Sebaiknya senam menjadi bencana apabila dilakukan secara sembaranga. Senam ini sebaiknya rutin dilakukan setiap hari atau setidaknya 2-3 kali seminggu
sehingga akan mendapatkan manfaat yang maksimal. senam diabetes sebenarnya tidak hanya diperuntukkan bagi kalangan penderita diabetes, tapi senam diabetes
tersebut juga bisa dilakukan oleh orang yang bukan penderita diabetes dengan tujuan untuk mencegah supaya tidak terkena penyakit diabetes. Senam diabetes
bertujuan meningkatkan kesegaran jasmani atau nilai aerobic yang optimal untuk penderita diabetes tanpa komplikasi berat Santoso, 2008.
d. Kategori Tingkat Sikap
Sebagian besar tingkat sikap responden terhadap aktivitas fisik pada penderita diabetes mellitus adalah sedang 75,9. Sikap adalah hanya suatu
kecenderngan utuk mengadakan tindakan terhadap suatu objek, dengan sutau cara yang menyatakan adanya tanda-tanda untuk menyenangi atau tidak menyenangi
objek tersebeut sikap hanyalah sebagian dari perilaku manusia. Newcomb salah seorang ahli psikologi sosial menyatakan bahwa sikap itu
merupakan kesiapan atau kesediaan untuk bertindak, dan bukan merupakan pelaksanaan motif tertentu. Sikap belum merupakan suatu tindakan atau aktivitas,
akan tetapi merupakan pre-disposisi tindakan perilaku. Sikap merupakan reaksi terhadap objek di lingkungan tertentu sebagai penghayatan terhadap objek.
Dalam bagian lain Allport 1954 menjelakan bahwa sikap mempunyai 3 komponen pokok yaitu:
1. Kepercayaan keyakinan ide dan konsep terhadap suau objek
Universitas Sumatera Utara
2. Kehidupan emosional atau evaluasi emosional terhadap suatu objek 3. Kecenderungan untuk bertindak trend to bahave
Ketiga komponen ini secara bersama-sama membentuk sikap yang utuh total attitude. Dalam penentuan sikap yang utuh, pengetahuan berpikir,
keyakinan dan emosi memegang peranan penting Notoatmodjo, 2013.
e. Tindakan Aktifitas Fisik
Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar responden 68,5 menjawab ya untuk pernyataan bahwa menyapu, mencuci dan mengepel
merupakan aktifitas fisik di dalam rumah . Setiap orang melakukan aktivitas fisik, atau bervariasi antara individu satu dengan yang lain bergantung gaya hidup
perorangan dan faktor lainnya seperti jenis kelamin, umur, pekerjaan, dan lain- lain. Aktivitas fisik sangat disarankan kepada semua individu untuk menjaga
kesehatan. Aktivitas fisik juga merupakan kunci kepada penentuan penggunaan tenaga dan dasar kepada tenaga yang seimbang. Berbagai tipe dan jumlah
aktivitas fisik sangat diperlukan untuk hasil kesehatan yang berbeda Kristanti, 2002.
Aktivitas fisik yang dilakukan secara terstruktur dan terencana disebut latihan jasmani, sedangkan aktivitas fisik yang tidak dilakukan secara terstruktur
dan terencana disebut aktivitas fisik sehari-hari. Menurut Gibney 2009, aktivitas fisik dapat pula dinilai dalam bentuk total volume aktivitas fisik atau pengeluaran
energi yang berkaitan dengan aktivitas fisik. Sebagian instrumen pengkajian yang ada dapat menangkap frekuensi, durasi, dan intensitas di samping total volume
aktivitas fisik. Ketika mengkaji aktivitas fisik bagi kesehatan masyarakat, total
Universitas Sumatera Utara
volume aktivitas fisik dapat sangat penting karena dimensi ini tampaknya memberikan dampak yang sangat signifikan pada status kesehatan.
Sebagian besar responden 59,3 mengatakan ya untuk pernyataan melakukan olahraga 3 kali seminggu dalam waktu 30 menit. Latihan jasmani
merupakan salah satu prinsip dalam penatalaksanaan penyakit Diabetes Melitus. Kegiatan jasmani sehari-hari dan latihan jasmani teratur 3-4 kali seminggu
selama kurang lebih 30 menit merupakan salah satu pilar dalam pengelolaan diabetes. Latihan jasmani yang dimaksud adalah berjalan, bersepeda santai,
jogging senam dan berenang. Latihan jasmani ini sebaiknya disesuaikan dengan umur dan status kesegaran jasmani. Batasi atau jangan terlalu lama melakukan
kegiatan yang kurang memerlukan pergerakan, seperti menonton televisi PERKENI, 2002.
Sebagian besar responden 72,2 menyatakan ya untuk pernyataan pernah melakukan senam diabetes di lingkungannya. Sampai saat ini diabetes melitus
belum dapat disembuhkan tetapi dapat dikontrol. Jika diabetes melitus menyerang, tindakan pencegahan dilakukan agar penyakit diabetes melitus tidak
semakin parah. Salah satu tindakan pencegahan dilakukan daintaranya olahraga. Dari sudut ilmu kesehatan, tidak diragukan lagi apabila olahraga dilakukan
sebagaimana mestinya menguntungkan bagi kesehatan dan kekuatan pada umumnya. Selain ituolahraga digunakan sebagai bagian pengobatan diabetes
melitus, amun tidak semua olahraga dianjurkan bagi pengidap diabetes melitus karena dapat menimbulkan hal-hal yang tidak diharapkan Yatim, 2010.
Universitas Sumatera Utara
f. Kategori Tingkatan Tindakan