xxviii
Universitas Sumatera Utara
termediasi oleh teori, kerangka konseptual atau bahasa yang disepakati secara sosial Ardianto Q Anees, 2007:152.
Bahasa merupakan hasil kesepakatan sosial serta memiliki sifat yang tidak permanen sehingga terbuka dan mengalami proses evolusi. Berbagai versi tentang
objek-objek dan tentang dunia muncul dari berbagai komunitas sebagai respons terhadap tertentu, sebagai upaya mengatasi masalah tertentu dan cara memuaskan
kebutuhan dan kepentingan tertentu. Masalah kebenaran dalam konstruktivis bukan lagi permasalahan fondasi atau representasi, melainkan kesepakatan pada komunitas
tertentu Ardianto Q Anees, 2007:153.
2.1.1 Konstruktivisme Dalam Ilmu Komunikasi
Dalam ilmu komunikasi, konstruktivisme adalah pendekatan teoritis yang dikembangkan tahun 1970-an oleh Jesse Delia dan rekan-rekannya. Relevansi
penggunaan teori ini pada waktu tersebut untuk meneliti komunikasi antarpersonal yang dikembangkan para akademisi secara sistematik dengan membuat peta
terminologi secara teoritik dan hubungan-hubungannya dengan mengelaborasi sejumlah asumsi serta uji coba teori dalam ruang lingkup situasi produksi pesan.
Robyn Penmann merangkum kaitan konstruktivisme dalam hubungannya dengan ilmu komunikasi :
a. Tindakan komunikatif sifatnya sukarela. Pembuat komunikasi adalah subjek
yang memiliki pilihan bebas, walaupun lingkungan sosial membatasi apa yang dapat dan telah dilakukan.
b. Pengetahuan adalah sebuah produk sosial. Pengetahuan bukan sesuatu yang
objektif melainkan diturunkan melalui interaksi dalam kelompok sosial. Pengetahuan itu dapat ditemukan dalam bahasa, melalui bahasa itulah
konstruksi realitas tercipta. c.
Pengetahuan merupakan produk yang dipengaruhi ruang dan waktu yang dapat berubah sesuai pergeseran waktu.
Universitas Sumatera Utara
xxix
Universitas Sumatera Utara
d. Teori-teori menciptakan dunia. Teori bukanlah alat, melainkan suatu cara
pandang yang ikut memengaruhi cara pandang kita terhadap realitas. Jadi, dunia dapat dikatakan sebagai hasil pemahaman manusia atas kenyataan
diluar dirinya. e.
Pengetahuan bersifat sarat nilai Ardianto Q Anees, 2007:157-158. Teori konstruktivisme menyatakan bahwa individu menginterpretasikan dan
bereaksi menurut kategori konseptual dari pikiran. Realitas tidak menggambarkan diri individu namun harus disaring melalui cara pandang orang terhadap realitas tersebut.
George Keely menegaskan cara pemahaman pribadi seseorang dilakukan dengan pengelompokan peristiwa menurut persamaan dan perbedaannya. Perbedaan tersebut
menjadi dasar penilaian sistem kognitif individual yang bersifat pribadi dan karenanya berbeda dengan konstruksi sosial. Aliran ini meyakini bahwa sistem
kognitif individu berkembang kompleks Ardianto Q Anees, 2007:158-159.
2.2 Konstruksi Realitas Sosial