52
a. Pesan Stimulus, S b. Komunikan Organism , O
c. Efek Respons, R Dalam proses komunikasi berkenaan dengan perubahan sikap adalah aspek “how”
bukan “what” atau “why”.Jelasnya how to communicate, dalam hal ini how to change the attitude, bagaimana mengubah sikap komunikan. Effendy, 2003: 254-255.
Hovland beranggapan bahwa perubahan sikap adalah serupa dengan proses belajar. Dalam mempelajari sikap yang baru ada tiga variabel penting yangmenunjang proses belajar
tersebut yaitu perhatian, pengertian, dan penerimaan Effendy, 2003: 255.
B. Kerangka Konsep
Dalam penelitian, seorang peneliti menggunakan istilah khusus untuk menggambarkan secara tepat fenomena yang ditelitinya.Inilah yang disebut konsep,
yakni istilah dan defenisi yang digunakan untuk menggambarkan secara abstrak kejadian, keadaan, kelompok atu individu yang menjadi pusat perhatian ilmu sosial.
Kerangka konsep merupakan hasil pemikiran rasional yang bersifat kritis dalam memperkirakan kemungkinan hasil penelitian yang akan dicapai. Adanya
kerangka konsep dapat menuntun penelitian pada rumusan hipotesis Nawawi, 2001: 40.
Gambar 2.1
C. Opersional Variabel
Variabelx Iklan Maybeline
Variabely Keputusan membeli
53
Defenisi konsep operasional adalah unsur penelitian yang memberitahukan bagaimana caranya untuk mengukur suatu variabel. Dengan kata lain, defenisi
operasional adalah suatu informasi ilmiah yang amat membantu peneliti yang ingin menggunakan variabel yang sama Singarimbun, 1995:46.
Tabel 3.2 Operasional variabel
Konsep teoritis Variabel Operasional
Variabel X Iklan Maybeline
1. Nada Penyampaian 2. Pilihan kata-kata
- Isi pesan - Slogan
3. Unsur Format - Tata gambar
- Warna - Tampilan
4. Gaya Penyampaian - Musik jingle
- Bintang iklan Variabel Y
Sikap perempuan dalam keputusan Membeli
1. Perhatian Attention
2. Ketertarikan Interest
3. Keinginan Desire 4. Keputusan Decision
5. Tindakan Action
A. Defenisi Operasional Defenisi konsep operasional adalah unsur penelitian yang memberitahukan
bagaimana caranya untuk mengukur suatu variabel. Dengan kata lain, defenisi operasional adalah suatu informasi ilmiah yang amat membantu peneliti yang ingin
menggunakan variabel yang sama Singarimbun, 1996:46.
54
a. Variabel Bebas iklan Maybeline 1. Nada penyampaian: penyajian iklan dengan menggunakan nada penyampaian
yang tepat, bentuk pemakaian bahasa yang cocok menyatakan sesuatu yang bersifat positif tentang produk Maybeline
2. Pilihan kata-kata • Isi pesan: pesan yang dibuat harus singkat, padat, dan jelas sehingga
komunikan mengetahui isi pesan iklan Maybeline. • Slogan: kalimat atau kata yang dibuat dalam iklan Maybeline untuk
memunculkan keinginan khalayak 3. Unsur format
• Tata gambar: penataan gambar dalam iklan Maybeline yang dapat menarik khalayak
• Warna: warna yang ditampilkan iklan Maybeline untuk menarik minat khalayak
• Tampilan: tampilan iklan Maybeline yang dibuat untuk menarik perhatian khalayak
4. Gaya penyampaian • Musicjingle: instrument music yang dibuat dalam iklan Maybeline untuk
menarik perhatian khalayak • Bintang iklan: bintang iklan sebagai komunikator dalam iklan Maybeline
b. Variabel terikat keputusan membeli 1. Perhatian Attention
Yaitu waktu yang dihabiskan responden untuk memperhatikan atau menonton iklan Maybeline setiap ditayangkan di televisi.
2. Ketertarikan Interest Yaitu hal-hal yang menyenagkan ataupun menarik yang mendorong responden
untuk menonton iklan Maybeline. 3. Keinginan Desire
Yaitu keinginan atau hasrat responden untuk menginginkan produk Maybeline yang diiklankan.
