Feed in Tariff FiT Rencana Umum Ketenagalistrikan Nasional RUKN Pengembangan Industri Nasional dalam Engineering Procurement

DEWAN ENERGI NASIONAL 62

4.2.6 Feed in Tariff FiT

Kebijakan Feed-in Tariff FiT adalah suatu bentuk kebijakan subsidi agar investasi untuk pengembangan energi baru dan terbarukan menjadi lebih menarik dan lebih menguntungkan bagi para investor. Subyek yang disubsidi disini adalah Unit Usaha Pembangkit Listrik. Pemberian subsidi bagi Unit Usaha Pembangkit Listrik dari energi baru dan terbarukan disalurkan dalam dua sistem, yakni sistem FiT dan sistem Tradable Green Certificate TGC. Sistem FiT diberikan untuk membangun unit pembangkit energi baru terbarukan yang baru dalam rangka menarik investor, sedangkan sistem TGC lebih diberikan bagi unit pembangkit energi terbarukan yang sudah ada dalam rangka meringankan biaya operasionalnya. Peraturan mengenai Feed In Tariff pada sektor-sektor energi baru dan terbarukan yang saat ini telah ada antara lain FiT SampahBiomassa, FiT mengenai Biogas, FiT mengenai Air, dan FiT mengenai Panas Bumi.

4.2.7 Rencana Umum Ketenagalistrikan Nasional RUKN

RUKN ditetapkan bagi pemerintah daerah, pelaku usaha serta bagi pemegang izin usaha penyediaan tenaga listrik sebagai acuan dalam pembangunan dan pengembangan sektor ketenagalistrikan di masa mendatang. RUKN disusun berdasarkan pada kebijakan energi nasional dan mengikutsertakan pemerintah daerah, yang selanjutnya akan ditetapkan oleh Pemerintah setelah berkonsultasi dengan Dewan Perwakilan Rakyat. RUKN akan menjadi dasar bagi penyusunan Rencana Umum Ketenagalistrikan Daerah RUKD. 01-07 Outlook Final.indd 62 122214 5:59:32 PM 63 OUTLOOK ENERGI INDONESIA

4.2.8. Pengembangan Industri Nasional dalam Engineering Procurement

Construction EPC dan Manufaktur Pengadaan Peralatan Pembangunan Industri Energi Nasional. Industri Energi Nasional, mulai dari hulu sampai hilir memiliki kesempatan bisnis yang sangat besar, yang saat ini pengembangannya banyak dinikmati oleh kekuatan asing, sehingga perekonomian Indonesia terbebani oleh tingginya komponen impor dan kebutuhan devisa untuk membayar EPC pembangunan seluruh rantai sistem energi tersebut, mulai dari eksplorasi sumber daya alam SDA, transportasi SDA dan energi final, konversi SDA menjadi energi final, bahkan “demand devices” peralatan pengguna energi di sisi konsumer, seperti: boiler industri, kompresor, mobil dan lainnya.

4.2.9. Kajian dan Analisa Kuantitatif Program-Program Energi Nasional.