesehatan yang memiliki latar belakang pendidikan terakhir dokter umum.
3. Bidan
a. Pengertian bidan menurut Kepmenkes No. 900MenkesSKVII2002 tentang
Registrasi dan Praktik Bidan, menyebutkan bahwa bidan adalah seorang wanita yang telah mengikuti program pendidikan bidan dan lulus ujian sesuai
persyaratan yang berlaku. b.
Pengertian bidan menurut Kepmenkes No. 369MenkesSKIII2007 tentang Standar Profesi, menyebutkan bahwa bidan adalah salah satu tenaga kesehatan
yang memiliki posisi penting dan strategis terutama dalam penurunan AKI dan AKB. Pengertian bidan ini mengisyaratkan bahwa bidan tenaga yang
baru, relatif sangat muda dan pengalaman mereka juga belum banyak dan masih kurang dewasa, sedangkan dukun bayi tenaga yang cukup
berpengalaman dalam menolong persalinan masih diterima oleh masyarakat
.
c. Fungsi bidan di wilayah kerjanya adalah: a Memberikan pelayanan
kesehatan kepada masyarakat di rumah-rumah, menangani persalinan, pelayanan KB dan pengayoman medis kontrasepsi, b Menggerakkan dan
membina peran serta masyarakat dalam bidang kesehatan yang sesuai dengan permasalahan kesehatan setempat, c Membina dan memberikan bimbingan
teknis kepada kader kesehatan serta dukun bayi, d Membina kelompok dasa wisma di bidang kesehatan, e Membina kerja sama lintas program, lintas
sektoral dan lembaga swadaya masyarakat, f Melakukan rujukan medis maupun rujukan kesehatan kepada puskesmas kecuali dalam keadaan darurat
Universitas Sumatera Utara
harus dirujuk ke fasilitas kesehatan lainnya dan g Mendeteksi secara dini adanya efek samping dan komplikasi pemakaian kontrasepsi serta adanya
penyakit-penyakit dan berusaha mengatasi sesuai dengan kemampuan. Pada prinsipnya penolong persalinan baik yang dilakukan di rumah klien
maupun di sarana kesehatan seperti bidan praktik swasta, klinik, puskesmas dan sarana kesehatan lain harus tetap memperhatikan hal-hal sebagai berikut :
a. Sterilitaspencegahan infeksi.
b. Metode pertolongan persalinan yang sesuai standar pelayanan.
c. Merujuk kasus yang memerlukan tingkat pelayanan lebih tinggi.
Penempatan bidan di desa memungkinkan penanganan dan rujukan hamil berisiko sejak dini, serta identifikasi tempat persalinan yang tepat bagi ibu hamil
sesuai dengan risiko kehamilan yang disandangnya. Bidan yang ditempatkan di desa diharapkan secara bertahap mampu meningkatkan jangkauan persalinan. Diharapkan
pula supaya masyarakat semakin menyadari pentingnya persalinan yang bersih dan aman Meilani, dkk, 2009.
2.2.2. Persalinan yang Ditolong oleh Tenaga Non Kesehatan