Interpretasi A. 2. Observasi, wawancara, dan interpretasi partisipan II Fery

77 bagus di masa depan walaupun tim band miliknya saat ini kualitasnya jauh di bawah harapan Fery. Fery selalu melatih kemampuan individu bermain bass supaya setidaknya band yang dimilikinya memiliki pemain bass yang bagus. Sebenarnya Fery memiliki kemampuan di banyak bidang seperti musik, pendidikan dan beberapa cabang olahraga. Tetapi Fery merasa bahwa seluruh kemampuan itu masih bersifat umum. Dia masih menguasai kulit-kulit saja karena Fery belum memiliki keyakinan untuk menekuni bidang yang mana yang terbaik untuk diperdalam. Walaupun memiliki banyak kemampuan, Fery juga tetap memiliki kekurangan dan keterbatasan. Fery sangat kesulitan di bidang Bahasa Inggris karena menurutnya sulit sekali untuk menghapal vocabulary dan grammer. Fery lebih sering bertanya kepada anak panti yang kemampuan Bahasa Inggrisnya lebih baik.

c. Interpretasi

Berteman dengan orang-orang baru adalah hal yang disukai oleh Fery. Demi mendapatkan kenalan-kenalan baru, Fery bahkan pernah ingin bergabung dengan organisasi PASKIBRA yang ada di sekolahnya. Sayangnya hal itu tidak dapat diwujudkan oleh Fery karena kondisi waktu dan keuangan yang tidak memungkinkan. Fery tidak pernah merasa minder untuk berkenalan dengan orang-orang baru meskipun dia adalah seorang anak yatim piatu. Fery juga merasa bahwa teman-teman dan orang-orang di sekitarnya senang berteman dengannya. Fery akan menceritakan masalah yang dihadapinya kepada siapa saja teman yang Universitas Sumatera Utara 78 ada di sekitarnya saat itu. Fery tidak memilih-milih teman dalam menceritakan keluh kesahnya. Saudara kandung Fery juga menyukainya dan menjadikan Fery sebagai harapan untuk memperbaiki kondisi keluarga mereka. Keseluruhan kondisi di atas menunujukkan bahwa Fery merasa disukai dan diterima oleh teman-teman dan orang-orang yang ada di sekitar lingkungannya. Fery merasa disukai oleh teman-temannya karena Fery memiliki banyak kemampuan dan memilki nilai dan kemampuan yang cukup di bidang akademis walaupun Fery adalah seorang anak yatim piatu yang pada dasarnya memiliki kesulitan dalam hal keuangan. Prestasi akademis adalah salah satu hal yang dapat mempengaruhi harga diri seseorang Coopersmith, 1967. Fery merasa bahwa dirinya adalah seorang yang berharga dan tidak berbeda dengan teman-temannya yang lain. Fery tidak mau mengeluhkan kondisinya sebagai anak yatim paitu dan tinggal di panti asuhan. Sebaliknya Fery selalu berusaha memahami keadaannya dan merasa tidak perlu malu dengan kondisinya. Fery juga pernah dipercaya oleh teman-teman sekelasnya untuk menjadi pengurus kelas. Fery dipercaya oleh teman-temanya untuk menjadi ketua kelas, tetapi Fery merasa minder dengan keadaan perekonomiannya meskipun teman-temannya tidak pernah mempermasalahkan hal tersebut. Dalam hal kemampuan, Fery juga merasa menguasai kemampuan dalam banyak hal antara lain kemampuan berhitung Akuntansi dan Matematika, kemampuan di bidang musik dan banyak lagi bidang lainnya. Meskipun Fery memiliki banyak kemampuan Fery belum mengetahui bidang apa yang paling ingin diperdalamnya. Menurut Fery, dia melewati hari-harinya dengan biasa saja Universitas Sumatera Utara 79 dan Fery yakin bahwa nantinya dia akan menemukan hal apa yang paling diminati dan dikuasainya. bersama mereka adalah saat-saat yang terindah di dalam hidupnya. Fery juga berprestasi di dalam bidang akademis yang dapat meningkatkan harga dirinya. Dukungan dari keluarga yang mengharapkan Fery untuk bisa menjadi harapan keluarga di masa yang akan datang juga memotivasi Fery untuk bisa berprestasi di sekolah dan menguasai banyak kemampuan. Nilai-nilai yang ditanamkan oleh keluarga Fery membuat Fery merasa bahwa Fery harus mampu mewujudkan cia-cita yang diimpikan oleh saudara-saudra kandungnya. Fery juga suka untuk membuka wawasan dengan membaca surat kabar di dalam panti. Fery juga memiliki keterbatasan dalam hal kemampuan. Contohnya Fery tidak yakin dengan kemampuannya bahwa dia bisa mengikuti kegiatan PASKIBRA yang dicita-citakannya karena kondisi keuangan dan keterbatasan waktu. Namun Fery tidak mau merasa kecewa dan berusaha mengalihkan keinginannya untuk mengikuti organisasi PASKIBRA dan menggantinya dengan ekstrakurikuler komputer yang dapat bermanfaat baginya di masa depan. Dari ketiga aspek harga diri diatas, Fery baik di dalam ketiga hal tersebut. Fery merasa dirinya disukai oleh banyak orang dan merasa bahwa dirinya adalah seseorang yang berharga dan juga dapat menghargai orang lain di luar dirinya. Fery juga merasa memiliki kemampuan di banyak bidang dan banyak menghabiskan waktunya dengan kegiatan yang positif bagi dirinya. Ketika tidak dapat bergabung bersama tim PASKIBRA di sekolah fery segerea mengalihkan hal itu ke earah yang juga berguna. Fery merasa sebagai seorang yang berharga Universitas Sumatera Utara 80 karena dia berpendapat bahwa orang-orang yang ada di sekitarnya menyukai dan menyayanginya. Fery juga menyayangi mereka dan menganggap bahwa waktu- waktu berkumpul bahwa dia harus berusaha memahami kondisi keluarganya dan bisa menjadi kebanggaan bagi keluarganya membuat Fery mampu menghadapi kondisinya yang sulit sebagai seorang anak yatim piatu bahkan Fery bisa berprestasi seperti anak-anak yang lainnya. Ketiga aspek harga diri tersebut saling berkaitan dalam meningkatkan harga diri Fery. Universitas Sumatera Utara 81 Tabel 4. Gambaran Harga Diri Partisipan II No. Tema Deskripsi 1 Sejarah Hidup e. Lingkungan tempat tinggal - Tinggal bersama seluruh keluarga di desa hili Hili Falag ŏ ketika kedua orang tuanya masih hidup - Tinggal bersama Ayah dan saudara kandung lainnya setelah Ibu meninggal. - Tinggal bersama kakak keduanya di Nias setelah Ayahnya meninggal - Tinggal di panti asuhan sampai saat ini atas rujukan kakak yang tertua. f. Urutan dalam keluarga : anak ketujuh dari tujuh bersaudara g. Lingkungan pendidikan : - SD kelas I-III bersekolah di Nias - SD kelas IV-VI bersekolah di Medan - SMP bersekolah di sekolah SMP N 37 Medan - SMK di SMK Medan Putri h. Biaya hidup : sebagian besar dari Ibu panti asuhan dan terkadang dibantu oleh keluarga. 2 Sejarah Menjadi Yatim Piatu d. Waktu kematian orang tua: - Ibu : Fery belum duduk di bangku kelas SD saat itu dan Fery tidak ingat pasti kapan kematian Ibunya. - Ayah : ketika Fery duduk di banggku kelas III SD. e. Penyebab kematian orang tua - Ibu : Fery tidak mengetahui penyebab kematian Ibunya. - Ayah : korban perang antar kampung di Nias. f. Alasan tinggal di panti asuhan : Permintaan dari kakak yang tertua. Fery diharapkan bisa menjadi kebanggaan keluarga. Fery adalah harapan satu-satunya dari keluarga Fery untuk bisa berhasil. 