lxxi
Universitas Sumatera Utara
pandangan orang lain dan membandingkan hasil wawancara dengan isi suatu dokumen yang berkaitan Bungin, 2008:256-257.
Proses triangulasi tersebut dilakukan terus-menerus sepanjang proses pengumpulan data dan analisis data, sampai suatu saat peneliti yakin bahwa tidak ada
lagi perbedaan-perbedaan, dan tidak ada lagi yang perlu diinformasikan kepada informan Bungin, 2008:252.
3.6 Teknik Analisis Data
Secara teknis, analisis data kualitatif berkaitan erat dengan metode pengumpulan data. Bahkan terkadang suatu teori yang dipilih berkaitan erat secara
teknis dengan metode pengumpulan data dan metode analisis data. Karena suatu teori, biasanya pula menyediakan prosedur metodis dan prosedur analisis data. Dengan
demikian, pengumpulan data dilakukan melalui tradisi teknik analisis data tersebut Bungin, 2008:78.
Analisis data kualitatif digunakan bila data yang terkumpul dalam riset adalah data kualitatif. Data kualitatif dapat berupa kata-kata, kalimat-kalimat atau narasi-
narasi, baik yang diperoleh melalui wawancara mendalam maupun observasi Kriyantono, 2010:196.
Analisis data kualitatif dimulai dari analisis berbagai data yang berhasil dikumpulkan dilapangan. Kemudian data tersebut diklasifikasikan kedalam kategori-
kategori tertentu. Pengklasifikasian atau pengkategorian ini harus mempertimbangkan kesahihan kevalidan dengan memperhatikan kompetensi subjek penelitian, tingkat
autensitasnya dan melakukan triangulasi berbagai sumber data Kriyantono, 2010:196-197.
Setelah diklasifikasikan, periset melakukan pemaknaan terhadap data. Pemaknaan ini merupakan prinsip dasar riset kualitatif, yaitu bahwa realitas ada pada
pikiran manusia, realitas adalah hasil konstruksi pikiran manusia. Dalam melakukan pemaknaan dan interpretasi tersebut, periset dituntut berteori untuk menjelaskan dan
Universitas Sumatera Utara
lxxii
Universitas Sumatera Utara
berargumentasi. Berteori ini penting untuk membantu periset mempertahankan argumentasinya blocking interpretation. Selain itu, interpretasi periset juga harus
mendialogkan temuan data dengan konteks-konteks sosial, budaya, politik dan lainnya yang melatarbelakangi fenomena yang diteliti Kriyantono, 2010:197-198.
Dalam penelitian ini, analisis data yang dilakukan adalah teknik analisis membership categorization device MCD dan analisis percakapan. Analisis MCD
Peranti Kategorisasi Keanggotaan merupakan salah satu metode pertama etnometodologi, dan dari sinilah kemudian berkembang analisis percakapan.
Hubungannya yang kuat dengan etnometodologi tampak jelas dengan nama yang diberikannya, yakni analisis percakapan etnometodologis Titscher, 2009:172.
Analisis MCD mencoba merekonstruksi peranti-peranti yang digunakan para partisipan untuk melaksanakan deskripsi dan kategorisasi. Analisis percakapan
singkatnya berurusan dengan prinsip komunikatif reproduksi tatanan sosial dalam interaksi linguistik dan non linguistik yang tersituasi Titscher, 2009:176.
Titik awal bagi analisis MCD adalah unit-unit tekstual kecil yang kebanyakan merupakan kalimat atau pernyataan tunggal. Analisis MCD berusaha memastikan
sesuatu yang berada dibalik pemahaman terhadap unit-unit kecil seperti itu oleh anggota kelompok tertentu. Maka, analisis MCD mengkonstruks
ikan “mesin” yang akan memperlihatkan bagaimana pendengar bisa memahami fragmen ini dengan cara
yang kebanyakan hampir sama. Mekanisme MCD menurut Sacks terdiri atas komponen-komponen berikut ini :
a. Kategori. Digunakan untuk mendeskripsikan objek atau orang.
b. Kumpulan. Yakni bagian dari kategori yang dianggap sebagai suatu
kesatuan bersama. c.
