DEWAN ENERGI NASIONAL
66
Proyeksi Kebutuhan dan Penyediaan Energi
Pada Bab Metodologi telah dijelaskan mengenai skenario yang digunakan dalam memproyeksikan kebutuhan dan penyediaan energi pada periode 2014-2050.
Asumsi yang digunakan dalam skenario KEN mengacu pada tujuan, sasaran dan target dari Kebijakan Energi Nasional yang tertuang dalam PP No. 79 mengenai
Kebijakan Energi Nasional.
5.1 Proyeksi Kebutuhan Energi Final Menurut Jenis
Total konsumsi energi nasional dengan memperhitungkan biomassa tradisional diproyeksikan meningkat menjadi 298 juta TOE pada tahun 2025 dan 893 juta TOE
pada tahun 2050 atau mengalami kenaikan rata-rata masing-masing sebesar 4,9 per tahun selama periode 2013-2025 dan 4,5 per tahun periode 2025-2050 untuk
01-07 Outlook Final.indd 66 122214 5:59:49 PM
67
OUTLOOK ENERGI INDONESIA
skenario BaU. Sedangkan untuk skenario KEN, pada tahun 2025 konsumsi akan meningkat menjadi 253 juta TOE atau tumbuh sebesar 3,4 per tahun dan meningkat
menjadi 595 juta TOE pada tahun 2050 atau mengalami pertumbuhan sebesar 3,5 periode 2025-2050.
Jika tanpa memperhitungkan biomassa tradisional, untuk skenario BaU kebutuhan energi diproyeksikan meningkat menjadi 277 juta TOE pada tahun 2025 meningkat
rata-rata 6,1 per tahun. Sementara untuk skenario KEN, pada tahun 2025 konsumsi energi final akan meningkat menjadi 236 juta TOE meningkat rata-rata 4,7 per
tahun. Untuk tahun 2050, pada skenario BaU kebutuhan energi meningkat menjadi 893 juta TOE atau tumbuh sebesar 4,8 per tahun, sementara untuk skenario KEN
kebutuhan energinya sebesar 595 juta TOE atau tumbuh sebesar 3,8 per tahun dibanding tahun 2025.
Kebutuhan BBM dan produk kilang lainnya dalam negeri diperkirakan meningkat dengan laju pertumbuhan sebesar 4,5 per tahun untuk skenario BaU, dimana pada
tahun 2025 kebutuhannya mencapai 127 Juta TOE dan meningkat menjadi 360 Juta TOE ditahun 2050. Untuk skenario KEN, pertumbuhan kebutuhan jenis energi ini
rata-rata sebesar 3,3 per tahun, dimana pada tahun 2025 kebutuhannya mencapai 92 Juta TOE dan mengalami peningkatan hingga sebesar 180 Juta TOE di tahun
2050. Dari sisi pangsa kebutuhan energi final, Kontribusi BBM dan produk kilang lainnya
diprediksi terus mengalami penurunan sampai dengan akhir periode proyeksi namun tetap menjadi yang terbesar jika dibandingkan dengan energi lainnya
. Dalam
skenario BaU, pangsa BBM dan produk kilang lainnya mencapai 45,9 di tahun 2025 dan terus menurun hingga mencapai 40,3 di tahun 2050. Sedangkan pada skenario
KEN, pangsa jenis energi ini mencapai 39,2 di tahun 2025 dan terus menurun hingga mencapai 30,2 pada tahun 2050.
01-07 Outlook Final.indd 67 122214 5:59:53 PM
DEWAN ENERGI NASIONAL
68
Jenis energi yang diperkirakan akan menjadi salah satu sumber energi utama domestik di masa mendatang adalah batubara. Selama rentang waktu proyeksi, batubara
diperkirakan akan meningkat dengan laju pertumbuhan rata-rata sebesar 6,3 per tahun skenario BaU, dimana pada tahun 2025, kebutuhan batubara mencapai 45
juta TOE dan meningkat menjadi 175 juta TOE pada tahun 2050. Sedangkan pada skenario KEN, pertumbuhan kebutuhan batubara rata-rata sebesar 5,1 dimana
pada tahun 2025 kebutuhan batubara mencapai 37 juta TOE dan meningkat hingga mencapai 116 juta TOE di tahun 2050. Tingginya kebutuhan batubara terkait erat
dengan harga batubara yang relatif murah dibanding dengan jenis energi lainnya, dan pemanfaatan batubara pada sektor industri terutama diperlukan sebagai sumber
energi untuk tungku, seperti industri semen, dan lainnya. Seperti halnya dengan batubara, gas bumi berpotensi besar untuk dimanfaatkan
di sektor industri, rumah tangga, dan komersial. Karena selain relatif murah, gas merupakan energi yang bersih. Sehingga dari sisi lingkungan, gas merupakan
pilihan utama disamping energi baru dan terbarukan. Meskipun konsumsinya masih relatif kecil, namun konsumsi gas akan meningkat dengan pertumbuhan rata-rata
yang cukup tinggi, yaitu sebesar 4,9 per tahun untuk skenario BaU dan 4,4 per tahun untuk skenario KEN atau meningkat menjadi 50 juta TOE pada tahun 2025
dan 147 TOE pada tahun 2050 untuk skenario BaU. Sedangkan dalam skenario KEN, kebutuhan gas di tahun 2025 mencapai 48 Juta TOE dan meningkat menjadi 123 Juta
TOE di tahun 2050. Kebutuhan gas pada sektor industri terutama diperlukan sebagai sumber energi untuk boiler atau sebagai sumber energi untuk tungku, khususnya
untuk industri yang secara konvensional memerlukan gas bumi, seperti industri keramik, industri kacagelas, dan lainnya.
Sementara untuk energi baru dan terbarukan EBT, walaupun konsumsinya masih rendah namun mengalami peningkatan yang cukup tinggi. Selama rentang waktu
proyeksi, kebutuhan EBT pada skenario BaU diproyeksikan mengalami peningkatan dengan laju pertumbuhan sebesar 5,2 per tahun, yang mengakibatkan pada tahun
2025 kebutuhan EBT mencapai 15 Juta TOE dan meningkat di tahun 2050 hingga mencapai 46 Juta TOE. Sedangkan pada skenario KEN, pertumbuhan EBT mencapai
01-07 Outlook Final.indd 68 122214 5:59:57 PM
69
OUTLOOK ENERGI INDONESIA
rata-rata sebesar 6,3, dimana pada tahun 2025 kebutuhan EBT mencapai 24 Juta TOE dan meningkat menjadi sebesar 69 Juta TOE. Pada skenario KEN, EBT khususnya
BBN akan meningkat secara tajam dengan laju pertumbuhan sebesar 11,6. Adapun EBT selain BBN akan meningkat dengan laju pertumbuhan rata-rata sebesar 4,3
per tahun.
Grafik 5.1. Proyeksi Kebutuhan Energi Final Menurut Jenis Energi
Selanjutnya, jenis energi final lainnya yang diperkirakan akan tinggi dimasa mencatang adalah tenaga listrik. Pada skenario BaU, pangsa kebutuhan
listrik terhadap total kebutuhan energi pada tahun 2025 mencapai 14,7 41 Juta TOE dan pada tahun 2050 meningkat menjadi 18,4 164 Juta TOE
atau mengalami pertumbuhan rata-rata 6,5 per tahun. Sedangkan menurut skenario KEN, pangsa konsumsi listrik juga mengalami peningkatan dimana
pada tahun 2025 pangsa listrik mencapai 14,9 35 Juta TOE menjadi 18,2 108 Juta TOE dengan laju pertumbuhan rata-rata sebesar 5,3 per tahun.
Tingginya kebutuhan listrik diakibatkan oleh tingginya target rasio elektrifikasi yang
01-07 Outlook Final.indd 69 122214 6:00:02 PM
DEWAN ENERGI NASIONAL
70
pada tahun 2020 sebesar 100, dan pergeseran pola hidup masyarakat sejalan dengan peningkatan kemampuan ekonomi dan kemajuan teknologi.
Proyeksi kebutuhan energi berdasarkan jenis energi antara tahun 2013 - 2050 dan pangsa kebutuhan energi final menurut jenis energi ditunjukkan pada Grafik 5.1 dan
5.2
Grafik 5.2 Pangsa Kebutuhan Energi Final Menurut Jenis Energi Skenario BaU
01-07 Outlook Final.indd 70 122214 6:00:06 PM
71
OUTLOOK ENERGI INDONESIA
5.2 Proyeksi Kebutuhan Energi Final Menurut Sektor