3 Orang-orang Signifikan - Di keluarga : Ayah dan Kakak yang tertua Alasan : Ayah Fery adalah sosok yang sangat dikagumi oleh Fery. Fery sangat kagum dengan sifat Ayahnya yang sangat gigih dan tidak pernah mengeluhkan kondisi seberat apapun. Fery Universitas Sumatera Utara 82 juga sangat menghormati Kakaknya yang tertua karena Kakaknya sangat sering memberikan masukan dan nasihat yang sangat berguna bagi kehidupan Fery. - Sekolah dan Panti : Fery tidak memiliki orang-orang spesifik yang menjadi orang terpenting dalam kehidupan Fery. Bagi Fery semua teman-teman di panti baik yang tergolong dalam kelompok brass band mapun tidak kelompok brass band maupun di sekolah adalah teman terdekat bagi Fery. Fery sangat senang menghabiskan waktu bersama dan berkumpul dengan teman-teman sekolah maupun panti asuhan. Mayor, Kapten dan Kakak-kakak pengasuh panti juga sangat banyak memberikan pengaruh bagi kehidupan Fery. 4 Perasaan Diterima - Fery tidak pernah merasa minder untuk berteman dengan orang lain meskipun Fery adalah seorang anak yatim piatu. Fery juga merasa bahwa temannya tidak pernah membedakan Fery dengan anak lain yang memiliki orang tua. - Fery senang mendapatkan teman-teman baru. - Fery merasa bahwa teman-teman dan orang-orang di sekitar Fery senang dengannya karena Fery bisa melakukan banyak hal. - Fery tidak tinggal dengan keluarganya yang lain karena Fery merasa tidak ingin merepotkan keluarganya. 5 Perasaan Berharga - Kelemahan :  Fery terkadang merasa malu dengan keadaan perekonomiannya.  Fery merasa minder di depan teman wanita yang disukainya dan memutuskan untuk tidak berpacaran dengannya karena kondisi yang tidak memungkinkan.  Fery puas dengan kehidupan yang dijalaninya saat ini. - Kelebihan :  Fery berusaha menjalani hidupnya seperti biasa tanpa mau mengeluhkan kondisinya sebagai anak yatim paitu.  Fery bangga dengan dirinya sendiri yang dapat berprestasi di bidang akademik ditengah- tengah kondisinya yang kekurangan.  Fery juga pernah memiliki pengalaman sebagai seorang pengurus kelas atas permintaan Universitas Sumatera Utara 83 teman-temannya.  Lemah mata pelajaran Bahasa Inggris dan olahraga basket. 6 Perasaan Mampu - Fery mempunyai cita-cita menjadi seorang pilot ketika dia masih kecil dan sudah mengubur cita-cita itu. - Fery belum mempunyai rencana tentang masa depannya ingin memiliki mata pencaharian di bidang apa. - Fery yakin dengan kemampuan Matematika dan Akuntansi yang dimilikinya. - Fery juga mahir dalam mengoperasikan komputer khususnya program Word dan Power Point. - Fery sebenarnya sangat ingin bergabung dalam Pasukan Pengibar Bendera SMK Medan Putri, tetapi merasa tidak memilki kesempatan dan kondisi yang memungkinkan Fery untuk mengikuti orginasi ini. - Fery juga memiliki keterampilan di bidang musik. - Fery merasa memiliki keterampilan di banyak bidang tetapi Fery merasa bahwa keterampilannya itu hanya standar saja tidak ada yang terlalu mahir di salah satu bidang tertentu. Universitas Sumatera Utara 84

IV. A. 3. Observasi, wawancara, dan interpretasi partisipan III Sisi