4. Keputusan Decision
55
Yaitu keinginan responden sehingga memutuskan untuk membeli, memiliki atau menikmati produk Maybeline yang diiklankan.
5. Tindakan Action Yaitu respon yang mengarah kepada tindakan pembelian nyata.
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
III.1 Deskripsi Lokasi Penelitian
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik FISIP resmi menjadi fakultas pada tahun 1982 berdasarkan Surat keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 36
Tahun 1982. Berdasarkan SK Presiden RI tersebut, FISIP merupakan faultas ke-9 Sembilan pada Universitas Sumatera Utara lebih kurang dalam waktu satu tahun,
keluar Surat Keputusan Menteri Pendidikan dan kebudayaan RI Nomor: 0535083 tentang jenis dan jumlah jurusan pada fakultas-fakultas di lingkungan Universitas
sumatera Utara. Berdasarkan SK Mendikbud RI tersebut, disebutkan FISIP USU mempunyai 6
enam jurusan dengan urutan berikut: 1. Jurusan Sosiologi
2. Jurusan Ilmu Kesejahteraan Sosial 3. Jurusan Antropologi
4. Jurusan MKDU 5. Jurusan Ilmu Administrasi
6. Jurusan Ilmu komunikasi
56
Pembentukan jurusan di FISIP USU tidak berjalan sesuai keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Nomor: 0535083 itu .berdasarkan proses
pembukaan jurusan, maka urutannya adalah: 1. Jurusan Ilmu Administrasi
2. Jurusan Ilmu Komunikasi 3. Jurusan Ilmu Kesejahteraan Sosial
4. Jurusan Sosiologi 5. Jurusan MKDU
6. Jurusan Antropologi Dewasa ini FISIP USU mempunyai enam departemen, satu program diploma-3,
dan tiga program Pascasarjana yaitu sebagai berikut: departemen Sosiologi terdiri dari Program Studi S1 Sosiologi dan Program Studi S2 Magister Sosiologi, Departemen
Ilmu Kesejahteraan Sosial, Departemen Ilmu Administrasi terdiri dari dua Program Studi yaitu Program Studi S1 Ilmu administrasi Negara dan Ilmu administrasi
NiagaBisnis, Departemen Ilmu Komunikasi terdiri dari program studi S1 Ilmu Komunikasi dan Program S2 Magister Ilmu Komunikasi, Departemen Antropologi
Sosial, Departemen lmu Politik. Program S2 Magister Studi Pembangunan, Program Studi S3 Doktor Studi Pembangunan, Program Studi diploma-3 Administrasi
perpajakan. Visi:
Menjadi Pusat Pendidikan dan Rujukan Bidang-Bidang Ilmu Sosial dan Politik di Wilayah Barat
Misi:
57
1. Menghasilkan alumni dengan skala kulaitas global dan menjadi pusat riset, kajian dalam studi ilmu sosial dan politik
2. Menjalin kerja sama yang saling menguntungkan dengan seluruh stakeholders dan mitra pendidikan. Misi ini berhubungan dengan fungsi relasi yang harus dibangun
oleh Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara sebagai suatu organisasi professional pendidikan. Bentuk kolaborasidengan organisasi lain
perlu dijajaki dengan sikap open minded dan professional. Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera harus mampu melihat peluang kerjasama
tersebut pada pihak lain. 3. Membentuk lingkungan kerja sehat, harmonis dan professional bagi staf dan mitra
kerja. Misi ini berhubungan dengan azas profesionalitas dalam menjalankan pekerjaan. Lingkungan dan suasana kerja yang dibangun harus memperhatikan
situasi fisik dan psikologis seluruh sivitas akademika. Harus ada mekanisme yang mampu membangun suasana tersebut. Prinsip profesionalitas juga harus didukung
dengan prinsip persaudaraan dan pertemanan makna positif dengan kemampuan bisa menempatkan dan menjalankan fungsi masing-masing.
4. Menjadi Institusi bagi kepentingan publik. Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara sangat potensial sebagai institusi pendidikan yang
membawa misi diatas dengan melihat pengalaman-pengalaman yang telah dilalui oleh Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas sumatera Utara sendiri.
