DEWAN ENERGI NASIONAL
124
Grafik 5.42. Distribusi Produksi Listrik PLT EBT Skenario KEN
Produksi listrik dari pembangkit EBT terus mengalami peningkatan sebesar 8,9 pertahun, dimana Kontribusi produksi listrik terbesar ditahun 2050 berasal dari PLTD
biodiesel yang mencapai 19 dari total produksi listrik pembangkit EBT. Penggunaan PLTD dikhususkan untuk daerah-daerah terpencil, pulau-pulau dengan akses yang
sulit, serta sebagai penunjang bagi kegiatan ekonomi yang berhubungan dengan sektor industri dan komersial.
Selain kontribusi dari PLTD biodiesel B100, pada tahun 2050 diharapkan terjadi peningkatan produksi yang signifikan dari PLT biomassa, PLT hidro, dan PLT Panas
Bumi dimana jenis EBT ini memiliki potensi yang besar untuk dikembangkan.
5.5.2 Energi Primer Pembangkit
Total konsumsi energi primer pembangkit pada tahun 2013 mencapai 60,2 Juta TOE, dimana sebagian besar pembangkit menggunakan bahar bakar energi fosil.
Konsumsi batubara mencapai 63 dari total energi primer pembangkit, konsumsi gas mencapai 15, sedangkan konsumsi BBM yang mencakup minyak solar dan
minyak bakar sebesar 8. Kontribusi EBT masih tergolong kecil yaitu sebesar 14,
01-07 Outlook Final.indd 124 122214 6:04:07 PM
125
OUTLOOK ENERGI INDONESIA
dimana Kontribusi terbesar dari pembangkit EBT berasal dari panas bumi dan hidro, sedangkan pembangkit EBT lainnya telah dimanfaatkan namun memiliki peran yang
sangat kecil.
Grafik 5.43. Perkembangan Energi Primer Pembangkit Menurut Skenario
Pada skenario BaU, Total kebutuhan energi primer pembangkit diperkirakan akan terus mengalami peningkatan rata-rata sebesar 6,1 pertahun sehingga pada tahun
2050 total kebutuhan energi primer pembangkit diprediksi akan mencapai 532,28 Juta TOE. Besarnya kebutuhan ini akan ditopang oleh jenis pembangkit listrik
berbahan bakar batubara, dengan asumsi bahwa cadangan batubara dalam negeri masih cukup banyak dan menjadi andalan pasokan dimasa mendatang. Sedangkan
pada skenario KEN, dengan pemanfaatan EBT secara optimal kebutuhan energi primer mengalami peningkatan sebesar 5,2 pertahun sehingga pada tahun 2050
diprediksi total kebutuhan energi primer mencapai 389,9 Juta TOE. Grafik 5.43 Menunjukkan perkembangan energi primer pembangkit listrik menurut skenario
BaU dan KEN.
01-07 Outlook Final.indd 125 122214 6:04:11 PM
DEWAN ENERGI NASIONAL
126
Konstribusi EBT ditahun 2025 untuk skenario KEN sebesar 63,57 Juta TOE atau mengalami peningkatan sebesar 14,6 pertahun. Hal ini terus mengalami peningkatan,
dimana pada tahun 2050 kontribusi EBT sebesar 217,5 Juta TOE dengan peningkatan rata-rata sebesar 5 pertahun.
Grafik 5.44. Perkembangan Energi Primer Pembangkit PLT EBT Skenario KEN
Tingginya kebutuhan energi primer EBT akibat semakin besarnya kontribusi panas bumi yang mencapai 25,4 dari total kebutuhan energi primer pembangkit EBT pada
tahun 2050. Selain itu, peningkatan kontribusi EBT akibat dimanfatkannya berbagai jenis energi terbarukan antara lain yaitu energi laut dan BBN dan energi baru antara
lain yaitu Nuklir, Gasifikasi Batubara dan CBM untuk pembangkit.
01-07 Outlook Final.indd 126 122214 6:04:16 PM
127
OUTLOOK ENERGI INDONESIA
5.5.3 Kapasitas Pembangkit