Berita Jurnalistik dan Berita

xlii Universitas Sumatera Utara buruk dan mengangkat aspirasi yang luput dari telinga orang banyak. Semua itu terjadi berdasarkan informasi yang sama. Informasi itu disampaikan jurnalisme kepada masyarakat. Maka dari itu jurnalisme memiliki tugas : 1. Menyampaikan kebenaran 2. Memiliki loyalitas kepada masyarakat 3. Memiliki disiplin untuk melakukan verifikasi 4. Memiliki kemandirian terhadap apa yang diliputnya 5. Memiliki kemandirian untuk memantau kekuasaan 6. Menjadi forum bagi kritik dan kesepakatan publik 7. Menyampaikan sesuatu secara menarik dan relevan kepada publik 8. Membuat berita secara komprehensif dan proporsional 9. Memberi keleluasaan wartawan untuk mengikuti nurani mereka Santana, 2005. Pada dasarnya tugas utama dari seorang jurnalistik adalah membuat berita yang akan disiarkan oleh media tempatnya bekerja.

2.4.1 Berita

Dalam Suhandang 2010, istilah “berita” berasal dari “news” Inggris atau new baru, dengan konotasi kepada hal-hal yang baru. Dalam hal ini segala hal yang baru merupakan bahan informasi bagi semua orang yang memerlukannya. Dengan kata lain, semua hal yang baru merupakan bahan informasi yang dapat disampaikan kepada orang lain dalam bentuk berita news. Secara etimologis, istilah “berita” dalam bahasa Indonesia mendekati istilah “bericht en” dalam bahasa Belanda. Dalam bahasa Belanda tersebut istilah “bericht en ” dijelaskan sebagai “mededeling” pengumuman yang berasal dari kata “made delen ” dengan sinonim kata pada “bekend maken” memberitahukan, mengumumkan, membuat terkenal dan “vertelen” menceritakan atau memberitahukan Suhandang, 2010. Universitas Sumatera Utara xliii Universitas Sumatera Utara Secara epistemologi, pengertian berita menurut Sumadira 2005 adalah laporan tercepat mengenai fakta atau ide baru yang benar, menarik, dan atau penting bagi sebagian besar khalayak, melalui media berkala seperti surat kabar, radio, televisi, film dan bahkan juga sekarang ini internet. Dalam definisi jurnalistik, berita adalah laporan fakta atau ide yang termasa, yang dipilih oleh staf redaksi suatu harian untuk disiarkan, yang dapat menarik pembaca, entah karena diluar biasa, entah karena penting atau akibatnya, entah pula karena dia mencakup mencakup segi-segi human intrest Assegaf, 1984. Sedangkan menurut M. Lyle Spancer berita merupakan kenyataan atau ide yang benar dan dapat menarik perhatian sebagiam besar pembaca. Sedangkan definis berita menurut Mondry adalah informasi atau laporan yang menarik perhatian masyarakat konsumen, berdasarkan fakta, berupa kejadian dan ide yang disusun sedemikian rupa dan disebarkan media massa dalam waktu secepatnya Mondry, 2008:132. Dalam sebuah berita, ada istilah nilai berita news velue. Nilai berita menurut Downie JR dan Kaiser dalam Santana, 2005 merupakan istilah yang tidak mudah didefinisikan. Ketinggian nilainya tidak mudah untuk dikonkretkan. Nilai berita juga menjadi tambah rumit bila dikaitkan dengan sulitnya membuat konsep apa yang disebut berita. Namun, dibalik sulitnya mendefinisikan nilai berita tersebut, ada beberapa elemen nilai berita yang mendasari pelaporan kisah berita, yakni immediacy, proximity, consequence, conflict, oddity, sex, emotion, prominence, suspence dan progress. a. Immediacy kesegeraan Immediacy sering diistilahkan dengan timelines. Artinya, terkait dengan kesegaran peristiwa yang dilaporkan. Sebuah cerita dinyatakan laporan dari apa yang baru saja terjadi. Unsur waktu sangat penting disini. b. Proximity kedekatan Proximity adalah kedekatan peristiwa dengan pembaca atau pemirsa dalam keseharian hidup mereka. Khalayak berita akan tertarik dengan Universitas Sumatera Utara xliv Universitas Sumatera Utara berbagai peristiwa yang terjadi didekatnya, disekitar kehidupan sehari- harinya. c. Consequance konsekuensi Berita yang mengubah kehidupan pembaca adalah berita yang mengandung nilai konsekuensi. Misalnya, berita kenaikan gaji pegawai atau kenaikan harga bahan bakar minyak BBM, masyarakat akan segera mengikutinya karena terkait dengan konsekuensi kalkulasi ekonomi sehari- hari yang harus mereka hadapi. d. Conflict konflik Peristiwa-peristiwa perang, demonstrasi atau kriminal merupakan contoh elemen konflik didalam pemberitaan. Perseteruan antar individu, antar tim atau antar kelompok hingga berita antar negara merupakan elemen-elemen natural dari berita-berita yang mengandung konflik. e. Oddity kejanggalan Pristiwa yang tidak biasa terjadi adalah sesuatu yang diperhatikan segera oleh