B. Remaja B. 1. Definisi remaja B. 2. Perubahan pada masa remaja
17 saat usia 12-13 tahun Rosenberg, 1986. Kebanyakan orang pada masa remaja
awal mengalami simultaneous challenges yang dapat memberikan pengaruh yang rendah terhadap harga diri remaja. Tantangan-tantangan tersebut meliputi
perubahan sekolah, perubahan hubungan antara orangtua dan remaja serta perubahan biologis yang berkaitan dengan pubertas.
Permasalahan harga diri pada remaja merupakan masalah mendapatkan persetujuan dari orang lain. Harga diri menjadi tidak stabil karena remaja sangat
memperhatikan dan mempedulikan kesan yang mereka buat terhadap orang lain. Usaha untuk menyenangkan banyak orang akan menghasilkan frustasi. Umpan
balik yang diterima dari orang lain akan berkontradiksi sehingga akan memperbesar keraguan dan kebingungan. Hal ini sesuai dengan yang
dikemukakan Erikson dalam Calhuoun dan Acocella, 1995, bahwa pandangan yang tidak stabil dan tidak teratur tentang diri normal terjadi pada remaja oleh
karena transisi peran yang dialaminya
II. B. Remaja II. B. 1. Definisi remaja
Remaja adolescence berasal dari bahasa latin yang artinya “tumbuh
untuk mencapai kematangan”. Perkembangan lebih lanjut, istilah adolescence sesungguhnya memiliki arti luas yang mencakup kematangan mental, emosional,
sosial dan fisik Hurlock, 1999. Remaja sebetulnya tidak memiliki tempat yang jelas. Ia tidak termasuk golongan anak, namun tidak pula termasuk golongan
orang dewasa. Remaja adalah individu yang berada pada peralihan antara masa
Universitas Sumatera Utara
18 kanak-kanak menuju masa dewasa. Meskipun demikian mereka dituntut untuk
dapat menemukan tempat dalam masyarakat Monks, 1998. Secara umum masa remaja dibagi menjadi tiga bagian, yaitu sebagai
berikut Konopka dalam Pikunas, 1983: 1.
Masa remaja awal 12-15 tahun Pada masa ini individu mulai meninggalkan peran sebagai anak-anak dan
berusaha menembangkan diri sebagai individu yang unik dan tidak bergantung pada orangtua. Fokus dari tahap ini adalah penerimaan terhadap bentuk dan
kondisi fisikserta adanya konformitas yang kuat dengan teman sebaya. 2.
Masa remaja pertengahan 15-18 tahun Masa ini ditandai dengan berkembangnya kemampuan berpikir yang baru.
Teman sebaya masih memiliki peran yang penting, namun individu sudah lebih mampu mengarahkan diri sendirI self direct. Pada masa ini remaja
mulai mengembangkan kematangan tingkah laku, belajar mengendalikan impulsivitas, dan membuat keputusan-keputusan awal yang berkaitan dengan
tujuan vokasional yang ingin dicapai. Selain itu penerimaan dari lawan jenis menjadi penting bagi individu.
3. Masa remaja akhir 19-22 tahun
Masa ini ditandai oleh persiapan akhir untuk memasuki peran-peran orang dewasa. Selama periode ini remaja berusaha memantapkan tujuan vokasional
dan mengembangkan sense of personal identity. Keinginan yang kuat untuk menjadi matang dan diterima dalam kelompok teman sebaya dan orang
dewasa, juga menjadi ciri dari tahap ini.
Universitas Sumatera Utara
19