Kategori Tingkat Tindakan Aktifitas Fisik a. Pengetahuan

lemak, penggunaan garam dan gula secukupnya, makanan kaya serat, serta banyak sayur dan buah Susilo, 2011.

f. Kategori Tingkat Tindakan

Sebagian besar responden memiliki kategori tindakan baik 59,3. Hasil penelitian ini menunjukkan responden mayoritas memiliki tindakan yang baik dan hanya sebagian kecil memiliki kategori tindakan buruk, hal ini dikarenakan responden sudah melakukan tindakan pengaturan pola makan bagi penderita dibetes mellitus secara baik dan benar. Masih banyaknya penderita diabetes mellitus yang hanya akan mengatur pola makan dengan baik jika kadar gula darah atau glukosa sedang tidak stabil atau tinggi. Banyak faktor yang dapat mempengaruhi penderita diabetes mellitus dalam pengaturan pola makan seperti pengetahuan responden yang belum sepenuhnya baik, akses pelayanan kesehatan, peran petugas kesehatan, keluarga dan juga teman. Menurut pendapat Blum 1980 bahwa perilaku dalam bentuk tindakan yang sudah konkrit berupa perbuatan situasi dan suatu rangsangan dari luar. Hal ini sesuai dengan teori Skinner yaitu dengan dukungan fasilitas serta dorongan dari lingkungan maka stimulus tersebut mempunyai efek tindakan dari individu tersebut perubahan perilaku

5.3. Aktifitas Fisik a. Pengetahuan

Berdasarkan jawaban responden tentang pengertian olahraga bagi penderita diabetes mellitus sebagian besar responden 42,6 mengetahui bahwa pengertian olahraga bagi penderita diabetes mellitus adalah aktifitas untuk melatih tubuh Universitas Sumatera Utara seseorang, tidak hanya secara jasmani tetapi juga secara rohani. Menurut Wikipedia olag raga adalah aktifitas melatih tubuh seseorang tidak hanya secara jasmani tetapi juga rohani, utamanya olahraga berfungsi untuk menyehatkan badan dn memstikan organ tubuh masih sehat. Olahraga aktifitas fisik setiap gerakan tubuh yang di hasilkan oleh otot rangka untuk mengelurkan energi. Aktifitas fisik yang tidak ada kurang aktifitas fisik merupakan faktor resiko independen untuk penyakit kronis salah satunya yaitu diabetes mellitus dan secara keseluruhan diperkirakan menyebabkan kematian secara global. Tujuan olahraga adalah untuk meningkatkan kepekaan insulin, memcegah kegemukan dan memperbaiki aliran darah merangsang pembentukan glikogen baru dan mencegah komplikasi lebih lanjut. Olag raga aktifitas fisik dibagi atas tiga tingkatan yaitu aktifitas fisik ringan adalah segal sesuatu yang berhubungan dengan gerakan tubuh, aktifitas fisik sedang adalah pergerakan tubuh yang menyebabkan pengeluaran tenaga cukup besar, dengan kata lain adalah gerakan yang menyebabkan nafas sedikit lebih cepat dari biasanya, sedangkan aktifitas fisik berat adalah pergerakan tubuh yang menyebabkan pengeluaran tenaga cukup banyak pembakaran kalori sehingga nafas jauh lebih cepat dari biasanya WHO, 2010. Sebanyak 38,9 responden mengetahui bahwa waktu di lakukannya olahraga bagi penderita diabetes mellitus adalah setiap hari minimal 20 menit. Kegiatan olah fisik sangat baik untuk kesehatan dan memperlancar peredaran darah dalam tubuh. Olahraga tidak harus yang berat, yang penting rutin dan terus menerus. Olahraga setidaknya 20 sampai 30 menit setiap hari, tidak berolahraga Universitas Sumatera Utara dan kebiasaan makan yang buruk dapat memperburuk resistensi insulin seseorang. Olahraga yang teratur dapat membantu menurunkan resiko penyakit jantung, koleserol, tekanan darah, dan menjaga berat badan. Sebagian besar responden 37,0 mengetahui olahraga yang cocok untuk penderita diabetes mellitus adalah olahraga rutin minimal 20 menit. Berolahraga secara teratur akan menurunkan dan menjaga kadar gula darah tetap normal. Beberapa olahraga antara lain yang disarankan antar lain jalan, lari, bersepeda dan berenag dengan latihan ringan teratur setiap hari dapat memperbaiki metabolisme glukosa, asam lemak, ketone bodies dan merangsang sintesis glikogen Anonim, 2006. Berdasarkan hasil penelitian dapat diketahui bahwa sebagian besar responden 57,4 responden mengetahui bahwa manfaat olahraga bagi penderita diabetes mellitus adalah dapat mengurangi resiko penyakit jantung, gangguan pembuluh darah, syaraf, dan pengaturan kadar gula darah. Manfaat latihan jasmani bagi para penderita diabetes antara lain meningkatkan kebugaran tubuh, meningkatkan penurunan kadar glukosa darah, mencegah kegemukan, ikut berperan dalam mengatasikemungkinan terjadinya komplikasi aterogenik, gangguan lemak darah, meningkatkan kadar kolesterol HDL, meningkatkan sensitivitas reseptor insulin, menormalkan tekanan darah, serta meningkatkan kemampuan kerja. Pada saat seseorang melakukan latihan jasmani, pada tubuh akan terjadi peningkatan kebutuhan bahan bakar tubuh oleh otot yang aktif dan terjadi pula reaksi tubuh yang kompleks meliputi fungsi sirkulasi, metabolisme, dan susunan Universitas Sumatera Utara saraf otonom. Dimana glukosa yang disimpan dalam otot dan hati sebagai glikogen, glikogen cepat diakses untuk dipergunakan sebagai sumber energi pada latihan jasmani terutama pada beberapa atau permulaan latihan jasmani dimulai Setelah melakukan latihan jasmani 10 menit, akan terjadi peningkatan glukosa 15 kali dari kebutuhan biasa, setelah 60 menit, akan meningkat sampai 35 kali Suhartono, 2004.

b.Kategori Tingkat Pengetahuan S