perdata ke Pengadilan. Apabila dimintakan pembatalan akta oleh pihak yang dirugikan pihak korbanPenggugat maka akta notaris tersebut dapat dibatalkan
oleh hakim apabila telah nyata ada bukti yang cukup, namun selama tidak ada yang merasa keberatan dan memintakan pembatalan maka perbuatan
hukumperjanjian yang tercantum dalam akta tersebut akan tetap berlaku dan sah keberadaannya.
Setelah adanya putusan hakim yang berkekuatan hukum tetap atas gugatan penuntutan pembatalan akta tersebut maka akta itu tidak lagi mempunyai
kekuatan hukum sebagai alat bukti yang otentik karena mengandung cacat secara yuridiscacathukum. Maka dalam amar putusan hakim akan menyatakan bahwa
akta tersebut batal demi hukum.
D. Analisis Putusan Hakim Berdasarkan Putusan Perdata No.
161Pdt.G2007 PN Mdn
Berdasarkan dari perkara yang terdapat dalam Putusan Hakim No. 161Pdt.G2007 dapat kita lihat bahwa Tanggung jawab notaris dalam
menjalankan tugasnya sebagai pejabat negara tidak terlepas dari tanggung jawab secara perdata dimana notaris selalu berpedoman danatau mengacu pada
KUHPerdata, Undang-undang No. 30 Tahun 2004 tentang jabatan notaris dan peraturan perundang-undangan lainnya. Pertanggungjawaban yang diminta
kepada notaris bukan hanya dalam pengertian sempit yakni membuat akta, akan
Universitas Sumatera Utara
tetapi pertanggungjawabannya pada saat fase akta dan tanggung jawab pada saat pasca penandatanganan akta.
Adapun yang dimaksud dengan tanggung jawab notaris pada saat pra akta adalah notaris sebelum membuat akta harusmematuhi dan berpedoman kepada
peraturan peraturan perundang-undangan yang berlaku baik UUJN maupun perundang-undangan lainnya. Sebelum notaris menuangkan materi-materi
berdasarkan keterangan para penghadap ke dalam akta notaris wajib meneliti secara seksama semua surat-suratdokumen-dokumen yang diberikan oleh para
penghadap. Tanggung jawab notaris pada saat pasca penandatanganan akta maksudnya
adalah notaris wajib membuat dan menyimpan akta sebagai minuta akta dan melaksanakan kewajiban-kewajiban lainnya sesuai dengan ketentuan yang
tercantum dalam Pasal 16 UUJN, sebab pada suatu saat akan berguna untuk kepentingan proses penyelidikan oleh aparat hukum maupun di dalam
persidangan. Akta yang dibuat oleh notaris dapat merupakan suatu akta yang memuat
”relass” atau menguraikan secara otentik sesuatu tindakan yang dilakukan atau suatu keadaan yang dilihat atau disaksikan oleh pembuat akta itu, yakni notaris
sendiri, di dalam menjalankan jabatannya sebagai notaris. Akta yang dibuat sedemikian dan yang memuat uraian dari apa yang dilihat dan disaksikan serta
dialaminya itu dinamakan akta yang dibuat ”oleh” notaris sebagai pejabat umum.
‡‡‡‡‡‡‡‡‡
‡‡‡‡‡‡‡‡‡
G.H.S.Lumban Tobing, SH., op. cit., hal. 51.
Universitas Sumatera Utara
Akan tetapi akta notaris dapat juga berisikan suatu ”cerita” dari apa yang terjadi karena perbuatan yang dilakukan oleh para pihak lain di hadapan notaris,
artinya yang diterangkan atau diceritakanoleh pihak lain kepada notaris dalam menjalankan jabatannya dan untuk keperluan mana pihak lain itu sengaja datang
di hadapan notaris dan memberikan keterangan itu atau melakukan perbuatan itu di hadapan notaris, agar keterangan atau perbuatan itu dikonstantir oleh notaris di
dalam suatu akta otentik. Akta sedemikian dinamakan akta yang dibuat ”di hadapan” notaris.
