Produksi Energi Primer Kebutuhan Energi Final

DEWAN ENERGI NASIONAL 16 Pada skenario Kebijakan Baru, kebutuhan gas bumi tumbuh sebesar 47 hingga mencapai 5 TCM selama periode tahun 2011–2035. Meskipun pertumbuhannya cukup tinggi, kebutuhan gas bumi masih dibawah batubara dan minyak bumi pada tahun 2035 Grafik 3.2. Hampir 40 dari total kebutuhan gas bumi terbesar datang dari sektor pembangkit. Energi nuklir diproyeksikan akan meningkat 67 menjadi 4.300 TWh pada tahun 2035. Kebutuhan energi nuklir hanya didorong oleh beberapa negara antara lain, Cina, Korea Selatan, India, dan Rusia. Di negara-negara Non OECD, peran nuklir meningkat dari 20 menjadi 45 pada tahun 2035. Energi terbarukan akan meningkat sebesar 75, yang berasal dari energi terbarukan seperti tenaga air, bayu, surya, panas bumi, samudera dan energi nabati yang naik hampir dua setengah kali lipat dibandingkan tahun 2011. Amerika Serikat dan Eropa memimpin dalam pemanfaatan energi terbarukan, disusul oleh Cina, India dan Brasil. Energi terbarukan diproyeksikan akan meningkat pangsanya dalam bauran energi primer pembangkit dari 20 pada tahun 2011 menjadi 33 pada tahun 2035.

3.1.3 Produksi Energi Primer

Produksi minyak dunia yang mencakup minyak bumi, NGL, minyak non konvensional, dan LTO diproyeksikan akan meningkat 11 juta barel per hari pada tahun 2012 menjadi 98 juta barel per hari pada tahun 2035. Produksi batubara global meningkat 15 dari tahun 2011 menjadi 4.309 juta TOE pada tahun 2035. Pertumbuhan produksi tertinggi dicapai oleh India dan kemudian disusul oleh Indonesia. Produksi batubara Indonesia naik 80 untuk memenuhi pasar domestik maupun ekspor. Cina hanya naik 9 dan tetap menjadi produsen batubara terbesar dengan pangsa pasar 45. Produksi di Amerika Serikat dan Eropa mengalami penurunan 15 dan 60 selama periode proyeksi. 01-07 Outlook Final.indd 16 122214 5:56:06 PM 17 OUTLOOK ENERGI INDONESIA Produksi gas bumi sebagian besar berasal dari Timur Tengah, Afrika, Cina, dan Rusia. Peran gas non konvensional ke depan akan mencapai lebih dari 50 dari total produksi gas dunia pada tahun 2035. Amerika Serikat merupakan produsen utama gas non konvensional, sekitar 50 dari total produksi pada tahun 2035. Penyediaan energi terbarukan tumbuh paling cepat dibandingkan jenis energi lainnya, terutama setelah tahun 2020, yang sebagian besar pertumbuhan didukung oleh tenaga bayu dan air untuk pembangkit. Energi terbarukan untuk pembangkit meningkat dua setengah kali hingga tahun 2035. Selain tenaga bayu dan air, energi nabati juga mengalami peningkatan 40 selama periode proyeksi. Setengah dari energi nabati digunakan untuk pembangkit dan sebagian besar sisanya untuk bahan bakar nabati. Produksi bahan bakar nabati meningkat dari 1,3 juta BOE per hari pada tahun 2012 menjadi 4,1 juta BOE per hari pada tahun 2035 dimana kontribusi terbesar berasal dari Amerika Serikat dan Brasil.

3.1.4 Kebutuhan Energi Final

Kebutuhan minyak dunia ke depan sangat dipengaruhi oleh aktivitas ekonomi sektoral, tingkat efisiensi dari proses transformasi serta tingkat keekonomian dan ketersediaan dari energi alternatif pengganti minyak. Sektor transportasi masih merupakan sektor pengguna minyak bumi terbesar atau sekitar 60, kemudian diikuti non energi sebagai bahan baku, pelumas, reduktor, dan pelarut, industri, pembangkit listrik dan lainnya. Kebutuhan batubara didominasi oleh pembangkit listrik meskipun pangsanya hanya sedikit mengalami peningkatan selama periode proyeksi 2011–2035. Hal ini akibat dari penurunan kebutuhan batubara pada negara-negara OECD. Sektor industri khususnya industri besi baja merupakan pengguna terbesar kedua, meskipun pangsanya masih kecil. 01-07 Outlook Final.indd 17 122214 5:56:10 PM DEWAN ENERGI NASIONAL 18 Sumber : World Energy Outlook, 2013 Grafik 3.3. Kebutuhan Batubara Menurut Sektor Pengguna Kebutuhan gas pada sektor kelistrikan tetap sebagai penggerak utama peningkatan kebutuhan gas bumi dunia meskipun harus berkompetisi dengan energi lain seperti batubara dan energi baru terbarukan. Pada tahun 2035, kebutuhan gas untuk sektor kelistrikan meningkat sekitar 42 dari tahun 2011, atau tumbuh sebesar 1,5 per tahun. Peningkatan kebutuhan gas juga terjadi pada sektor-sektor lainnya, dengan rata-rata pertumbuhan antara 1,3 - 2,9. 01-07 Outlook Final.indd 18 122214 5:56:15 PM 19 OUTLOOK ENERGI INDONESIA Sumber : World Energy Outlook, 2013 Note : adalah Persentase pertumbuhan periode 2011-2035 Grafik 3.4 Kebutuhan Gas Menurut Sektor pada Skenario Kebijakan Baru

3.1.5 Ketenagalistrikan