C. Alat Bantu Pengumpulan Data Penelitian D. Subjek Penelitian D. 1. Kriteria subjek penelitian D. 2. Jumlah subjek penelitian

28 menjadi daftar pengecek apakah aspek-aspek relevan tersebut telah dibahas atau ditanyakan. Dengan pedoman demikian, peneliti harus memikirkan bagaimana pertanyaan tersebut akan dijabarkan secara konkrit dalam kalimat tanya, sekaligus menyesuaikan pertanyaan dengan konteks aktual saat wawancara berlangsung. Poerwandari, 2001.

III. C. Alat Bantu Pengumpulan Data Penelitian

Alat bantu pengumpul data dalam penelitian ini digunakan pada saat melakukan wawancara dengan subjek penelitian yaitu menggunakan peralatan bantu sebagai berikut: 1. Alat perekam tape recorder Poerwandari 2001 menyatakan, sedapat mungkin wawancara perlu direkam dan dibuat transkripnya secara verbatim kata demi kata, sehingga perlu digunakan alat perekam agar peneliti mudah mengulang kembali rekaman wawancara dan dapat menghubungi subjek kembali apabila masih ada hal yang belum lengkap atau belum jelas. Dengan adanya alat perekam ini, hasil wawancara juga merupkan data yang utuh karena sesuai dengan apa yang disampaikan subjek dalam wawancara. Moleong 2000 mengatakan, perekaman data melalui tape recorder hendaknya dilakukan dengan memperoleh persetujuan dari subjek yang diwawancarai terlebih dahulu. 2. Pedoman umum wawancara Pedoman wawancara memuat isu-isu yang berkaitan dengan tema penelitian tanpa menentukan urutan pertanyaan karena akan disesuaikan dengan situasi Universitas Sumatera Utara 29 dan kondisi saat wawancara berlangsung. Pedoman ini digunakan untuk mengingatkan sekaligus sebagai daftar pengecek bahwa semua aspek yang relevan telah dibahas atau dinyatakan. Hal ini dimaksudkan agar wawancara yang dilakukan tidak menyimpang dari tujuan penelitian. Selain itu, pedoman wawancara berfungsi sebagai alat bantu untuk mengkategorikan jawaban sehingga memudahkan peneliti pada tahap analisis data Poerwandari, 2001. III. D. Subjek Penelitian III. D. 1. Kriteria subjek penelitian Kriteria yang digunakan untuk memilih subjek penelitian adalah sebagai berikut: 1. Remaja yatim piatu berusia 15-22 tahun. 2. Tinggal di kota Medan. 3. Belum menikah.

III. D. 2. Jumlah subjek penelitian

Prosedur penentuan subjek penelitian dalam penelitian kualitatif menurut Sarankatos dalam Poerwandari, 2001 memiliki karakteristik berikut ini: 1 tidak ditentukan secara kaku sejak awal tetapi dapat berubah, baik dalam hal jumlah maupun karakteristik subjek, sesuai dengan pemahaman konseptual yang berkembang dalam penelitian; 2 tidak diarahkan pada keterwakilan dalam arti jumlah maupun peristiwa random melainkan pada kecocokan konteks; 3 subjek tidak diarahkan pada jumlah yang besar, melainkan pada kasus-kasus tipikal Universitas Sumatera Utara 30 sesuai kekhususan masalah penelitian. Selain itu, Banister dkk. dalam Poerwandari, 2001 menyatakan bahwa dengan fokusnya pada kedalaman proses, penelitian kualitatif cenderung dilakukan dengan jumlah kasus sedikit. Suatu kasus tunggal pun dapat dipakai, bila secara potensial memang sangat sulit bagi peneliti untuk memperoleh kasus lebih banyak, dan bila dari kasus tunggal tersebut memang diperlukan informasi yang sangat mendalam. Strauss dalam Irmawati,2002 mengatakan bahwa tidak ada ketentuan baku mengenai jumlah minimal subjek yang harus dipenuhi. Apabila data yang dikumpulkan telah cukup mendalam, maka dapat diambil subjek penelitian dalam jumlah kecil. Sesuai dengan pernyataan tersebut, jumlah subjek dalam penelitian ini adalah 3 orang.

III. D. 3. Prosedur pengambilan subjek penelitian