Interpretasi A. 1. Observasi, wawancara, dan interpretasi partisipan I Rudi

55

c. Interpretasi

Coopersmith menyatakan bahwa ada tiga aspek yang terkandung dalam harga diri yaitu perasaan berharga, perasaan mampu, dan perasaan diterima. Berikut ini adalah gambaran ketiga aspek harga diri Rudi. Rudi merasa bahwa dirinya kurang disukai oleh teman-temannya. Rudi juga sulit untuk mencari teman baru karena merasa malu dengan kondisinya sebagai seorang anak yatim piatu yang serba kekurangan, yang menurutnya dapat mempengaruhi penilaian teman-teman barunya terhadap dirinya. Hal ini sejalan dengan pendapat Coopersmith 1967 yang menyatakan bahwa salah satu ciri-ciri dari orang yang memiliki harga diri rendah adalah menganggap dirinya sebagai orang yang tidak berharga dan tidak sesuai, sehingga takut gagal untuk melakukan hubungan sosial. Hal ini sering kali menyebabkan individu yang memiliki harga diri yang rendah, menolak dirinya sendiri dan tidak puas akan dirinya. Perasaan tidak suka yang ditunjukkan oleh teman-teman di sekolah dan di panti disebabkan karena sifat Rudi yang nakal, dan Rudi juga mengakui kenakalannya. Perasaan tidak disukai oleh orang-orang disekitar Rudi disebabkan karena kurangnya perhatian dan penghargaan yang diperoleh Rudi dari orang- orang yang penting di dalam kehidupannya terutama keluarganya Coopersmith, 1967. Rudi memiliki saudara kandung dari Ibunya yang tinggal di Medan, namun mereka tidak mengasuh Rudi, melainkan menitipkannya ke panti asuhan. Hal tersebut menyebabkan Rudi merasa kurang mendapatkan perhatian dan penghargaan dari keluarga kandungnya. Universitas Sumatera Utara 56 Rudi memiliki kesulitan dari segi keuangan dan merasa malu dengan statusnya sebagai anak yatim piatu. Rudi juga memiliki catatan dan nilai yang buruk dari bidang akademis. Rudi pernah tidak naik kelas ketika duduk di kelas VIII SMA. Kondisi tersebut membuat Rudi merasa tidak berharga dan tidak disukai oleh teman-temannya, sehingga sering membuatnya minder untuk berkenalan dengan teman-teman baru. Hal ini sesuai dengan yang dikemukakan oleh Coopersmith 1967 bahwa kelas sosial dan tingkat kesuksesan yang rendah dapat mempengaruhi harga diri seseorang. Rudi sadar bahwa dirinya juga memiliki banyak kekurangan Rudi merasa memiliki lebih banyak kekurangan daripada kelebihan. Rudi tidak menyukai kritikan maupun menerima saran orang lain mengenai kelemahan yang ada pada dirinya. namun dia menyadari bahwa kekurangan yang ada pada dirinya harus diubah. Walaupun Rudi merasa bahwa dirinya adalah seorang yang berharga, tetapi di sisi lain Rudi kurang dapat menghargai orang-orang yang ada di sekitarnya. Hal ini dapat dilihat dari persahabatan Rudi dengan temannya. Rudi kurang mempercayai tiga orang teman dekatnya yang sering bermain dan berbagi cerita dengannya. Selain itu, Rudi tidak menerima semua orang untuk menjadi temannya. Rudi lebih suka berteman dengan orang-orang yang dapat memberikan keuntungan baginya. Rudi juga memiliki sikap yang agresif, seperti suka memukul kalau dia tidak suka dengan temannya. Tidak dapat menghargai orang lain merupakan salah satu ciri dari harga diri yang negatrif. Rudi mampu menerima keadaan dirinya yang sekarang. Hal ini dikarenakan Rudi sering mendapatkan penguatan dan penghargaan dari orang Universitas Sumatera Utara 57 yang ada disekitarnya. Rudi memiliki kemampuan di bidang olahraga, seperti bermain sepak bola, dan di bidang kesenian, seperti bakat bernyanyi. Dari kelebihan yang dimiliki inilah Rudi sering mendapatkan pujian dari pengurus dan penghuni panti asuhan. Hal- hal inilah yang membuat Rudi bisa menerima kondisi yang dialaminya dan merasa bahwa dia harus bisa menjadi lebih baik. Dorongan dari penghuni panti membuat Rudi memandang bahwa pengalaman tinggal kelas yang pernah dialaminya adalah hal yang tidak boleh terjadi lagi. Rudi bahkan sudah mulai memperbaiki nilai-nilai yang tidak bagus untuk meningkatkan prestasi akademisnya. Penguatan dan dukungan dari orang-orang di sekitar Rudi ini juga yang membuat Rudi