masyarakat. Kelahiran bayi kembar lima, goyangan gempa berskala richter tinggi, pencalonan tukang sapu sebagai kandidat calon gubernur merupakan hal-hal yang akan menjadi perhatian masyarakat. f. Sex seks Kerap kali sex menjadi suatu elemen utama dari sebuah pemberitaan. Tapi sex sering pula menjadi elemen tambahan dari pemberitaan tertentu, seperti pada berita sports, selebriti atau kriminal. g. Prominance terkemuka Elemen ini adalah unsur yang menjadi istilah “names make news” atau nama membuat berita. Ketika seseorang menjadi terkenal maka ia akan selalu diburu oleh pembuat berita. Unsur keterkenalan ini tidak hanya dibatasi atau hanya ditujukan kepada status VIP semata. Beberapa tempat, pendapat dan peristiwa termasuk kedalam elemen ini. h. Suspense ketegangan Universitas Sumatera Utara xlv Universitas Sumatera Utara Elemen ini menunjukkan sesuatu yang ditunggu-tunggu terhadap peristiwa oleh masyarakat. Misalnya, adanya ketegangan menunggu pecahnya perang invasi AS ke Irak. Namun, elemen ketegangan ini tidak terkait dengan paparan kisah berita yang berujung pada klimaks kemisterian. Kisah berita yang menyampaikan fakta-fakta tetap merupakan hal yang penting. Oleh karena itu kejelasan fakta dituntut oleh masyarakat. i. Progress perkembangan Elemen ini merupakan elemen “perkembangan” peristiwa yang ditunggu masyarakat. Misalnya, kesudahan invasi militer AS ke Irak yang ditunggu oleh masyarakat Santana, 2005. Penulisan berita tidaklah sama dengan menulis makalah, laporan pertanggungjawaban atau hasil rapat. Dalam jurnalistik, ikhwal penulisan berita ini punya tempat yang khusus, dalam arti, dibahas secara khusus melalui karakteristik dan batasan-batasan yang mesti dipenuhinya. Jurnalistik kemudian membakukan beberapa kategori pemberitaan, yakni hard news, feture, sports, social, interpretive, science, consumer dan financial Santana, 2005. a. Hard News Kisah berita ini merupakan desain utama dari sebuah pemberitaan. Isinya menyangkut hal-hal penting yang langsung terkait dengan kehidupan pembaca, pendengar atau pemirsa. Kisah-kisahnya biasanya adalah hal-hal yang dianggap penting, dan karena itu segera dilaporkan oleh media dari semenjak peristiwa itu terjadi. b. Feature News Berita feature adalah kisah peristiwa atau situasi yang menumbulkan kegemparan atau imaji-imaji pencitraan. Peristiwa bisa jadi bukan termasuk yang teramat penting harus diketahui masyarakat, bahkan kemungkinan hal- hal yang terjadi beberapa waktu lalu. Kisahnya didesain untuk menghibur. c. Sport News Universitas Sumatera Utara xlvi Universitas Sumatera Utara Berita-berita olahraga bisa masuk ke kategori hard news atau feture. Selain dari hasil-hasil pertandingan atau perlombaan atau rangkaian kompetisi musiman, pemberitaan juga meliputi berbagai bidang lain yang terkait sports, seperti tokoh-tokoh olahragawan, kehidupan pemain olahraga sampai kepada penggemarnya. d. Social News Kisah-kisah kehidupan sosial seperti sports bisa masuk ke dalam pemberitaan hard atau feature news. Namun, pada umumnya social news meliputi pemberitaan yang terkait dengan kehidupan masyarakat sehari-hari mulai dari soal keluarga hingga perkawinan anak-anak. e. Interpretive Pada kisah berita interpretive ini wartawan berupaya untuk memberi kedalaman analisis dan melakukan survei terhadap bebagai hal yang terkait dengan peristiwa yang hendak dilaporkan. f. Science Dalam kisah berita ini para wartawan berupaya untuk menjelaskan kemajuan dan perkembangan teknologi. g. Consumer Para penulis a consumer story ialah para pembantu khalayak yang hendak membeli barang-barang kebutuhan sehari-hari baik yang bersifat kebutuhan primer dan sekunder. h. Financial Para penulis berita financial memfokuskan perhatiannya pada bidang- bidang bisnis, komersial atau investasi. Pada umumnya, penulis berita ini mempunyai referensi akademis atau kepakaran terhadap subjek-subjek yang dibahasnya Santana, 2005. Selain elemen nilai berita, terdapat pula beberapa macam jenis berita yang dibagi berdasarkan tiga hal, yakni : 1. Berdasarkan sifat kejadian Universitas Sumatera Utara xlvii Universitas Sumatera Utara Berita yang dapat diduga Berita yang tidak dapat diduga 2. Berdasarkan jarak geografis Berita lokal Berita regional Berita nasional Berita internasional 3. Berdasarkan persoalan Berita politik Berita ekonomi Berita hukum dan peradilan Berita kriminal Berita kecelakaan Berita seni dan budaya Berita olahraga Berita ilmu pengetahuan dan teknologi IPTEK Berita perang Berita lainnya Santana, 2005.