Aktivitas yang terkait kategori. Merupakan aktivitas-aktivitas yang umumnya dialamatkan kepada para anggota sebuah kategori Titscher,
2009:179-180.
Universitas Sumatera Utara
lxxiii
Universitas Sumatera Utara
Ketika menerapkan komponen-komponen itu, para anggota yang dianalisis umumnya dituntun oleh dua kaidah, yakni :
a. Kaidah konsistensi
Seorang penutur menggunakan dua atau lebih kategori dan ada kemungkinan untuk memahami kategori-kategori itu termasuk dalam satu
kumpulan. Begitu sebuah kategori dari kumpulan tertentu itu digunakan, ada preferensi untuk mengaitkan anggota lain yang sebelumnya tidak
dikategorisasikan pada kategori dari kumpulan yang sama. b.
Kaidah efisiensi Setiap orang dimasukkan hanya ke dalam satu kategori, dan apabila semua
orang telah rampung maka, selesailah interpretasi itu. Dengan demikian, tugas analisis MCD adalah merekonstruksi mekanisme ini
dalam teks, tempat skema-skema observasi dan evaluatif kelompok atau anggota bisa ditentukan Titscher, 2009:180.
Langkah-langkah yang bisa diambil dalam analisis percakapan hanya bisa diuraikan dalam pengertian yang sangat umum karena istilah-istilah tersebut berasal
dari perilaku para partisipan dan hanya bisa dirumuskan secara bertahap ketika struktur objek tertentu telah ditemukan. Menurut Werner Kellmeyer, prosedur
berurutan, pengamatan ketat atas sifat tertatanya aktivitas dan perluasan interpretasi berulang merupakan sifat-sifat khusus dari metode ini Titscher, 2009:181-182.
Universitas Sumatera Utara
lxxiv
Universitas Sumatera Utara
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Pelaksanaan penelitian
Penelitian ini dilaksanakan mulai April hingga Mei 2015. Secara keseluruhan, tempat atau lokasi penelitian berlangsung di kota Medan, Sumatera Utara. Adapun
teknik pengumpulan data yang dilakukan adalah wawancara mendalam dan studi kepustakaan. Untuk wawancara, pertama-tama peneliti melakukan kesepakatan waktu
dan tempat kepada informan. Ini dilakukan karena kesibukan informan yang rata -rata berprofesi sebagai jurnalis yang memiliki jam kerja yang padat. Sedangkan untuk alat
wawancara, peneliti menggunakan alat perekam, yakni handphone. Informan dalam penelitian ini berjumlah lima orang. Informan pertama
bernama Herman yang peneliti jumpai di kantor Medan Bisnis di Jalan S Parman. Untuk informan yang kedua, beliau bernama Agus Perdana yang peneliti jumpai di
Dwi Kupe Uleekareng di Jalan Ring Road dan informan yang ketiga adalah Liston. Pada informan yang ketiga ini, peneliti bertemu di Uleekareng Jalan Dr Mansyur.
Sedangkan informan keempat bernama Tikwan yang peneliti jumpai di kediamannya di komplek Bumi Serdang Damai Jalan Mambang Diawan Nomor 1 pasar 3
Mariendal. Selanjutnya adalah Syahnan yang menjadi informan kelima yang peneliti jumpai di kantor Komisi Informasi Sumatera Utara di Jalan Bilal nomor 105.
Untuk bertemu dengan informan tersebut tidaklah mudah. Tuntutan waktu kerja yang padat dalam aktifitas jurnalistiknya menjadikan mereka tidak mudah
meluangkan waktu untuk melakukan wawancara dengan peneliti. Maka dari itu peneliti menyerahkan keputusan waktu dan tempat wawancara kepada informan
sesuai dengan waktu luangnya masing-masing. Setelah itu, akhirnya mereka dapat ditemui peneliti meski pada waktu dan tempat yang berbeda-beda.
Universitas Sumatera Utara