Departemen ilmu Komunikasi Departemen Ilmu Komunikasi pertama kali dibuka di FISIP USU pada tahun 1983
dengan nama Jurusan Ilmu Komunikasi. Dalam pengembangannya pada tahun 1994-1997 Jurusan ilmu komunikasi membuka 2 dua program studi, yaitu: Program Studi Public
Relation Humas dan Program Studi Jurnalistik Komunikasi Massa.
58
Pada tahun ajaran 20012002, berdasarkan Surat Keputusan Rektor No. 2162J05TU2001 Departemen Ilmu Komunikasi membuka program Ekstensi, pada tahun
ajaran 20042005 Departemen ilmu Komunikasi membuka Program Reguler Mandiri. Pada tahun 2004 Badan Akreditas nasional Perguruan Tinggi kembali menyatakan
bahwa Program Studi Sarjana Ilmu Komunikasi FISIP USU terakreditasi dengan peringkat akreditas A Baik Sekali, sertifikasi akreditasi program studi sarjana ini berlaku 5lima
tahun sejak tanggal 7 Mei 2004 sampai 7 Mei 2009. Visi:
1. Departemen Ilmu Komunikasi mampu menghasilkan sarjana-sarjana yang terdidik, terampil, dan professional, di bidang Ilmu Komunikasi.
2. Menjadi Departemen Ilmu Komunikasi yang mempunyai dedikasi dan moral serta dapat bekerjasama dengan Fakultas demi kemajuan FISIP USU.
Materi Kuliah Program Studi Pengantar Ilmu Komunikasi, Pengantar Psikologi Sosial, Teori Komunikasi, Komunikasi
Politik, Komunikasi Lintas Budaya, Perkembangan Teknologi Komunikasi, Pendapat Umum, Statistik Sosial Lanjutan, Sistem Komunikasi Indonesia, Komunikasi Massa,
Komunikasi Pemasaran, Fotografi, Periklanan, Metode Penelitian Komunikasi, Rethorika, Public Speaking, Sosiologi Komunikasi, Komunikasi Pembangunan Sosial, Psikologi
Komunikasi, Etika, dan Filsafat Komunikasi. Konsentrasi Humas
Dasar-dasar Humas, Perencanaan Komunikasi, Manajemen Humas, Publisitas, Komunikasi Antar Pribadi, Komunikasi Dalam Organisasi, Praktikum Humas, dan
Teknik-teknik Humas.
59
Mata kuliah pilihan: Hukum Media Massa, Jurnalistik Media cetak, Menulis Feature dan Editorial, Desai Grafis, Fotografi Jurnalistik, Pemasaran Sosial, Propaganda,
Komunikasi Penyuluhan, Komunikasi Internasional, Komunikasi Pariwisata. Konsentrasi Jurnalistik
Jurnalistik Media Cetak, Manajemen Peruratkabaran, Jurnalistik Media Siaran, Manajemen Siaran Radio TV, Desain Grafis, Praktikum Jurnalistik, Menulis Feature
dan Editorial, serta Media dan Masyarakat. Mata kuliah pilihan: Hukum Media Massa, Dasar-dasar Humas, Komunikasi Antar
Pribadi, Komunikasi dalam Organisasi, Fotografi Jurnalistik, Pemasaran Sosial, Propaganda, Komunikasi Penyuluhan, Komunikasi Internasional, dan Komunikasi
Pariwisata.
III.2 Metodologi Penelitian
Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode korelasional. Menurut Sukmadinata 2005: 26 penelitian ini ditujukan untuk
mengetahui hubungan suatu variasi dengan variabel-variabel lain. Hubungan yang satu dengan beberapa vsriabel lain dinyatakan dengan besarnya koefisien korelasi dan
keberartiannya.
III.3 Poppulasi dan Sampel
1. Populasi Populasi adalah jumlahh keseluruhan unit analisis, yaitu objek yang akan
diteliti. Populasi merupakan keseluruhan dari objek penelitian yang dapat berupa manusia, hewan, tumbuh-tumbuhan, udara, gejala, nilai, peristiwa, sikap hidup,
60
dan sebagainya. Sehingga objek-objek ini dapat menjadi sumber data penelitian Bungin, 2001: 101
Populasi dalam penelitian ini adalah Mahasiswi Universitas Sumatera Utara yang terfokus pada Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Departemen Ilmu Komunikasi
sebanyak 77 orang.