§§§§§§§§§
Dalam perkara penipuan yang mengandung unsur pemalsuan, uaitu pemalsuan data dalam suatu akta otentik yang dibuat di hadapan notaris seperti
yang terjadi dalam perkara perdata No. 161Pdt.G2007 PN Mdn yang mana gugatan dilakukan oleh Sariah, Samini, dan Raikem selaku Penggugat I, II, dan
III, yang mana gugatan tersebut ditujukan terhadap Jose Rizal, BSc, Andreas Ngikut Meliala,SH, dan Kepala Kantor Pertanahan Kota Medan selaku Tergugat I,
II, dan III. Yang dalam gugatan tersebut menuntut ganti rugi dan pembatalan atas akta jual beli tanah yang mengandung unsur pemalsuan data yang dilakukan oleh
Tergugat I yang mana Tergugat I melakukan perjanjian semu yang dengan nyata telah menimbulkan kerugian terhadap pihak Penggugat.
Posisi Kasus:
§§§§§§§§§
ibid
Universitas Sumatera Utara
Bahwa semasa hidupnya almarhum DJosari disebut Josari dan almarhum Mursinah ada meninggalkan harta peninggalan harta warisan, dan diantaranya
objek sengketa dalam perkara ini, yaitu: ”Sebidang tanah seluas kurang lebih237 m2 dua ratustiga puluh juta meter
persegi berikut bangunan rumah tempat tinggal yang berdiri di atasnya, terletak di Jl. Sei Batugingging Gg. Bilaln No. 83, Kelurahan Padang Bulan Selayang I,
Kecamatan Medan Selayang, Kota Medan setempat dikenal dengan tanah Sertifikat Hal Milik No. 453Padang Bulan Selayang I, atas nama Josari, tanggal
14 Januari 1981.”
Bahwa dengan meninggalnya almarhum Josari dan almarhum Mursinah maka hak atas tanah berikut bangunan rumah objek sengketa secara otomatis
baralih menjadi hak dan milik yang sah dari anak kandungnyaahli warisnya termasuk di dalamnyapara Penggugat, yang mana objek sengketa tersebut secara
terus-menerus dan tidak pernah terhenti telah dihuni dan dikuasai oleh Penggugat III sebagai rumah tempat tinggal yang terbukti pajak bumi dan bangunan PBB
atas tanah dan bangunan objek sengketa dibayar oleh Penggugat III dan semasa hidupnya almarhum Josari dan allmarhum Mursinah tidak pernah menjual atau
mengalihkan atau menyerahkan hak atas tanah dan bangunan objek sengketa kepada siapapun.
Namun belakangan muncul orang yang mengaku Jose Rizal, BSc tergugat I dan mengaku sebagai pemilik dari tanah dan bangguan objek sengketa
berdasarkan akta jual beli No. 9VII1988 tanggal 26 Juli 1988, yang dibuat dan di hadapan Tergugat II selaku notaris, tetapi setelah diperhatikan dengan seksama
ternyata akta jual beli No. 9VII1988 tanggal 26 Juli 1988 mengandung cacat
hukum sehingga tidak sah dan batal demi hukum, karena aktajual beli tersebut di
Universitas Sumatera Utara
buat dengan tipu muslihat dengan memalsukan orangnya atau identitas dari Josari sebagai pemilik dari tanah dan bangunan yang merupakan objek sengketa, yang di
dalam kenyataannya adalah sebagai berikut: 1.
dalam Akta Jual Beli No. 9VII1988 tanggal 26 Juli 1988 tanggal 26 Juli 1998 disebutkan Tergugat I memperoleh hak atas tanah dan
bangunan objek sengketa adalah Josari sedangkan ketika dibuatnya akta jual beli tanggal 26 Juli 1988 tersebut Josari orang tuamertua
para penggugat telah meninggal dunia, atau tepatnya almarhum Josari telah meninggal dunia di medan pada tanggal 26 Januari 1987 sesuai
dengan surat keterangan No. 661UMPBS-1XII1992 tanggal 21 Desember 1992 yang dibuat an LurahPadang Bulan Selayang I
Kecamatan Medan Selayang, sehingga terbukti Akta Jual Beli No. 9 VII1988 tanggal 26 Juli 1988 dibuat atau ditanda tangani oleh orang
yang tidak berhak atau tanda tangan dalam akta tersebut bukan tanda tangan almarhum Josari.
