xxxviii
Universitas Sumatera Utara
2.3.1 Standar Kompetensi Wartawan
Peraturan Dewan Pers dalam Sukardi, 2012:94, tentang standar kompetensi wartawan yang telah dirumuskan bahwa yang dimaksud dengan standar kompetensi
wartawan SKW adalah rumusan kemampuan kerja yang mencakup aspek pengetahuan, keteranpilankeahlian dan sikap kerja yang relevan dengan pelaksanaan
tugas kewartawanan. Standar kompetensi wartawan mengikuti piramida sebagai berikut ini :
Gambar : 1 Model dan Kategori Kompetensi
Sumber : Sukardi, 2012 : 95 Kesadaran atau awarenes
Dalam melaksanakan pekerjannya wartawan dituntut menyadari norma-norma etika dan ketentuan hukum. Garis besar kompetensi kesadaran wartawan yang
diperlukan bagi peningkatan kinerja dan profesionalisme wartawan adalah kesadaran etika dan hukum, kepekaan jurnalistik, jejaring dan lobi.
Pengetahuan atau knowledge
Kesadaran Etika dan Hukum
Kepekaan Jurnalistik, jejaring dan lobi Pengetahuan
Peliputan umum, teori dan prinsip jurnalistik Pengetahuan khusus
Keterampilan Peliputan 6M, RisetInvestigasi, Penggunaan alat dan
teknologi, informasi, analisisarah pemberitaan
Universitas Sumatera Utara
xxxix
Universitas Sumatera Utara
Wartawan dituntut untuk memiliki teori dan prinsip jurnalistik, pengetahuan umum, serta pengetahuan khsusu. Wartawan juga perlu mengetahui berbagai
perkembangan informasi mutakhir dibidangnya termasuk pengetahuan umum, pengetahuan khusus dan pengetahuan teori dan prinsip jurnalistik.
Keterampilan atau skill Wartawan mutlak harus menguasai keterampilan jurnalistik. Selain itu,
wartawan juga harus mampu melakukan riset, investigasi, analisis dan penentuan arah pemberitaan serta keterampilan, menggunakan alat kerjanya termasuk teknologi
informasi Sukardi, 2012:97-98. Jenjang kompetensi wartawan terdiri dari tiga tingkatan, yakni wartawan
muda, wartawan madya dan wartawan utama. Diantara tingkatan kompetensi tersebut, ketiganya dituntut memiliki kompetensi masing-masing, yakni wartawan
muda harus melakukan kegiatan tugas jurnalisitk, wartawan madya mengelola kegiatan dan wartawan utama mengevaluasi dan memodifikasi proses kegiatan.
Dalam standar kompetensi wartawan di atas, terdapat elemen kompetensi di dalamnya. Yang dimaksud dengan elemen kompetensi adalah bagian kecil unit
kompetensi yang mengidentifikasikan aktivitas yang harus dikerjakan untuk mencapai unit kompetensi tersebut. Dalam setiap elemen kompetensi setiap unit harus
mencerminkan unsur 6M. Adapun elemen kompetensi wartawan terdiri atas : a.
Kompetensi umum, yakni kompetensi dasar yang dibutuhkan oleh semua orang yang bekerja sebagai wartawan.
b. Kompetensi inti, yakni kompetensi yang dibutuhkan wartawan dalam
melaksanakan tugas-tugas umum jurnalistik. c.
Kompetensi khusus, yakni kompetensi yang dibutuhkan wartawan dalam melaksanakan tugas-tugas khusus jurnalistik Sukardi, 2012:96-97.
Dalam standar kompetensi wartawan terdapat kompetensi kunci. Yang dimaksud dengan kompetensi kunci adalah kemampuan yang harus dimiliki
Universitas Sumatera Utara
xl
Universitas Sumatera Utara
wartawan untuk mencapai kinerja yang dipersyaratkan dalam pelaksanaan tugas unit kompetensi tertentu. Kompetensi kunci terdiri atas sebelas kategori kemampuan,
yakni : a.
Memahami dan menaati etika jurnalistik b.
Mengidentifikasi masalah terkait yang memiliki nilai berita c.
Membangun dan memelihara jejaring dan lobi d.
Menguasai bahasa e.
Mengumpulkan dan menganalisis informasi fakta dan data dan informasi bahan berita
f. Menyajikan berita
g. Menyunting berita
h. Merancang rubrik atau halaman pemberitaan dan atau slot program
pemberitaan i.
Manajemen redaksi j.
Menentukan kebijakan dan arah pemberitaan k.
Menggunakan peralatan teknologi pemberitaan Sukardi, 2012:98. Konsekuensi diberlakukannya standar kompetensi wartawan bagi wartawan
adalah, bagi narasumber berhak melakukan penolakan ketika wartawan yang melakukan wawancara tidak memiliki kompetensi. Selain itu untuk jabatan pemimpin
redaksi dan penanggung jawab hanya dapat dipegang oleh wartawan yang memiliki jenjang kompetensi wartawan utama Sukardi, 2012:99.
2.4 Jurnalistik dan Berita