Impor Minyak Outlook Energi Indonesia 2014

137 OUTLOOK ENERGI INDONESIA

6.1 Impor Minyak

Penurunan produksi minyak bumi di bawah 1 juta barel per hari dan pesatnya pertumbuhan konsumsi BBM di dalam negeri mengakibatkan indonesia menjadi net importir minyak bumi. Sebagai net importir minyak, Indonesia tetap mengekspor minyak bumi tetapi dalam jumlah yang lebih sedikit jika dibanding dengan jumlah impornya. Rasio ketergantungan impor sudah mencapai 37 pada tahun 2013 dan diperkirakan meningkat di masa mendatang jika tidak ada penambahan produksi minyak domestik. Dari hasil proyeksi, ketergantungan impor minyak akan mencapai 72,5 pada tahun 2025 dan 95,5 pada tahun 2050 untuk skenario BaU. Perhitungan tersebut dengan mempertimbangkan tidak ada penemuan eksplorasi baru, menurunnya produksi minyak, dan hanya ada penambahan dua kilang minyak baru. Untuk skenario KEN, peningkatan ketergantungan impor tidak akan sebesar pada skenario BaU karena lebih rendahnya kebutuhan BBM dan produk kilang lainnya akibat usaha-usaha konservasi dan diversifikasi dalam mencapai bauran KEN. Ketergantungan impor minyak untuk skenario KEN akan menjadi 61 pada tahun 2025 dan 90 pada tahun 2050. Impor BBM akan mencapai 71 juta TOE pada tahun 2025 untuk skenario BaU dan 37 juta TOE untuk skenario KEN. Impor akan meningkat mencapai 290 juta TOE pada tahun 2050 untuk skenario BaU dan 113 juta TOE untuk skenario KEN. Proyeksi impor BBM telah mengasumsikan bahwa akan ada penambahan 2 kilang baru masing-masingmemiliki kapasitas 300 ribu barrel per hari. Apabila kebutuhan BBM di masa mendatang hanya mengandalkan produksi kilang dalam negeri maka perlu ada penambahan kilang minyak baru. untuk skenario BaU penghapusan impor memerlukan adanya penambahan kilang baru dengan kapasitas sebesar 5,7 Juta barel per hari. Untuk memenuhi kebutuhan BBM pada skenario KEN diperlukan penambahan kilang baru dengan kapasitas sebesar 2,2 Juta barel per hari . Investasi yang dibutuhkan adalah sebesar 28 – 45 milyar USD skenario 01-07 Outlook Final.indd 137 122214 6:05:04 PM DEWAN ENERGI NASIONAL 138 BaU dan 11 – 18 milyar USD skenario KEN. Perhitungan ini berdasarkan asumsi total biaya investasi sebesar USD 5.000 – 8.000 per barrel per hari World Energy Investment Outlook , 2003. Grafik 6.3. Impor Minyak Bumi dan BBM Skenario BaU vs KEN Pembangunan kilang-kilang baru untuk memenuhi kebutuhan BBM di masa mendatang akan berdampak juga kepada impor minyak bumi. Perkiraan besarnya impor minyak bumi di masa mendatang didasarkan pada asumsi tidak adanya peningkatan yang signifikan dari produksi minyak bumi nasional. Dalam kondisi demikian, impor minyak bumi akan mecapai 29 juta TOE pada tahun 2025 dan meningkat mencapai 73 juta TOE pada tahun 2050. Impor minyak mentah akan semakin besar jika kebutuhan BBM dipasok sepenuhnya dari dalam negeri. Peningkatan produksi minyak diharapkan dapat meningkat dengan adanya kontribusi dari lapangan tua, penemuan baru di lapangan lama, penemuan baru di daerah frontier, seperti laut dalam dan Indonesia Timur, adanya terobosan dari beberapa EOR yang 01-07 Outlook Final.indd 138 122214 6:05:09 PM 139 OUTLOOK ENERGI INDONESIA sedang berjalan, serta beberapa lapangan gas yang dapat memberikan kondensat yang cukup besar, seperti gas Masela dan Exxon-Natuna. Tambahan pasokan juga diharapkan dari shale gas yang berpotensi memberikan produk sampingan berupa minyak yang cukup besar.

6.2 Impor LPG Dan Gas Bumi