A. Pendekatan Kualitatif B. Metode Pengumpulan Data

26 BAB III METODE PENELITIAN

III. A. Pendekatan Kualitatif

Harga diri merupakan penilaian individu terhadap dirinya sendiri, sehingga bersifat subjektif. Peneliti menggunakan metode kualitatif untuk mendapatkan gambaran harga diri pada remaja yatim piatu karena metode kualitatif berusaha memahami suatu gejala sebagaimana pemahaman responden yang diteliti, dengan penekanan pada aspek subjektif dari perilaku seseorang Poerwandari,2001. Kekuatan pendekatan kualitatif adalah dapat memahami gejala bagaimana subjek mengalaminya, sehingga dapat diperoleh gambaran yang sesuai dengan diri subjek, bukan semata-mata penarikan kesimpulan sebab-akibat yang dipaksakan. Penelitian kualitatif juga memungkinkan peneliti untuk memahami cara subjek menggambarkan dunia sekitarnya berdasarkan cara berpikir mereka. Dengan cara ini, peneliti berusaha untuk masuk ke dalam dunia konseptual subjek yang ditelitinya untuk menangkap apa dan bagaimana suatu pengertian dikembangkan oleh mereka. Oleh karena itu, yang dianggap penting adalah pengalaman, pendapat, perasaan dan pengetahuan subjek Bogdan dan Taylor, 1975. Melihat permasalahan yang hendak dijawab dalam penelitian ini, penelitian kualitatif bersifat deskriptif dipandang sesuai untuk mengetahui gambaran harga diri remaja yatim piatu dan faktor-faktor yang mempengaruhinya. Universitas Sumatera Utara 27

III. B. Metode Pengumpulan Data

Poerwandari 2001 menyatakan ada beberapa metode pengumpulan data yang biasa digunakan dalam pentelitian kualitatif dan metode-metode ini dapat dikombinasikan satu sama lain, bahkan juga dengan metode-metode kuantitatif. Metode-metode pengumpulan data dalam penelitian kualitatif antara lain: observasi, penelitian pada catatan harian diary, wawancara, Focus Group Discussion, penelitian partisipatoris, metode yang berkaitan dengan gambar, metode dengan pemetaan dan ranking, metode dengan drama dan bercerita, oral history dan metode kisah kehidupan. Metode yang dipilih untuk digunakan dalam penelitian ini adalah wawancara. Menurut Stewart dan Cash 2000, wawancara adalah suatu proses komunikasi interaksional antara dua orang, setidaknya satu diantaranya memiliki tujuan tertentu yang telah ditetapkan sebelumnya, dan biasanya melibatkan pemberian dan menjawab pertanyaan. Wawancara kualitatif dilakukan bila peneliti bermaksud untuk memperoleh pengetahuan tentang makna-makna subjektif yang dipahami individu berkenaan dengan topik yang diteliti, dan bermaksud melakukan eksplorasi terhadap isu tersebut Banister dkk. Dalam Poerwandari, 2001. Wawancara yang dilakukan dalam penelitian ini adalah wawancara dengan pedoman umum. Dalam wawancara ini, peneliti dilengkapi dengan pedoman wawancara yang sangat umum, yang mecantumkan isu-isu yang harus diliput tanpa menentukan urutan pertanyaan. Pedoman wawancara digunakan untuk mengingatkan peneliti mengenai aspek-aspek yang harus dibahas, sekaligus Universitas Sumatera Utara 28 menjadi daftar pengecek apakah aspek-aspek relevan tersebut telah dibahas atau ditanyakan. Dengan pedoman demikian, peneliti harus memikirkan bagaimana pertanyaan tersebut akan dijabarkan secara konkrit dalam kalimat tanya, sekaligus menyesuaikan pertanyaan dengan konteks aktual saat wawancara berlangsung. Poerwandari, 2001.

III. C. Alat Bantu Pengumpulan Data Penelitian