34
mengajak para pembaca atau pemirsa memperluas wawasan dan membahasnya lebih lanjut dalam komunikasi antarpribadi atau komunikasi kelompok.
3. Linkage pertalian Media massa dapat menyatukan anggota masyarkat yang beragam, sehingga
membentuk linkage pertalian berdasarkan kepentingan dan minat yang sama tentang sesuatu.
4. Transmission of values penyebaran nilai-nilai Fungsi penyebaran nilai tidak kentara.Fungsi ini juga disebut socialization
sosialisasi. Sosialisasi mengacu kepada cara, dimana individu mengadopsi perilaku dan nilai kelompok. Media massa yang mewakili gambaran masyarakat itu ditonton,
didengar dan dibaca. Media massa mewakili dengan model peran yang kita amati dan diharapkan menirunya.
5. Entertainment hiburan Mengenai hal ini memang jelas tampak pada televisi, film, dan rekaman suara. Media
massa lainnya seperti surat kabar dan majalah, meskipun fungsi utamanya adalah informasi dalam bentuk pemberitaan, rubrik-rubrik hiburan selalu ada, misalnya cerita
pendek, cerita panjang, atau cerita bergambar. Arianto, 2004: 15-18.
II.3 Komunikasi Pemasaran
II.3.1 Defenisi Komunikasi Massa
35
Doyle, Peter 2000 dalam bukunya ‘Value Based Communications’ menyatakan bahwa suatu perusahaan tidaklah cukup hanya memproduksi suatu
produk yang bagus namun perusahaan tersebut harus pula mengkomunikasikan nilai dari produknya kepada para konsumen potensial secara efektif. Pada saat ini produk
yang bersaing untuk menarik perhatian konsumen sangatlah besar sehingga meraih perhaian mereka menjadi masalah utama. Berkenaan dengan hal ini diperlukan
komunikasi pemasaran untuk membuat konsumen mengenal suatu produk, mengkomunikasikan nilai fungsional dan atribut emosional produk tersebut, merayu
konsumen dengan kelebihan produk tersebut dibandingkan dengan produk kompetitor sejenis, dan memastikan konsumen pernah membeli produk tersebut walaupun hanya
sekali. Bagi perusahaan baru, jika tidak memperhatikan masalah komunikasi ini maka penawaran yang dilakukan akan lambat naiknya, produk yang diciptakan akan ditiru
oleh kompetitor, dan tentu saja perusahaan tersebut akan gagal dalam mencapai tingkat proporsi pemasaran yang penting untuk meraih masa kritis. Sedangkan, untuk
perusahaan yang telah mapan, kemampuan komunikasi yang tidak memadai akan meningkatkan resiko untuk tidak dihargai oleh konsumennya dan competitor baru
akan mengikis citra perusahaan tersebut dalam kepemimpinan dan inovasi. Sumarwan, dkk; 2013: 345-346
II.3.2 Jenis Komunikasi pemasaran Jenis komunikasi pemasaran yang terlibat dalam hal ini dapat berwujud
sebagai berikut: a. Periklanan
b. Promosi penjualan c. Hubungan masyarakat
36
d. Penjualan perseorangan e. Respon langsung
Kemajuan di teknologi informasi memberi arti bahwa saat ini komunikasi dipandang hubungan dua arah atau proses interaktif. Hal ini tidak hanya menyangkut
masalah penyiaran informasi suatu perusahaan dan produk yang dihasilkan, namun jga menemukan cara untuk mendorong konsumen agar mengungkapkan kebutuhan
mereka dan tingkat kepusan mereka terhadap produk dan layanan yang tersedia. Ada dua tipe utama maslaah komunikasi pemasaran, yaitu keterlibatan yang
besar high involvement dan keterlibatan yang rendah low involvement.Situasi pembelian dalam keterlibatan yang besar, pembeli mencari informasi yang
berhubungan dengan keuntungan emosional yang diatawarkan produk saingan. Fungsi komunikasi disini adalah untuk membantu memecahkan masalah ini dengan
menyediakan informasi untuk membawa mereka kedalam proses pengenalan produk dan membangun sikap yang mendorong mereka untuk membeli produk tersebut.
Fungsi komunikasi disini bukan lagi membujuk konsumen untuk mencobanya, tetapi memperkuat kebiasaan konsumen untuk membeli.
Masalahnya menjadi kontroversial dalam situasi keterlibatan rendah ketika pembelanjaan pemasaran dan komunikasi tidak meningkatkan penjualan.Penempatan
posisi produk yang tepatdengan nilai konsumen yang atraktif manfaat yang diharapkan lebih besar daripada biaya yang diperkirakan dan sistem distribusi
pemasaran secara menyeluruh tanpa program komunikasi pemasaran yang baik. Apabila target konsumen tidak perduli terhadap produk dan manfaatnya serta biaya
dan nilainya maka hanya ada sedikit peluang merek akan melakukan pembelian.Sumarwan, dkk; 2013: 347
37
II.3.3 Tujuan Komunikasi Pemasaran Ada tiga tujan dasar dalam komunikasi pemasaran yang masing-masing dapat
menjadi fokus dari komunikasi pemasaran tersebut, yaitu: 1. Membangun kesadaran: yaitu membangun suatu tingkat kepedulian
tertentu terhadap informasi penting yang disampaikan berkenaan dengan organisasi produk atau jasanya.
2. Penetrasi pesan: mempertahankan tingkat keberadaan tertentu yang diharapkan dari citra image, manfaat utama, dan pengenalan nama dari
waktu ke waktu di memori konsumen 3. Rangsangan melakukan tindakan: memotivasi konsumen yang disasar
target customers agar serta mengambil tindakan tertentu karena penetrasi pesan dan tindakan hanya dapat terjadi setelah konsumen memiliki tingkat
kepedulian tertentu, perusahaan perlu terlebih dahulu membangun kesadaran dan pemahaman sebelum melangkah kepada tujuan komunikasi
pemasaran lainnya.
II.4 Iklan