merasa bahwa dia memiliki kemampuan di bidang tertentu dan yakin bahwa kemampuannya itu akan berguna bagi dirinya di masa yang akan datang. Rudi juga merasa bahwa dirinya mampu melakukan tantangan-tantangan yang akan dihadapinya di masa depan. Dari ketiga aspek harga diri diatas dapat kita lihat Rudi memiliki satu aspek yang bagus di dalam harga dirinya yaitu perasaan dan perasaan mampu dimana Rudi merasa mampu mencapai hasil yang dia harapkan. Rudi juga tidak menganggap dirinya sebagai seorang yang sempurna tetapi sadar akan keterbatasan diri dan berusaha agar ada perubahan dalam dirinya. Dan faktor- faktor yang mempengaruhi hal ini adalah penghargaan dari orang-orang yang penting bagi Rudi dalam hal ini adalah penghuni panti asuhan. Universitas Sumatera Utara 58 Tabel 2.Gambaran Harga Diri Partisipan I No. Tema Deskripsi 1 Sejarah Hidup a. Lingkungan tempat tinggal - Tinggal bersama Ibu dan Opung sebelum dan sesudah Ayah meninggal. - Tinggal bersama Opung di kampung sesudah Ibu meninggal. - Tinggal di panti asuhan sampai saat ini setelah diminta oleh kedua Opungnya. b. Urutan dalam keluarga : anak tunggal c. Lingkungan pendidikan : - SD kelas I-V bersekolah di Samosir - SD kelas VI bersekolah di Medan - SMP bersekolah di sekolah Medan Putri d. Biaya hidup : sebagian besar dari Ibu panti asuhan dan terkadang dibantu oleh keluarga yang ada di Medan. 2 Sejarah Menjadi Yatim Piatu a. Waktu kematian orang tua: - Ayah : ketika Rudi masih bayi. Rudi tidak ingat pasti kapan - Ibu : ketika Rudi duduk di bangku kelas III SD b. Penyebab kematian orang tua - Ayah : karena penyakit resiko dari pekerjaan sebagai penyelam - Ibu : dibunuh oleh orang yang merasa terancam karena perkataan Ibu Rudi. c. Alasan tinggal di panti asuhan : Permintaan dari kedua Opungnya karena Rudi anak yang susah diurus. Diharapkan Rudi dapat merubah disiplinnya dan menambah pengetahuannya selama di panti asuhan. 3 Orang-orang Signifikan - Di keluarga : Opung Alasan : karena keluarga kandung yang merawat dan memperhatikan Rudi setelah kedua orang tuanya meninggal adalah kedua Opungnya. Ditambah lagi Rudi adalah anak tunggal. - Sekolah : Dedi Kaloko, Meki Sinurat, dan Sihar Simbolon Alasan : mereka adalah teman-teman yang paling sering Rudi ajak berinteraksi. Mereka sering belajar, bermain dan pulang bersama. Universitas Sumatera Utara 59 - Panti : Mayor, Kapten, Kakak-kakak pengasuh panti, dan Tio Sigalingging Alasan : Mereka adalah orang yang paling memperhatikan Rudi saat ini. Khusus untuk Tio, Rudi sangat mempercayai Tio sebagai teman terdekatnya. Rudi menceritakan masalah pribadinya hanya kepada Tio. Rudi juga mengagumi Bapak Mayor yang sangat ramah kepada semua anak panti. 4 Perasaan Diterima - Rudi memiliki 3 komunitas kehidupan yaitu keluarga, sekolah dan panti. - Rudi merasa bahwa dia kurang disukai oleh teman-teman panti dan sekolah karena sifat Rudi yang nakal, suka mengejek dan terkadang keras. - Walaupun Rudi memiliki keluarga yang ada di Medan, tetapi Rudi tinggal di panti asuhan. - Rudi cenderung memilih sifat orang-orang yang akan dijadikan teman. 5 Perasaan Berharga - Kelemahan :  Rudi terkadang merasa malu menjadi anak yatim piatu karena orang sering menganggap anak yatim piatu selalu kekurangan dalam keuangan.  Memiliki sifat nakal dan pemalas yang membuat orang-orang di sekitarnya sering tidak menyukainya.  Rudi malu karena memiliki bekas luka di perutnya akibat operasi usus buntu. - Kelebihan :  Rudi memiliki minat dan bakat di bidang musik dan olahraga sepakbola  Rajin membantu Opung dalam bekerja di pertanian dan peternakan  Rudi memiliki rasa humor yang tinggi 6 Perasaan Mampu - Rudi memiliki bakat dan kelebihan di bidang musik dan olahraga. - Kemampuannya di bidang olahraga dan musik tidak diikuti dengan prestasi di bidang akademisnya. - Rudi pernah tinggal kelas karena sering tidak hadir di kelas dan malas mengikuti pelajaran. - Rudi juga tertarik bidang otomotif Universitas Sumatera Utara 60

IV. A. 2. Observasi, wawancara, dan interpretasi partisipan II Fery