2.5 Undang-undang Keterbukaan Informasi Publik UU KIP.

Dokumen yang terkait

Kompensasi Wartawan Dan Independensi (Studi Deskriptif Tentang Peranan Kompensasi Wartawan Terhadap Independensi Anggota Aliansi Jurnalis Independen cabang Medan)

0 58 125

Undang-Undang Republik Indonesia No. 14 Tahun 2008 Tentang Keterbukaan Informasi Publik (UU KIP): Dampaknya Terhadap Informasi Medical Record

0 18 10

Undang-undang Republik Indonesia No. 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik - [PERATURAN]

0 3 53

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik

0 2 80

Undang Undang Nomor 14 Tahun 2008 Tentang Keterbukaan Informasi Publik

0 0 38

Konstruksi Pemahaman Wartawan Terhadap UU KIP (Studi Dengan Pendekatan Konstruktivisme Terhadap Wartawan Aliansi Jurnalis Independen Cabang Medan Dalam Memahami Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2008 Tentang Keterbukaan Informasi Publik)

0 0 36

BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Paradigma Konstruktivisme - Konstruksi Pemahaman Wartawan Terhadap UU KIP (Studi Dengan Pendekatan Konstruktivisme Terhadap Wartawan Aliansi Jurnalis Independen Cabang Medan Dalam Memahami Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 1

0 0 29

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Konteks Masalah - Konstruksi Pemahaman Wartawan Terhadap UU KIP (Studi Dengan Pendekatan Konstruktivisme Terhadap Wartawan Aliansi Jurnalis Independen Cabang Medan Dalam Memahami Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2008 T

0 0 9

Konstruksi Pemahaman Wartawan Terhadap UU KIP (Studi Dengan Pendekatan Konstruktivisme Terhadap Wartawan Aliansi Jurnalis Independen Cabang Medan Dalam Memahami Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2008 Tentang Keterbukaan Informasi Publik)

0 0 14

Konstruksi Pemahaman Wartawan Terhadap UU KIP (Studi Dengan Pendekatan Konstruktivisme Terhadap Wartawan Aliansi Jurnalis Independen Cabang Medan Dalam Memahami Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2008 Tentang Keterbukaan Informasi Publik)

0 0 14