2. Dalam Akta Jual Beli No. 9 VII1988 tanggal 26 Juli 1988 disebutkan
Josari orang tuamertua para Penggugat masih berusia 43 tahun dan bertempat tinggal di Karya IV Desa Helvetia, sedangkan orang tua
Penggugat lahir pada tahun 1899 dan meninggal dunia pada tanggal 26 Januari 1987 dalam usia 88 tahun serta sampai dengan meninggal
dunia bertempat tinggal di Jl. Sei Batugingging Gg. Bilal Medan dan tidak pernah bertempat tinggal di Karya IV Desa Helvetia, sehingga
Universitas Sumatera Utara
terbukti identitasdari almarhumjosari dalam Akta Jual Beli tersebut adalah palsu atau sengaja dipalsukan.
Jadi adapun yang dimaksud dengan keterangan palsu yang tercantum di dalam akta otentik adalah suatu keterangan-keterangan mengenai kejadian atau
peristiwa yang bertentangan atau yang tidak sesuai dengan yang sebenarnya. Berdasarkan posisi kasus di atas para pihak Penggugat melawan Tergugat
dengan berdasarkan Pasal 1328 KUHPerdata yang di dalamnya yang menjadi dasar gugatan yaitu dikarenakan oleh adanya tipu muslihat dalam suatu kontrak
semu yang di dalamnya telah nyata-nyata terjadi penipuan data di dalam pembuatan akta otentik oleh para pihak yang menghadap di hadapan notaris. Dan
dalam putusannya Hakim mengadili dan memutuskan, diantaranya poin-poin sebagai berikut:
1. Mengabulkan gugatan Penggugat untuk sebagianya.
2. Menyatakan tanah Sertifikat Hak Milik No. 453Padang Bulan Selayang I
tanggal 14 Januari 1981 yang diterbitkan oleh Tergugat III berikut rumah objek sengketa yang terdiridi atasnya, adalah milik almarhum Djosari dan
almarhum Mursinah yang sekarang menjadi hak para Penggugat sebagai ahli warisnya
3. Menyatakan Tergugat I telah melakukan perbuatan melawan hukum.
4. Menyatakan putusan tidak sah dan tidak berharga dan batal demi hukum;
a. Akta jual beli No.9VII1988, tanggal 26 Juli1988 yang dibuat oleh dan
di hadapan tergugat II sebagai NotarisPPAT di Medan berikut segala akibat hukum dan turunannya.
Universitas Sumatera Utara
b. Balik nama sertifikat Hak Milik No. 453Padang Bulan Selayang ke atas
nama Jose Rizal BSc TergugatI yang diterbitkan oleh Tergugat III berikut segala akibat hukum dan turunannya.
5. Menghukum Tergugat I dan semua orang yang menyadarkan hak kepadanya
untuk mengembalikan Sertifikat Hak Milik No. 453Padang Bulan Selayang I tanggal 14 Januari 1981 yang diterbitkan oleh Tergugat III kepada para
Penggugat sebagai ahli waris dari almarhum Djosari dan almarhum Mursinah. 6.
Menghukum Tergugat I untuk membayar uang paksa sebesar Rp.1.000.000,- satu juta rupiah setiap harinya jukalau Tergugat I menjalankan putusannya
ini yang dihitung sejak ia dinyatakan lalai menjalankan putusan ini yang telah berkekuatan hukum tetap.
Dari putusan di atas manakala yang menjadi dasar pengajuan gugatan adalah Pasal 1328 yaitu perihal penipuan yang termasuk juga di dalamnya ada
tipu muslihat yang sebenarnya lebih menunjuk pada suatu tindakan pemalsuan, yang menunjuk pada tindakan pemalsuan yang dengan sengaja dilakukan oleh
Tergugat I sehingga menimbulkan adanya pemalsuandata di dalam akta otentik yang dibuat di hadapan notaris. Yang mana berdasarkan pasal dan keberadaannya
seharusnya dinyakan pembatalan terlebih dahulu kepada Pengadilan baru kasus tersebut dapat di batalkan, dan apabila ternyata tidak ada pihak yang merasa
keberatan dan telah nyata mengalami kerugian atas suatu tindakan hukum tersebut, maka perbuatan hukum tersebut dinyatakan sah dan berlaku
keberadaannya yang harus dipatuhi oleh para pihak yang terdapat di dalam perjanjian tersebut.
Universitas Sumatera Utara
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan