DEWAN ENERGI NASIONAL
12
Kondisi Energi
Pertumbuhan ekonomi Indonesia yang cukup besar menempatkan Indonesia sebagai salah satu negara dengan potensi ekonomi yang cukup kuat di Asia. Terlebih lagi
beberapa tahun terakhir ini, dengan krisis global yang melanda dunia, pembangunan ekonomi Indonesia masih mampu terus bertumbuh pada tingkat konsumsi energi
domestik yang tinggi. Sementara produktivitas Indonesia masih belum bisa mengimbangi, terlihat dari masih lemahnya daya saing Indonesia dibandingkan
dengan negara sekitarnya. Untuk mengetahui posisi pengelolaan energi nasional yang dapat menjawab tantangan perekonomian nasional diperlukan informasi
mengenai kondisi pengelolaan energi global dan regional.
3.1 Kondisi Energi Dunia
3.1.1 Kebutuhan Energi Primer Berdasarkan Skenario
Kebutuhan energi primer dunia diperkirakan akan meningkat cukup tinggi seiring dengan pertumbuhan populasi dan perkembangan ekonomi dunia World Energy
Outlook, 2013, IEA . Apabila tidak ada implementasi kebijakan baru sampai dengan
pertengahan 2013, kebutuhan energi primer meningkat sekitar 45 lebih tinggi dibandingkan tahun 2011. Kebutuhan energi tersebut akan terus meningkat, dan
akan mengalami perlambatan pada tahun 2020. Sementara jika diterapkan standar lingkungan yang lebih ketat kebutuhan energi primer hanya tumbuh sebesar 14
selama periode proyeksi. Pada tahun 2011, kebutuhan energi fosil tercatat sebesar 10.668 juta TOE atau 82
dari total kebutuhan, dan meningkat menjadi sebesar 14.898 juta TOE pada tahun 2035 meskipun pangsanya turun menjadi sebesar 80.
01-07 Outlook Final.indd 12 122214 5:55:48 PM
13
OUTLOOK ENERGI INDONESIA
Pada periode tahun 2011 sampai dengan 2035, kebutuhan batubara mengalami peningkatan terbesar dibanding bahan bakar fosil lainnya dan mulai tahun 2020
mengambil alih peran minyak atau terbesar dalam bauran energi primer. Pada tahun 2011, penggunaan batubara sebesar 3.773 juta TOE dan meningkat 44 pada tahun
2035. Tetapi pada skenario 450, dengan penerapan kebijakan lingkungan yang ketat, kebutuhan batubara mengalami penurunan sebesar 33 pada tahun 2035, hal ini
disebabkan pertimbangan lingkungan. Pada tahun 2011, penggunaan energi terbarukan tercatat sebesar 1.727 juta TOE
atau 13 dari total penggunaan energi. Diperkirakan, sampai dengan tahun 2035, kebutuhan energi terbarukan sesuai skenario Kebijakan Baru meningkat sebesar
44, dan untuk skenario BaU sebesar 44, sedangkan untuk skenario 450 sebesar 56.
Sumber : World Energy Outlook, 2013 Note : Tidak termasuk bunker internasional.
mencakup penggunaan biomassa tradisional dan modern
Grafik 3.1. Kebutuhan Energi Primer Dunia
01-07 Outlook Final.indd 13 122214 5:55:52 PM
DEWAN ENERGI NASIONAL
14
Peningkatan kebutuhan energi terbarukan yang cukup tinggi akibat dari penerapan kebijakan yang mempertimbangkan aspek lingkungan. Kebijakan yang lebih ketat
pada skenario 450 sudah memperhitungkan aspek ketahanan energi dan regulasi lingkungan. Hal ini menyebabkan penetrasi energi terbarukan pada skenario 450
paling tinggi dibandingkan dua skenario lainnya. Dalam Outlook ini dikutip dari World Energy Outlook 2013, pembahasan kebutuhan
energi primer dunia secara lebih rinci hanya terbatas pada Skenario Kebijakan Baru sebagai skenario utama.
3.1.2 Kebutuhan Energi Primer per Jenis Energi