2. Sampel Sampel adalah sebagian dari populasi untuk mewakili seluruh populasi
Nawawi, 1995:144. Untuk penelitian ini besar sample ditentukan berdasarkan rumus Arikunto. Arikunto mengatakan jika jumlah populasi hanya bekisar 100
orang kebawah maka sebaiknya jumlah sampel adalah jumlah keseluruhan populasi total sampling, sehingga penelitiannya merupakan penelitian populasi,
namu jika subjeknya besar, maka diambil antara 10-15 atau 20-25 dari jumlah keseluruhan populasi Arikunto, 1998:120.
III.4 Teknik Pengumpulan Data
Adapun teknik pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian ini adalah: 1. Penelitian Kepustakaan Library Research
Yaitu penelitian yang dilakukan dengan cara mempelajari dan mengumpulkan data melalui literature dan sumber bacaan yang relevan dan
mendukung penelitian. Dalam hal ini penelitian kepustakaan dilakukan dengan membaca buku-buku, literature serta tulisan yang berkaitan dengan masalah
yang dibahas. 2. Penelitian Lapangan Field Research
61
Penelitian ini dilakukan dengan pengumpulan data yang meliputi kegiatan survey di lokasi penelitian, pengumpulan data dari responden melalui
kuesioner 3. Kuesioner
Yaitu pengumpulan data dengan cara menyebarkan kuesioner daftar pertnyaan kepada responden.
Bobot nilai kuesioner yang ditentukan yaitu: a. Untuk jawaban “A” diberi nilai 1
b. Untuk jawaban “B” diberi nilai 2 c. Untuk jawaban “C” diberi nilai 3
d. Untuk jawaban “D” diberi nilai 4
III.5 Teknik Analisis Data
Data yang diperoleh dar hasil penelitian akan dianalisis ke dalam beberapa bentuk penyajian, yaitu:
1. Analisis Tabel Tunggal Merupakan suatu analisis yang dilakukan dengan membagi-bagikan variabel
penelitian ke dalam kategori-kategori yang dilakukan atas dasar frekuensi.Table tunggal merupakan langkah awal dalam menganalisa data yang terdiri dari kolom,
sejumlah frekuensi dan persentase untuk setiap kategori Singarimbun, 1995: 266.
2. Analisis Tabel Silang Merupakan salah satu teknik yang dipergunakan untuk menganalisis dan
mengetahui variabel yang satu memiliki hubungan dengan yang lainnya. Sehingga
62
dapat diketahui apakah variabel tersebut bersifat positif atau negative Singarimbun, 1995: 273.
3. Uji Hipotesa Yaitu pengujian data statistic untuk mengetahui data hipotesis yang diajukan dapat
diterima atau ditolak. Untuk menguji hubungan antara kedua variabel yang dikorelasikan, maka
digunakan rumus Korelasi Rank-order Spearman’s Rho Rank-Orderorrelations.
Rho =
1 −
6 ∑�
2
��
2
−1 Dimana:
Rs rho = koefisien korelasi rank order
Angka 1 = angka satu; yaitu bilangan konstan Angka 6 = angka enam; yaitu bilangan konstan
d = perbedaan antara pasangan jenjang
∑ = sigma atau jumlah
N = jumlah individu dalam sampel
Kriyanto, 2006: 174-175 Selanjutnya, untuk mengukur kekuatan derajat hubungan, digunakan nilai
koefisien korelasi sebagai berikut Kriyantono, 2006: 168-169. Kurang dari 0,20 : hubungan rendah sekali; lemah sekali
0,20-0,39 : hubungan rendah tapi pasti
0,40-0,70 : hubungan yang cukup berarti
0,71-0,90 : hubungan yang tinggi; kuat
63
Lebih dari 0,90 : hubungan yang sangat tinggi; kuat sekali; dapat diandalkan.
Kemudian tahap selanjutnya adalah mencari besarnya kekuatan hubungan antara variabel X dan Y, yaitu dengan rumus:
Kp =
�
� 2
x 100
BAB IV PEMBAHASAN
IV.1 Pelaksanaan Pengumpulan Data di Lapangan